AWAL BULAN HIJRIYAH 1437 DI TAHUN 2016 MASEHI ini saya posting sebenarnya untuk keperluan pribadi Saya sendiri Karena Penulis Sering sekali tidak ingat kapan pergantian bulan/tanggal untuk bulan Islam/Hijriah maka Posting kali ini adalah catatan awal bulan Hijriah Tahun ini sebagai catatan dan pengingat Diri pribadi akan kapan pergantian bulan penanggalan kalender Islam/hijriah yang perhitungan Tahun/penanggalan ini di mulai sejak RASULULLAH Nabi Muhamad SAW Hijrah dari mekah ke Madinah yang hingga saat ini sudah di tahun 1436. Saya Pribadi Lebih Teringat Pada Penanggalan Syamsiyah atau Masehi Yang Saat ini sudah di Tahun 2015 karena inilah yang menjadi Penanggalan Nasional di Indonesia.
Home » Archive for 2015
MENAMBANG DAN MENGANGKUT BATU DI KALI BAKAL WADUK GONDANG KERJO
AKTIVITAS MENAMBANG DAN MENGANGKUT BATU DI KALI BAKAL WADUK GONDANG ini Saya ambil Videonya Saat kebetulan melintas di jalan dekat Sungai yang akan di bendung di jadikan Waduk Gondang, Kecamatan Kerjo, Kabupaten Karangayar, saat itu Melihat Truk melintas di Tempat yang tidak semestinya, Truk biasanya melintas di jalan raya sedang yang di lihat kali ini Truk melintas di tengah sungai Hingga menggugah Rasa Penasaran Saya untuk melihat dari dekat kejadiannya.
GANTOL KOPOH KEPEK ALAT TRADISIONAL PEMADAM KEBAKARAN
GANTOL KOPOH KEPEK Alat pemadam Kebakaran Tradisional yang dahulu sangat berguna sekali sebagai alat bantu memadamkan api mana kala terjadi kebakaran, namun untuk zaman sekarang ini, Ketiga alat ini mungkin sudah tidak lagi relevan dengan keadaan zaman dan semakin jarang orang yang mengenalnya.
Zaman. Dahulu Gantol Kopoh Kepek Selalu Tersedia di setiap rumah dan biasa di tempatkan di depan rumah Sebagai antisipasi jika sewaktu-waktu terjadi musibah kebakaran alat ini siap segera di gunakan, namun sekarang ini sudah sangat jarang ada rumah yang masih menyediakan alat semacam ini kecuali tempat tempat tertentu.
Zaman. Dahulu Gantol Kopoh Kepek Selalu Tersedia di setiap rumah dan biasa di tempatkan di depan rumah Sebagai antisipasi jika sewaktu-waktu terjadi musibah kebakaran alat ini siap segera di gunakan, namun sekarang ini sudah sangat jarang ada rumah yang masih menyediakan alat semacam ini kecuali tempat tempat tertentu.
DIGAL JONDER TRAKTOR TEBU DI JALAN RAYA MELAJU
DIGAL JONDER TRAKTOR Tebu Keberadaannya sangatlah fital di Pabrik Gula Tasikmadu sebagaimana cerita terdahulu yang salah satu fungsinya adalah sebagai pengganti Lokomotif Uap Kereta penarik Tebu dan masih banyak lagi fungsinya. Salah satunya adalah yang akan ada pada cerita ini. Mungkin belum baca cerita sebelumnya silahkan kunjungin DIGAL JONDER TRAKTOR PENGGANTI LOKOMOTIF UAP PENARIK KERETA TEBU
Untuk Cerita kali ini adalah Saat Diperjalanan Saya melihat Ini Jonder Digal Traktor tebu Saat akan di Pergunakan untuk salah satu Fungsinya yaitu untuk membajak Tanah menyiapkan lahan untuk di tanami Tebu, dalam istilah Setempat Nglaci namanya,
Kenapa dinamakan Nglaci Saya kira dahulu saat menyiapkan lahan untuk Tanam Tebu Pada proses membuat Gulutan atau bedeng-bedeng tempat Tanam tebu ketika peralatan masih manual menggunakan cangkul bentuk bedeng bedeng yang berjajar itu bagaikan laci-laci almari yang berjajar, mungkin karena itu lah menyipakan lahan untuk di tanami tebu di namakan Nglaci.
