HARI LEBARAN SAAT PALING KOTOR HALAMAN RUMAH

Lebaran Hari Raya Idulfitri adalah saat umat islam kembali bersih suci sebagaimana bayi yang baru lahir setelah satu bulan sebelumnya menjalani kewajiban berpuasa dan di tutup dengan Zakat Fitrah bagi mereka yang mampu. dalam cerita bakda di posting sebelumnya di tradisi jawa setidaknya di tempat saya tidak hanya raga yang di bersihkan saat hari raya melainkan semua perkakas rumah tangga juga di bersihkan dengan mencuci/memandikannya (ADUS BAKDO MANDI HARI RAYA LEBARAN)

Namun saat DINO BKDO/Hari Raya Lebaran itulah saat paling kotor halaman rumah di banding hari hari lainnya, karena saat hari raya setelah semua perkakas yang biasanya di buat bekerja semisal Pacul/Cangkul, Sapu dan semacamnya dimandikan/dicuci dan di kumpulkan di halaman maka tidak boleh di gunakan hingga selesai Hari Raya atau Hingga hari berikutnya.

Dengan tidak diperbolehkan peralatan yang biasa buat bekerja maka pada hari itu tak ada orang yang bekerja melainkan semua larut dalam kegiatan Hari Raya. Bahkan Menyapu Halaman Saja tidak boleh sampai selesai Bakdo/Hari Raya atau hingga hari berikutnya, padahal dahulu masih marak membakar mercon di halaman rumah sehingga pecahan kertas dari mercon berhamburan dan berserakan yang menjadikan begitu Kotor pelataran/halaman Rumah.

Begitulah Tradisi lama di tempat saya Saat Hari Raya Idulfitri saat kembali suci namun halaman rumah malah kembali kotor bahkan paling kotor lagi. Tradisi Tidak boleh menyapu halaman Saat Hari Raya sudah tidak ada yang masih menjalankannya saat ini setahu Saya. lagi pula sekarang tidak musim lagi membakar mercon yang membuat kotor halaman Rumah.

Mercon Dan Meriam Bambu yang dahulu mewarnai Hari Raya Idulfitri kini terganti dengan Mercon/Meriam Pipa Kaleng susu yang lebih murah dan relatif lebih aman namun tak kalah gelegar suaranya dan begitu semangat Anak-anak sekarang memainkannya. (CARA MEMBUAT MERCON/MERIAM PIPA KALENG SUSU)

saat hari lebaran adalah saat halaman rumah terkotor
Saat Hari Raya Dahulu Halaman Rumah Di Buat Kotor oleh Kertas Pecahan Mercon, Kini Sudah Tidak Lagi Karena Mercon Telah terganti dengan mercon/Meriam Pipa Kaleng Susu Yang Mulai Populer Lebaran Tahun Lalu, hingga Selesai Lebaran Kini Masih Pada Asyik Anak-anak Memainkannya







Terimakasih Telah Membaca: "Agustus 2014" Jika Berkenan Silahkan Bagikan Pada Kawan-kawan Di:

Facebook Twitter Google+

Semoga Bermanfaat By: Mus Jono

ADUS BAKDO MANDI HARI RAYA LEBARAN


PRKAKAS RUMAH TANGGA DI CUCI/DIMANDIKAN PADA SAAT HARIRAYA
Dalam Tradisi Jawa Lama Pada Saat Bakdo/Hariraya Lebaran Perkakas Rumah Tangga Di mandikan/Dicuci Lalu Di Taruh Di Pelataran/Halaman Rumah
 Mandi Saat hari Raya Itu sudah hal yang lumrah saja, bahkan itu adalah sunah yang sudah semestinya di lakukan,Bahkan dalam tradisi jawa lama tidak hanya manusia yang mandi saat hari raya lebaran, melainkan Binatang ternak dan barang barang perkakas rumah tangga semua dimandikan saat Hari Raya Lebaran.

