Menyepuh Cangkul Lama Jadi Tajam Kembali

Cangkul Ketika masih baru sudah pasti terasa enak buat mencangkul karena masih tajam mata cangkulnya masih pas kekerasanya. Tidak mudah Pecah juga tidak mudah meleyot saat menerjang benda yang keras kerikil misalnya.
Namun semakin lama cangkul di gunakan mata cangkul seiring dengan waktu pemakaian akan aus dan menjadi lembek mudah meleot saat terkena kerikil atau benda yang keras lainnya dalam istilah Jawa l menyebutya dengan Pacul Gablug namanya. Ini karena besi cangkul menjadi muda mudah meleyot/melot karena tidak pas lagi kekerasannya.

Untuk itu Pacul harus di sepuh kembali agar pacul jadi tajam tidak meleyot/melot  saat menerjang kerikil atau benda keras lainnya karena  besi cangkul lentur/terlalu muda ataupun pecah kecil/rimpil karena besi cangkul terlalu keras/terlalu tua sepuhannya.

Urusan Menyepuh kembali cangkul biar bisa tajam layaknya cangkul baru sudah pasti Mbah Pande ahlinya. Mbah Pande sebutan untuk orang yang berprofesi sebagai tukang Pande Besi di tempat saya setidaknya.


Inti dari Menyepuh sebenarnya adalah memanaskan besi lalu di celupkan pada cairan sehingga menghasilkan sepuhan besi yang pas tidak terlalu keras/ dan juga tidak lembek. Namun sebelum Besi cangkul di sepuh agar cangkul enak di gunakan layaknya pacul baru lagi, cangkul di bentuk dahulu dengan bentuk yang serupa dengan cangkul baru. 

Cangkul di potong ujungnya dengan memanaskan di tungku arang lalu dengan palu pahat di potong ujungnya agar rata hingga cangkul berbentuk persegi rata mata cangkulnya. 

Setelah di potong ujung cangkul Hinga sedikit rata mata cangkul ini lalu di bakar lagi di tungku arang terus di tempa saat besi membara untuk membentuk ke pipihan mata cangkulnya. 

Utuk lebih Sempurna meratakan bentuk cangkul ini, cangkul di tempa di atas balok kayu dalam kondisi dingin Hinga semaksimal mungkin bentuk mata cangkulnya.

Selanjutnya Cangkul di gerinda untuk membentuk kepipihan Mata cangkul dan di sempurnakan bentuknya dengan kikir Baja. 

Setelah dirasa Sempurna Bentuk Mata cangkulnya lalu Besi Cangkul di bakar hingga membara dan di celupkan pada cairan agar dingin tiba-tiba. Di sinilah yang menentukan keberhasilan sepuhannya. 

Hanya mereka yang berpengalaman yang bisa melakukannya sehingga mata cangkul pas tidak mudah Pecah dan juga tidak mudah meleot saat terkena benda yang keras seperti batu atau sejenisnya. 

Dalam mencelupkan Menyepuh ini lain tempat lain lagi caranya. Ada yang hanya mengunakan air saja dengan mencelupkan mata cangkul sebentar lalu di angkat dan di celupkan kembali. Ada pula yang setelah mata cangkul membara di celupkan pada olie/minyak mesin lalu di celupkan lagi pada air. Beda Orang beda pengalaman tentunya. 





Terimakasih Telah Membaca: "2019" Jika Berkenan Silahkan Bagikan Pada Kawan-kawan Di:

Facebook Twitter Google+

Semoga Bermanfaat By: Mus Jono

PARALAYANG KEMUNING

Paralayang di wilayah Solo berada kabupaten Karanganyar, Namun karena Kabupaten Karanganyar adalah masuk wilayah eks Karesidenan Surakarta maka tak ada salahnya juga Para layang Kemuning di sebut berada di wilayah Solo. 
Bukit Paralayang Ndongkeran Segoro Gunung Ngargoyoso Karanganyar
Spot Olahraga Dirgantara ini di kenal dengan Nama Paralayang Kemuning Karena memang lokasi Pendaratan dari olahraga paralayang ini ada di Kemuning Resto yang berada di desa Kemuning, Kecamatan Ngargoyoso, Kabupaten Karanganyar. Sehingga sering orang menamakan bukit Paralayang di Kabupaten Karanganyar in dengan nama Bukit kemuning.