Dalam membawa Digal Jonder dari Pabrik Gula Tasikmadu Tempat Digal jonder Traktor Tebu berada menuju lahan yang akan di bajak di siapkan untuk tanam Tebu adalah dengan di kendarai, sehingga Digal Traktor Tebu Melaju Bebas Di Jalan Raya.
Sebenarnya Saya Pribadi Ngeri saat berpapasan degan alat ini yang menurut Saya tergolong alat Berat melaju bebas di jalan raya, terlebih saat saya yang berkendara Sepeda motor karena sesuatu hal hanya bisa berjalan melaju pelan dan di dahului Digal Jonder ini, Suara rodanya saja Terdengar mengerikan saat di dahului Jonder ini, So Ngeri-ngeri Sedap Saya pinjam istilah dari Sutan Batu Gana.
Lah Untuk Mengendarai Ini Digal Jonder Traktor Tebu Melaju Di Jalan Raya begini Surat Izin Mengemudi-nya SIM apa coba? Sim B2 Khusus Kali ya hehehe. Ya Sudahlah Se singkat ini saja untuk Cerita Musjono Kali ini silahkan Saksikan Lmpiran Video gambar Seadanya saja.
TRUK ANGKUTAN TEBU MASUK PABRIK GULA TASIKMADU
TRUK ANGKUTAN TEBU MASUK PABRIK GULA TASIKMADU ini adalah cerita saat musim Rembangan nama di daerah Aku untuk musim Tebang panen Tebu kemarin di mana Saya menyempatkan main ke Pabrik Gula Tasikmadu dan iseng iseng saya ambil video bagaimana Truk Angkutan Tebu masuk ke pabrik Gula Tasikmau. Video di ambil tahun ini musim Rembang alias masa Tebang/Panen tebu tahun 2015.
Sudah beberapa Tahun belakangan ini Pabrik Gula Tasikmadu Tiak lagi mengelola lahan sendiri untuk di tanam tebu sebagaimana dahulu di mana Pabrik menyewa lahan dan dikelola perusahaan untuk di jadikan lokasi tanam tebu. Saat ini Lahan yang di tanam Tebu semuanya milik Petani dan petani Tebu sendiri yang mengelola Tanaman Tebu, sedangkan Pabrik Gula Tasikmadu hanya membantu menyediakan Fasilitas semisal Pinjaman modal Pengadaan bibit dan sejenisnya yang Pengembaliannya di potong dari hasil Panen tebu nantinya.
Pabrik Gula Tasikmadu Saat ini dalam Istilah bahasa Setempat adalah “GOR DEREP NGGILING” Derep dalam bahasa setempat berarti melakukan suatu pekerjaan dengan upah bagian dari hasil yang di kerjakan, maksudnya Pabrik Gula Tasikmadu hanya sebagai jasa menggiling dan memproses Tebu jadi Gula, hasilnya nanti dibagi petani sekian persen dan untuk pabrik sekian persen. Detail pembagian petani berapa persen pabrik berapa persen belum sempat Tanya-tanya saya, yang pasti Pabrik Gula Tasikmadu saat ini hanya sebagai jasa/jual jasa giling Tebu Jadi gula Saja alias Derep Nggiling Thok Thil.
Video berikut adalah Proses Tebu Dari Petani masuk Pabrik Gula Tasikmadu yang Saya ambil dari HP buduk Saya dan sebelumnya saya gambarkan/diskripsikan dahulu isi video dengan tulisan ini karena dalam video belum sempat memberi keterangan sama sekali. Berikut Gambaranya: diawali
Tebu Masuk Pabrik terlebih dahulu melalui portal sebagai batas maksimal ketinggian muatan, jika muatan terlalu tinggi sudah pasti Truk pengangkut Tebu tidak bisa melewati atau sebagian muatan yang di bawa otomatis jatuh sendiri tersangkut Portal pintu masuk Truk muatan tebu. Selanjutnya
Truk antri untuk mengecek Rendemen/kadar Gula dari Tebu yang yang di bawa itu.
Di tempat ini terpampang Tulisan:
PENGUMUMAN
PG. Tasikmdu Tidak Menerima:
1. Truk Yang Membawa Tebu Kotor (Banyak Pucuk, Bung, Rapak)
2. Truk yang Membawa Tebu Wayu.
1. Truk Yang Membawa Tebu Kotor (Banyak Pucuk, Bung, Rapak)
2. Truk yang Membawa Tebu Wayu.
Untuk Truk yang membawa Tebu tersebut maka akan dikembalikan/tidak diterima di PG. Tasikmadu tim msb PG. Tasikmadu.