Perkakas rumah tangga yang berat dan besar besar seperti meja kursi biasanya di mandikan/di cuci satu atau dua hari sebelumnya, sehingga dalam kebiasaan masyarakat dahulu satu dua hari sebelum hari raya di sibuk bersih bersih rumah terutama memandikan/mencuci Meja kursi.

Di Pagi buta Saat hari Raya binatang ternak Kerbau, Sapi, Kambing di arak di mandikan di kali beramai-ramain, begitu pula beragam alat perkakas rumah tangga seperti Pacul, linggis, Sabit, Sapu dan lain lainnya di Mandikan/Dicuci semua lalu di taruh di Pelataran/Halaman Rumah.

Saat ini Adat kebiasaan memandikan Semua perkakas Rumah Tangga Pada Hariraya/Bakdo Begini Sudah sangat langka dan Sedikit sekali yang masih melakukan nya, karena di rasa sudah tidak sesuai lagi dengan perkembangan zaman dan keyakinan yang berkembang pada Masyarakat pada umumnya, yang masih melakukan Tradisi semacam ini hanyalah di keluarga yang masih terdapat Orangtua/Kakek Nenek yang masih memegang teguh tradisi nenek moyang. 

Walaupun Anak Cucu sebenarnya sudah tidak melakukannya namun untuk menghormatinya mereka taat saja apa yang di perintah walaupun yang Dicuci hanya beberapa saja untuk mewakilinya, tidak sebagaimana zaman dahulu dimana semua perkakas rumah tangga Dimandikan Pada pada Saat Bakdo Hari Raya Lebaran Dan tidak boleh menggunakan alat alat-alat itu hingga selesai Dino Bakdo/Hari Raya.






Terimakasih Telah Membaca: "Agustus 2014" Jika Berkenan Silahkan Bagikan Pada Kawan-kawan Di:

Facebook Twitter Google+

Semoga Bermanfaat By: Mus Jono

TRADISI MUDIK UNIK

Cerita Mudi Sebenarnya sudah berlalu dan bukan lagi waktunya, orang Hari Raya sudah lama berlalu namun karena pada saatnya belum ada kesempatan untuk menceritakannya tak salah juga juga kalau baru sekarang saya cerita mudik unik yang mungkin hanya ada di tempat saya, itupun sangat jarang adanya dan mungkin hilang ini kisah beberapa tahun ke depan. 

Banyak cerita Mudik yang unik yang dilakukan para perantau untuk pulang berlebaran di kampung halaman Namun Cerita Mudik unik ini benar benar berbeda, karena yang mudik kali ini bukan perjalanan manusia pulang ke rumah melainkan pulang Pacul/Cangkul Dari tempat rantaunya. lah.. mana ada pacul/cangkul pake merantau pula? 
Begini ceritanya

Zaman Dahulu para petani biasa ke sawah dengan membawa cangkul dari rumah untuk bekerja di sawah dan setelah selesai cangkul di bawa pulang lagi, namun sekarang kebanyakan orang ke sawah sudah tidak lagi membawa cangkul dari rumah karena cangkul tidak pernah di bawa pulang dan hanya di simpan di gubuk yang di buat di sawah. 

Cangkul yang di sawah itu tidak pernah pulang kerumah kecuali mana kala Doran(Gagang cangkul) nya Patah untuk di ganti dengan yang baru dan Pada saat Bakdo Hari Raya Lebaran untuk dimandikan dalam tradisi ADUS BAKDO MANDI HARI RAYA LEBARAN       

Begitulah cerita unik mudik, bukan hanya manusia yang menjalani ritual mudik, Pacul/Cangkul dan Barang-barang sejenis juga menjalani ritual Mudik Lebaran..Memang Sudah Sangat jarang  orang yang anguri-uri (melestarikan) tradisi semacam ini namun tetap saja masih ada satu dua Orang di pelosok desa yang masih melaksanakan tradisi Jawa lama yang sudah banyak di tinggalkan seiring perkembangan Zaman dan keyakinan dan mungkin cerita semacam ini akan hilang nantinya. 