Padahal Sebenarnya Bukit Untuk memulai/land take-off Olahraga Dirgantara Paralayang ini bukan berada di desa Kemuning melainkan ada di atas Dusun Dongkeran, Desa Segoro Gunung, Kecamatan Ngargoyoso Kabupaten Karanganyar.

Di lokasi landasan luncur Paralayang ini terhampar luas pemandangan Hijau kebiruan menyejukkan mata, di sisi barat terlihat desa-desa dibawahnya hingga perkotaan jauh Dibarat sana serta Kebun teh Kemuning nan hijau bak hamparan karpet permadani dengan hawa dingin khas pegunungan yang menyegarkan.

Lokasi ini dahulunya sebenarnya adalah Kebun warga sekitar yang kini telah banyak berdiri warung warung makan dan berbagai fasilitas penunjang landasan Paralayang Kemuning ini. Di tempat ini juga tersedia tempat untuk camping bagi yang suka mendirikan tenda untuk berkemah pastinya.

Utuk menuju kesana telusuri DARI SINI saja, dari link itu anda akan di tuntun di tujukan arahya sama Si Mbah Google Map, ikuti petunjuk arah sudah pasti ada sampai di sana. Kalau Sampai kesasar di pastikan Anda Kudu belajar dahulu pada Dora the Explorer, karena kalau Sampai tersasar berarti belum bisa membaca Peta, Semudah Google Maps pula.

Atau Ancer-ancer nya:
  • Dari Kemuning ikuti jalan naik  ke arah timur, jalan di samping Pasar Kemuning. 
  • Ikuti terus jalan naik itu hingga mentok sampai hutan Gunung Lawu di pinggir desa yang juga menjadi Bumi Perkemahan Segoro Gunung. 
  • Ambil  Kanan arah Utara 
  • Ikuti terus jalannya hingga sampai di puncak bukit yang relatif rata daratannya yang berada di  timur Dusun Dongkeran Desa Segoro Gunung yang jadi Landasan Luncur paralayang Kemuning.





Terimakasih Telah Membaca: "2019" Jika Berkenan Silahkan Bagikan Pada Kawan-kawan Di:

Facebook Twitter Google+

Semoga Bermanfaat By: Mus Jono

MENAMBAL BLOG MESIN BOCOR TERKENA RANTAI KAMPRAD

Kamprat alias Cam Chain atau Rantai Kenteng yang sudah lama terpasang seiring dengan pemakaian sudah pasti rantai jadi melar dan kendor, jika tidak di ganti bisa jadi rantai Kamprad yang  longgar bisa saja menggerus blog mesin hingga terjadi kebocoran yang menyebabkan minyak/olie mesin merembes keluar.

Kalau sudah Begitu sudah barang tentu kudu  Menambal Blog mesin yang bocor terkena cam Cain rantai Kenteng, Rantai Kamprad Kamprad atau Rantai timing tadi. 

Karena Blog Mesin terbuat dari aluminium maka untuk menambah nya di gunakan saja las aluminium. Dan untuk kali ini untuk menambah blog mesin yang bocor tersangkut Rantai kamprat ini mengunakan las Karbit. 

Peralatan yang di butuhkan:
  • Sudah pasti seperangkat tabung laskarbit beserta perlengkapan selang berikut blandernya 
  • Stik Isiaan Las aluminium cara membuatnya ada Di Sini 
  • Stik Kawat Untuk menata lelehan aluminium untuk menambal atau menutup lubang.

Caranya tinggal panasi bagian yang berlubang tersambar rantai tadi hingga meleleh dan isi dengan stik isian dan di tata dengan stik kawat Serapi mungkin. 

Berikut video Las Aluminium mas Agus Menambal Blog Mesin Bocor terkena Rantai Kamprad.





Terimakasih Telah Membaca: "2019" Jika Berkenan Silahkan Bagikan Pada Kawan-kawan Di:

Facebook Twitter Google+

Semoga Bermanfaat By: Mus Jono

PEDAGANG HIK TEMPO DULU

HIK Yang dikenal orang saat ini adalah Warung/ lapak penjaja makanan dan minuman dengan suasana yang enak buat nongkrong atau Wedangan dalam istilah jawanya. Sebab apa di namakan wedangan, karena pada umumnya andalan dari warung HIK adalah Wedang Teh nya. Setiap Warung Punya formula tersendiri dalam meramu dari berbagai merek teh di campur dengan komposisi tersendiri  Hinga jadi ciri khas dari masing masing Warung Wedangan Hik Hick an.
HIK istilah ini kini di kenal sebagai Hidangan Istimewa Kampung. Namun kini yang di jual di warung  di warung Hik tidak lagi istimewa istimewa banget lah ya, yang jajakan di lapak Hick adalah berbagai macam jajanan lauk pauk ada nasi kucing, nasi oseng dan lain jenis nasi bungkus, gorengan, sate usus, sate kerang sate telur dan lauk pauk lainnya. Itulah Hik Sekarang ini, dari mana Nama Hik sebenarnya?  