Istilah Lokal dalam pengumuman itu ada: Bung yang artinya tunas/tebu muda, Rapak artinya daun pelepah Tebu, Tebu Wayu adalah Tebu hasil Rembanagan/Tebangan yang sudah berhari hari lalu atau pastinya Tebu Layu.
Untuk mengetahui Kadar Gula dengan mengambil contoh/sempel sebatang tebu secara acak, lalu Tebu itu Di Pepes, (Dipepes boso Indonesaiane opo yo? pokoknya di patahkan tapi tidak sampai patah itu apa istilahnya) Diperas dan perasan air tebu di teteskan ke alat ukur Kadar Gula. Istilah kerennya mungkin Random Sampleing. Setelah di cek kadar gula di Catat di Faktur Tebang Angkut dan di bubuhi Cap dan paraf Petugas.
Ini dia sedikit video bagian yang bisa membuat Semanagat Para Petugas, Sopir dan Kernet Truk Angkutan Tebu yang hampir semua adalah Pria dewasa, yaitu Datangnya Bakul/pedagang jamu, Promosi, Sales/SPG dan sejenisnya. {Sensor: 'Wanita-wanita cantik Bakul Jamu, Promosi, Sales dan semacam itu seringkali bermanja-manja merayu dalam menawarkan produk yang di bawanya' /ektra sensor: 'bahkan terkadang terima/pasrah saja diperlakukan yang bisa di sebut pelecehan arahnya, bahkan terkaang sampai di Grepe-grepe sekalipun diam saja, atau mungkin mereka juga menikmati kali ya, ah ngelantur jadi negatip begini kan pikirannya /sensor selesai} Selanjutnmya
Truk melintasi Jembatan Timbang.
Di jembatan timbang juga terpampang tulisan Peringatan:
Saat Truk beserta muatan di timbang Sopir dan Penumbang Wajib Turun.
Berat Truk beserta muatan di Catat pada Faktur dan dibubuhi cap dan tandatangan petugas. Selanjutnya
Saat Truk beserta muatan di timbang Sopir dan Penumbang Wajib Turun.
Berat Truk beserta muatan di Catat pada Faktur dan dibubuhi cap dan tandatangan petugas. Selanjutnya
Truk Antri ke Derekan/Kreen Alat Bongkar muatan Truk Tebu.
Setelah giliran untuk di bongkar Rantai Derekan/Kreen diturunkan dan Sopir/Kenek mengaitkan Rantai yang telah terpasang di Truk saat akan muat Tebu.
Petugas Menyiapkan Lori/Troli Kereta Tebu setelah siap tebu Di Derek/di tarik dengan Kreen dari bak Truk di pindah ke Lori/Troli Kereta Tebu.
Setelah muatan pindah ke Lori/Troli Kereta Tebu lalu di tarik kedepan untuk tempat bongkar truk antrian yang berikutnya, yang menarik kedepan saat Jonder Digal Traktor tebu siap yang menarik adalah digal Jonder Traktor Tebu itu, namun saat tidak ada Digal Jonder Traktor Tebu Yang menarik truk itu sendiri.
Selanjutnya Tebu yang Telah berada di Lori/Troli Kereta Tebu di bawa masuk ke dalam pabrik, kala dahulu dalam memasukan deretan Lori kereta Tebu menngunakan LOKOMOTIF UAP PENARIK GERBONG LORI TEBU
Namun Kini telah di gantikan dengan DIGAL JONDER TRAKTOR PENGGANTI LOKOMOTIF UAP PENARIK KERETA TEBU
Namun Kini telah di gantikan dengan DIGAL JONDER TRAKTOR PENGGANTI LOKOMOTIF UAP PENARIK KERETA TEBU
Rangkaian Kereta Tebu di tarik/didorong masuk pabrik pabrik hingga sampai Nderekan/Kreen Bongkar siap Giling, Selamat menyaksikan:
DIGAL JONDER TRAKTOR PENGGANTI LOKOMOTIF UAP PENARIK KERETA TEBU
DIGAL JONDER TRAKTOR PENGGANTI LOKOMOTIF UAP PENARIK LORI KERETA TEBU ini sebagai sambungan cerita sebelumnya yang mana dahulu di pabrik gula Tasikmadu keberadaan Lokomotif Kereta Api Uap Sungguh sangat vital fungsi keberadaannya, namun seiring majunya tehnologi fungsi keberadaannya sedikit demi sedikit mulai terganti.