PRKAKAS RUMAH TANGGA DI CUCI/DIMANDIKAN PADA SAAT HARIRAYA
Dalam Tradisi Jawa Lama Pada Saat Bakdo/Hariraya Lebaran Perkakas Rumah Tangga Di mandikan/Dicuci Lalu Di Taruh Di Pelataran/Halaman Rumah





Terimakasih Telah Membaca: "Agustus 2014" Jika Berkenan Silahkan Bagikan Pada Kawan-kawan Di:

Facebook Twitter Google+

Semoga Bermanfaat By: Mus Jono

KARNAVAL HARI KEMERDEKAN DI MATESIH

tumpeng/gunungan hasil bumi dalam karnafal matesih
Tumpeng/Gunugan Dari Hasil Bumi/Pertanian Di salah Satu Dusun di Desa Matesih
Pawai Karnaval Dalam memperingati dan memeriahkan hari kemerdekaan Dahulunya adalah  agenda rutin Kecamatan Matesih. Pawai bertajuk KarnavalPembangunan dahulu rutin di selengarakan  tiap tanggal 18 Agustus dan di ikuti setiap dusun atau Kebayanan dari desa desa di wilayah kecamatan Matesih. Namun Acara semacam itu telah lama tiada di selengarakan dan sebatas yang aku ingat terakhir mulai di selenggarakan lagi pun di warnai kejadian yang tidak semestinya.

Tahun ini Kasrnafal Pembangunan Matesih Kembali di selengarakan di ikuti  di ikuti Dusun-dusun di Desa Matesih  dan hanya ada beberapa  saja yang turut serta berpartisipasi Dalam Pawai  karnafal kali ini dari luar desa Matesih. Start dari Kantor kepala Desa Matesih Menuju Lapangan Olahraga, dan Finish di Kantor Kecamatan Matesih

Beragam Kesenian serta kreasi unik dan menghibur Di tampilkan masing masing Dusun/kebayanan peserta, Segala potensi dan ke Khasan yang ada di masing masing daerah peserta di tampilkandi dalam  Pawai Karnafal Pembangunan  kali ini. daerah Sentra Pertanian membawa serta hasil pertaniannya, daerah sentra industri kecil menampilkan hasil industri serta kerajinan yang khas dari masing masing Dusun/Kebayanan Peserta.

Namun sangat di sayangkan Dalam acara kali ini masih di warnai dengan dengan adanya sedikit pertikaian di dalam lapangan yang tak jelas apa penyebabnya dan sempat membuat kegaduhan saat itu. dan untungnya pertikaian segera dapat di lerai dan tidak berkembang sebagaimana Terakhir kali Acara Semacam ini yang saya ingat Sempat di warnai Tawuran Antar warga Dua Dusun/Kebayanan di Desa Matesih.

Buto Ijo dalam Karnafal Desa Matesih
Buto Ijo Sosok Yang Pernah Di Isukan Dan Sempat Membuat Resah Dan Ketakutan Di Matesih






Terimakasih Telah Membaca: "Agustus 2014" Jika Berkenan Silahkan Bagikan Pada Kawan-kawan Di:

Facebook Twitter Google+

Semoga Bermanfaat By: Mus Jono

BAKDO GULA TEH GULATEH BA'DA

Gula teh ba'da

BAKDO GULA TEH GULATEH BA'DA Tradisi adat kebiasaan yang di lakukan Orang Jawa menjelang bakdo atau Hari Raya Idul fitri diantaranya adalah Badan Gula Teh yaitu pemberian gula teh dari yang muda kepada yag lebih Tua. Walau adat kebiasaan beginian sudah banyak di tinggalkan namun masih ada beberapa orang yang masih melakukannya.





Terimakasih Telah Membaca: "Agustus 2014" Jika Berkenan Silahkan Bagikan Pada Kawan-kawan Di:

Facebook Twitter Google+

Semoga Bermanfaat By: Mus Jono