Yang saya tahu Hik itu dahulu adalah teriakan pedagang penjaja lauk-pauk dan makanan ringan untuk menawarkan dagangannya. Pedagang HIK zaman dahulu yang Bapak-bapak biasanya mengunakan empat Tenongan di pikul dua di kanan dan dua di kiri, sedangkan yang Ibu-ibu mengunakan Dua Tenong di sunggi/di di  di bawa di taruh di atas kepala. Tenong adalah wadah makanan berbentuk bundar terbuat dari Bambu.

Dagangan yang di bawa penjual Hik keliling zaman dahulu Utamanya adalah lauk Pauk dan makanan ringan, ada Goreng Iso, Babat, Kikil, Iwak Loh, Iwak Babi yang terlihat berminyak begitu menggoda terlihatnya, Berbagai Lauk serta jajanan ringan lainya tertata di Tenong yang di pikul atau di sunggi kala itu. 


Sebenarnya Bukan hanya Hik saja Teriakan penjaja Makanan Keliling waktu itu, ada kata seperti Oeo, Mbokti dan lain semacamnya, hanya saja yang paling banyak yang di ucapkan adalah kata HIK  dan Setiap Pedagang Punya ciri khas masing-masing di dalam Mengucapkannya ada yang melengking ada yang Panjang mengucapkannya dan lain sejenisnya.

Sampai saat ini saya tanyakan kepada Orang-orang generasi di atas saya sebagai pelaku waktu itu apa arti sebenarnya dari Teriakan HIK dari Penjaja makanan keliling waktu itu tidak ada yang tahu pasti, Benarkah HIK itu artinya Hidangan Istimewa Kampung? tidak ada yang bisa memberi jawaban pasti. Yang pasti HIK adalah salah satu Teriakan yang paling Banyak di Suarakan Penjaja Makanan Keliling untuk menawarkan dagangannya.






Terimakasih Telah Membaca: "2019" Jika Berkenan Silahkan Bagikan Pada Kawan-kawan Di:

Facebook Twitter Google+

Semoga Bermanfaat By: Mus Jono

SEGO GABLOK NASI JAJANAN KHAS TAWANGMANGU

Tawangmangu Jajanan di sepanjang jalannya Banyak sekali pilihannya,  Sate Kelinci, Sate Ayam, Pantol Kuah dan sejenisnya itu murah dan mudah di temui, ada juga Kuliner yang jarang ada di tempat lain yaitu Sate landak yang ada di Gunung Mas yang lokasinya dari terminal Tawangmangu turun ke arah Matesih. Namun untuk kali ini bukan itu yang akan di bahas melainkan Kuliner Khas Tawangmangu yang hanya ada pada petang hari saja. Kuliner Khas Tawangmangu apa itu?

Sego Gablog kuliner khas Tawangmangu

SEGO GABLOK namanya GABLOK ya bukan GOBLOK! Karena Kalau Sego Goblok di kira ga Pernah Sekolah begitu kira-kira. Nasi Gablok Jajanan yang hanya ada di Tawangmangu itupun tidak setiap waktu ada penjaja Nasi jenis ini. Penjual Nasi Gablog mulai menjajakan dagangan ketika masuk petang hari dan tidak butuh waktu lama dangangan pun habis dan lapak jajanan ini tutup lagi.

Yang Kebetulan di petang hari Lewat Terminal Tawangmangu bisa coba Sego Gablog ini, dan yang musti di ingat jajanan ini hanya ada pada petang hari saja ya, karena kelewat malam sedikit saja atau kira-kira waktu sehabis Isyak saja lapak Sego Gablog biasanya sudah tidak ada alias tutup karena memang sudah habis dagangannya.

Lokasi Lapak SEGO GABLOK  ini tepat di pintu masuk parkir Pasar Tawangmangu di pojokan Timur  atau di Depan Terminal Bus Tawangmangu ada Lapak Gerobak Kecil Bertuliskan SEGO GABLOK

Apa itu Sego GABLOK? Sego Gablog sebenarnya ya nasi gurih,  bungkus ,kukus atau nasi Ungkus terbuat dari beras di Karu dengan santan dan bumbu rempah, nasi aron di bungkus daun pisang dan di kukus hingga matang jadilah Sego Gablok, Seingat Aku dahulu Sego Gablog itu ada campuran tetelan. Apa itu tetelan? Daging sapi dari kasta paling bontot bisa di artikan nya.   

Untuk mendampingi makan Nasi Gablog ini yang juga tersedia di lapak ini pula ada beragam pilihan, antara lain Gadon yang di bikin dari daging ayam dan parutan kelapa dengan aneka rempah bumbunya, Bothok dari beragam sayuran dan parutan Kelapa di Ungkus dan di kukus, Gorengan dan lain sejenisnya.

Berdampingan dengan lapak Sego Gablog ada juga menu Rowotan sebutan untuk Ubi, talas , Ketela, jagung dan semacamnya. Barangkali kangen kepingin sama Makanan Rowotan Lapak ini bisa jadi mengobatinya.

Apa Yang Istimewa dari Sego Gablog ini? Menurut Saya sih sebenarnya tidak ada yang Istimewa dari rasa dan tampilan Jajanan SEGO GABLOK ini layaknya nasi Gurih bungkus kukus, tapi yang pasti namanya nyeleneh nan unik tidak ada di temukan di tempat lainnya dan hanya di Pasar Wisata Tawangmangu pas Petang hari pula adanya. Nah bagi yang lewat Pasar Wisata Tawangmangu tidak ada salahnya untuk mencoba.





Terimakasih Telah Membaca: "2019" Jika Berkenan Silahkan Bagikan Pada Kawan-kawan Di:

Facebook Twitter Google+

Semoga Bermanfaat By: Mus Jono

CERITA MISTERI KEDUNG GUPIT

KEDUNG GUPIT ini sebenarnya bukan betulan cerita misteri karena ini adalah nyata terjadi, namun karena ada sedikit misteri di kejadian ini maka saya gunakan untuk judulnya. Di sisi barat Gunung Lawu Sungai-sungai pada akhirnya bermuara di Bengawan  Solo. Beberapa sungai jadi satu sebelum  bermuara di Bengawan Solo.
Salah satu sungai Utama di sisi barat Gunung Lawu adalah Kali Samin. Sungai Samin ini Mulai dari Tawangmangu Sampai Hampir di Bengawan Solo Masih satu nama yaitu Kali Samin. Sungai ini menampung dari banyak sekali anak sungai baik besar maupun kecil.

Salah satu anak Sungai Samin Ini ada Kali Lebet yang berhulu di bukit Layu atau Giri Layu dan berakhir muara di Kali Samin.

Kali Lebet ini Berarti Sungai Dalam di mana sungai ini dahulu terdapat banyak sekali kedungan (istilah basa setempat untuk Lubuk) yang sangat dalam.

Dahulu salah satu Kedung/Lubuk yang Sangat dalam di Kali Lebet ini adalah Kedung Gupit. Nama Kedung Gupit ini karena memang tempat ini ada bagian yang menyempit namun dalam sekali.

Dahulu di Gupitan ini dalamnya di jajaki(di ukur kedalamnya) dengan Bambu Pentung, Bambu yang paling besar dan panjang.  Dengan di jajaki sebatang Pring/bambu Petung saja tidak Jajak atau tidak bisa tadas sampai dasar Kedung/Lubuk ini, kebayang kan seberapa dalam Kedung/lubuk ini.

Saat Banjir besar, Sebesar apapun banjirnya dahulu di Gupitan ini air tidak pernah meluap. Aliran air diatas Gupitan ini Meluap-luap namun begitu melewati Gupitan ini aliran air itu seakan tersedot dan di akhir Gupitan air menyembul Meluap-luap lagi.

Di tepi Lubuk Ini Tumbuh Pohon yang Begitu Besar yang sudah sangat tua terlihat usia pohonya. Sebagaimana jamaknya pohon besar nan tua bukanlah satu pohon melainkan beberapa Pohon tumbuh disitu menjadi satu batang. Pohon Utama ada pohon Gayam yang ditumpangi beberapa pohon, ada Beringin, Bulu, Rempelas dan lain-lain.

Setiap kali pohon Gayam berbuah Buahnya di manfaatkan warga setempat, Di kupas kulit dan di ambil daging buah direbus dan di makan rasanya lumayan gurih, walau tak segurih kacang apalagi mete, tidak-tidak segurih itu ya! tapi lumayan gurih enak dan aman di makan pokoknya.

Pohon Beringin juga terlihat sebagai batang utama karena akarnya membalut sisi luar sebagian batang pohon Gayam yang cakupannya hampir setengahnya. Akar gantungnya menjuntai dari dahan-dahan menambah rimbun  suasana.

Adalagi Pohon Bulu yang menempel dan tumbuh di atas pohon Gayam yang jadi pohon Utama, Pohon Bulu juga masih sejenis dengan Pohon Beringin, namun Pohon Bulu daunnya lebih tebal dan lebar. Pohon beringin mempunyai akar gantung sedangkan pohon bulu tanpa akar gantung. Dari ukuran buah juga sangat berbeda, Buah Beringin kecil-kecil sedangkan buah bulu lebih besar, ukuran rata-rata sebesar ujung jempol orang dewasa. Tiap kali dua pohon  ini Pohon beringin dan pohon bulu berbuah Burung Burung Pemakan Buah Berdatangan dan burung paling banyak dan suka sekali memakan buah Bulu adalah Burung Katik atau Burung Joan.

Burung Katik/Joan masih satu keluarga dengan burung tekukur, hanya saja makanan utama burung ini adalah buah dan  buah bulu adalah kesukaannya.

Nama Katik atau Burung Joan di ambil dari suara dan warnanya. Saat berkicau suara burung ini terdengar: "Ktik tik tik tik", Semacam atau mirip-mirip itu lah pokoknya, dari suaranya itulah disebut Manuk Katik. Warna Bulu paling dominan hijau sedikit coklat abu-abu, kerena warna yang dominan hijau ini di sebut Manuk Joan.

Masih banyak lagi pohon pohon kecil dan sedang yang menumpang di pohon Gayam beringin maupun Bulu, ada Pohon Rempelas yang daunnya kasar bisa di buat mengaplas menghaluskan sesuatu, berapa jenis tumbuhan paku dan juga anggrek yang berwarna-warni saat tiba musim berbunga.

Karena Kedung Gupit Terlindungi Pohon besar di tepiannya ini menambah kesan begitu angker tempat ini. Banyak sekali Ikan besar hidup di Lubuk ini, Begitu pula Kedung Gupit juga jadi tempat tinggal Kura-kura air tawar yang masyarakat sekitar menyebut dengan nama Bulus.

Dahulu banyak sekali Bulus di Kedung Gupit ini yang sampai ukuran monster Raksasa. Saat pagi menjelang siang Bulus Pada keluar untuk berjemur, adapula yang sekedar menampakan kepala saja namun badan masih berendam di dalam air.

Banyak juga Ikan besar yang besar ukuran monster pula. Salah satu ikan yang ukuranya bisa sampai lebih besar dari paha orang dewasa adalah ikan Palung, Ikan ini bentuknya sebenarnya seperti ikan wader hanya saja beda di sirip yang berwarna kuning ke emasan dan ukurannya yang Raksasa.

Meski di tempat ini banyak sekali Ikan dan kura-kura raksasa warga setempat tidak ada yang berani untuk mengambil nya, bagi warga sekitar jika mancing di Kedung Gupit ini hanya mengambil ikan- ikan dengan ukuran yang wajar saja dan jika mendapat ikan dengan jenis dan ukuran tak wajar Takan di ambil dan pasti di kembalikan dengan di lepas lagi, Kecuali mendapatkan ikan dengan ukuran besar sudah tidak lagi di area Kedung Gupit ini baru warga sekitar berani mengambil dan mengkonsumsinya.

Pohon Besar yang ada di pinggir Kedung Gupit ini juga tak sembarang orang berani berdekat-dekat padanya, Namun tidak begitu dengan Tetua di Dusun Itu. Mhah Karno Namanya, Dia yang pada akhirnya Menebang Pohon Tua di tepi Kedung ini, Meski bukan Dia sendiri yang menebangnya melainkan Mbah Karno Mengadani atau bertangungjawab atas penebangan pohon tua itu.

Untuk menebang pohon Tua itu Mbah Karno Menyuruh Orang lain untuk menebangnya. Hari Pertama Penebangan di lakukan dengan memotong dahan-dahan dari berbagai pohon yang menjadi satu batang, Hinga beberapa hari tinggal batang pohon Beringin yang tersisa, karena sudah sore maka Penebang itu turun dan menyudahi pekerjaan nya untuk hari itu dan akan di lanjutkan besoknya.

Di pagi harinya di mana biasanya datang sarapan lalu memulai pekerjaan menebang pohon, namun beda dengan pagi itu. Penebang Pohon itu terlihat begitu risau dan akhirnya mengutarakan kerisauannya itu Pada Mbah Karno yang menyuruhnya Menebang Pohon Tua itu, Bahwa Dia Tidak bisa melanjutkan pekerjaan menebang pohon itu. Di tanya Mbah Karno sebab apa tidak bisa melanjutkan namun sampai di dedes-dedes/ditanyai terus tetap tidak mau menyampaikan sebabnya, Pokoknya dia tidak bisa melanjutkan pekerjaannya itu saja jawabannya.

Pada akhirnya Mbah Karno Menyampaikan Padanya: "Sudah sekarang begini, Kamu ini Lelaki memalukan jika melakukan pekerjaan tidak sampai selesai. Jika terjadi apa-apa dalam pekerjaan ini kecilnya kamu terluka bahkan sampai jika sampai mati dalam pekerjaan ini, Istri anak dan cucumu aku yang menanggung". Beberapa waktu Penebang Berpikir, duduk, berdiri, jalan kesan duduk lagi beberapa kali dan akhirnya berkata Ya sudah saya lanjutkan pekerjaan ini.

Setelah mendapat jawaban dari penebang pohon itu Mbak Karno Masuk rumah dan beberapa saat kemudian keluar membawa Kerenjang Bandatan(keranjang dengan tali yang biasa untuk memikul kanan kiri) Mbah Karno berkata: "Ini aku beri Piranti(peralatan) nanti bila bertemu apa saja wujudnya yang bernyawa, kamu Hela ga mau pergi juga, jangan kau apakan, Taruh saja Itu di sini(Kenjang Bandatan/Keranjang dengan Tali) Bawalah ke Pohon lngas sana". Tidak jauh dari Pon tua ada Pohon Ingas, pohon yang getahnya membuat gatal-gatal Kulit.

Saat melanjutkan, di tengah-tengah  Pekerjaannya ada seekor Walang kadung bahasa setempat untuk cancorang/Mantis atau belalang sembah, di gusah(di Hela) tidak mau pergi juga, akhirnya di sosrok(diambil dari bawah) dengan Bethek(bilah bambu) lalu di masukan ke keranjang Bandatan. Di pikul dua orang menuju pohon Ingas di seberang sana. Anehnya waktu di ambil dan di taruh ke keranjang biasa saja layaknya belalang pada umunya, namun saat di bawa dengan di pikul dua orang keberatan bahkan sampai harus istirahat beberapa kali hanya untuk memindahkan walang Kadung/Belalang Sembah ke tempat yang tidak begitu jauh jaraknya.

Walau dengan susah payah akhirnya sampai juga di tempat Pohon Ingas berada dan Cancorang tadi di letakkan di situ lalu mereka kembali untuk melanjutkan pekerjaan menebang pohon lagi. Samapi berminggu-minggu bahkan hitungan bulan hingga selesai tuntasnya penebangan pohon tua di tepi Kedung Gupit ini.

Setelah sekian lama Kedung Gupit ini tanpa pohon besar yang menaungi kini Kedung ini seakan hilang tak seperti lubuk yang dalam seperti dahulu lagi. Bulus/Kura-kura air tawar serta ikan-ikan ukuran Monster Raksasa kini sudah tiada lagi yang menghuni Tempat ini. Dan tempat ini kini jadi Bantaran yang gak begitu dalam selayaknya lubuk-lubuk lainya dan sepertinya terjadilah apa yang di katakan orang-orang dahulu "Kali Ilang Kedunge, Pasar Ilangg Kumandange".






Terimakasih Telah Membaca: "2019" Jika Berkenan Silahkan Bagikan Pada Kawan-kawan Di:

Facebook Twitter Google+

Semoga Bermanfaat By: Mus Jono

SEMUA MANUSIA TERGADAI DENGAN USAHANYA



Semua Manusia Tergadai Dengan Usahnya

Suatu Ketika 
Suara jangkrik dan dinginnya hawa terasa
Dimana kebanyakan Manusia terlelap Memanjakan Raga

Aku berjalan hingga ditempat yang begitu bising manakala Surya Terjaga
Sebuah Truk melesat cepat 
Bak setan terbang mengikutinya

Begitu besar resiko 
Bahkan jiwa taruhannya 
Demi usaha
Usaha menafkahi Anak-anak dan istri  
Istri-istri barangkali

Kaki ini terus melangkah 
Di depan sebuah gedung 
Terdengar Suara Lirih rendah menghentak-hentak 

Di balik es kaca patri motif bunga
Bayang tubuh bergerak 
Entah mengapa Untuk apa mereka melakukannya 

Yang pasti mereka sedang berusaha 
Demi hati jiwa dan atau semacamnya 

Di sebuah gang sempit 
Terlihat sesosok tubuh
Terbalut celana kaos oblong saja 
Tergeletak di lantai  bak tanpa jiwa 

Namun terdengar getar suara dari mulut hidungnya 
Pertanda masih terhubung antara jantung dan hatinya 

Jangan kira Ia
Sedang enak-enak memanjakan raga
Sungguh Ia Keras berusaha 
Mematri Serahkan Belulang 
Yan dibanting habis pada siangnya
Hingga remuk bak tercecer sungsum-sungsum nya 

Sampailah kaki ini depan Surau 
Terlihat sesosok dengan jubah Berdiri, Rukuk, Sujud lalu duduk begitu lama 
Kaki kiri dilipat dan kakikanan di depannya bergantian berselang waktunya

Pergelangan tangan di dengkul terlihat begitu rileks Hinga tahan berlama-lama 
Muka senyum nan teduh bak malam pertengahan bulan tanpa awan 

Sedang apakah Dia 
Yang pasti Sedang Berusaha 
Berusaha mengapai apa yang belum pernah Ia lihat dengar maupun rasakan 
Namun ada di hatinya 


Sementara Langkah Kaki ini entah Kemana Sampai Diman 
Mencari apa 
Mencari yang masih di cari







Terimakasih Telah Membaca: "2019" Jika Berkenan Silahkan Bagikan Pada Kawan-kawan Di:

Facebook Twitter Google+

Semoga Bermanfaat By: Mus Jono

SANKSI KETERLAMMBATAN PEMBAYARAN IURAN BPJS KESEHATAN

SANKSI ATAU HUKUMAN KETERLAMBATAN PEMBAYARAN IURAN BPJS KESEHATAN Ini sekedar tulisan berbagi pengalaman apa yang telah Saya alami saja.





Terimakasih Telah Membaca: "2019" Jika Berkenan Silahkan Bagikan Pada Kawan-kawan Di:

Facebook Twitter Google+

Semoga Bermanfaat By: Mus Jono

CARA DAFTAR BPJS KESEHATAN

Cara daftar BPJS Kesehatan Online di HP Tanpa donldown aplikasi Ini adalah cara paling Praktis, Walaupun sebenarnya Kini mengurus pendaftaran kepeseratan BPJS kesehatan langsung ke kantor cabang terdekat tidak ribet juga sebenarnya.





Terimakasih Telah Membaca: "2019" Jika Berkenan Silahkan Bagikan Pada Kawan-kawan Di:

Facebook Twitter Google+

Semoga Bermanfaat By: Mus Jono

MENGELABUI JIN PENUNGGU POHON

MENGELABUI JIN PENUNGGU POHON Ini adalah Salah satu cerita kebiasaan Para Penebang Pohon Kayu di era 1990 ke sana di mana ada satu kebiasaan yang di lakukan Orang-orang pada waktu itu khususnya di tempat aku berada.





Terimakasih Telah Membaca: "2019" Jika Berkenan Silahkan Bagikan Pada Kawan-kawan Di:

Facebook Twitter Google+

Semoga Bermanfaat By: Mus Jono

JABALKANIL


JABALKANIL sebuah bukit alias gunung kecil yang ada di Desa Dawung, Kecamatan Tawangmangu yang berbatasan langsung dengan Kecamatan Matesih Kabupaten Karanganyar, Jawa Tengah.





Terimakasih Telah Membaca: "2019" Jika Berkenan Silahkan Bagikan Pada Kawan-kawan Di:

Facebook Twitter Google+

Semoga Bermanfaat By: Mus Jono