Sebenarnya sudah cukup lama Pabrik Gula Tasikmadu mengoprasikan Digal Jonder Traktor bermesin Diesel ini, salah satu fungsinya membantu Lokomotif Kereta Api Uap menarik Gerbong Lori alias Troli Kereta Tebu.disamping masih banyak fungsi-fungsi lainnya
Yang Paling utama Keberadaan Traktor Digal Jonder ini Fungsinya adalah untuk Nglaci istilah untuk membajak Lahan untuk di tanami tebu. Istilah Nglaci ini sepertinya di dapat ketika dahulu saat menanam tebu dalam membuat bedeng-bedeng media tanam tebu masih manual menggunakan Cangkuk bentuknya mirip-mirip laci Almari yang berjajar di sawah/ladang lokasi yang akan di tanami Tebu, karena itulah mungkin membuat media tanam tebu di lahan/sawah/Ladang ini di sebut Nglaci.
Fungsi Lain dari Digal Jonder Traktor Bermesin Diesel ini adalah membantu Tuk-truk Pengankut. Tebu Saat Panen alis masa Tebang Angkut, Terutama di Lahan-lahan yang Sulit dan rawan Selip, biasanya Digal Jonder di siagakan di tempat seperti itu untuk membantu menarik Truk yang selip dan kesulitan keluar dari Rembangan lokasi panen Tebu.
Musim Panen Tebu Kemarin alias tahun 2015 ini Lokomotif Kereta api Uap yang biasa Menarik Rangkaian Lori/Troli Kereta Tebu tidak lagi beroprasi dan total Fungsinya di gantikan oleh Digal Jonder Traktor Diesel ini, Sedangkan Lokomotif Kereta Api Uap di Oprasikan Khusus untuk Kereta Wisata di Agro Wisata Sondokoro yang lokasinya di Pabrik Gula Tasikmadu ini Juga.
Cara Kerja Lokomotif Uap di dalam mengangkut Tebu dengan Lori adalah menarik Rangkaian Gerbong setelah melewati Rel persimpangan dialihkan arah relnya masuk ke dalam pabrik dengan Mendorong Rankaian Lori/Troli Kereta Tebu Tadi. Silahkan saksikan Videonya di posting sebelumnya LOKOMOTIF UAP PENARIK GERBONG LORI TEBU
Sedangkan Digal Traktor Jonder Dalam mengangkut Rangkaian Gerbong Troli/Lori Tebu hanya Dengan mendorongnya Sampai Rel Persimpangan, di Persimpangan Rel di alihkan menuju Masuk ke dalam pabrik Traktor pindah Posisi mendorongnya dari sisi ujung Kebalikannya dan rangkaian Gerbong Tebu didorong masuk ke dalam pabrik hingga sampai di Derekan/Kreen Bongkar Siap Giling. Dengan menggunakan Digal Jonder ini Tak perlu mengaitkan/menggandeng Lori-lori Tebu karena rangkaian Kereta hanya di dorong tidak di tarik.
Selanjutnya Silahkan Saksilan saja bagaimana Digal Jonder Traktor Diesel ini mendorong Rankaian Kerteta/Troli/Lori Tebu menggantikan Lokomotif Kereta Api Uap.
GUA LANDAK WADUK GANTIWARNO MATESIH
GUA LANDAK WDUK NDONDO GANTIWARNO ini adalah cerita dari kisah nyata, namun ini adalah kisah yang telah lama. Ini cerita dari Simbah/Kakek dahulu. Cerita tentang Gua Landak yang berada di Dusun Ndondo, Banyak Nongo atau mana itu tepatnya kurang tahu pasti Saya, yang pasti lokasi Gua ini di waduk/Danau buatan yang berada di Desa Gantiwarno, Kecamatan Matesih Kabupaten Karanganyar. Lokasi tepatnya di barat SMP Negeri2 Matesih.
Inilah Gua yang berada di lokasi waduk/Bendungan Danau Buatan di Desa Gantiwarno Kecamatan Matesih Kabupaten Karanganyar yang sebagian telah tertutup lumpur, gambar di ambil saat air Waduk/Danau Kering
Gua ini Saya beri nama Gua landak karena konon di gua ini menjadi persembunyian Landak, Saya rasa Semua sudah tahu Landak, Binatang pengerat yang bulu binatang ini sangat besar sekali, Paling besar dibandingkan bulu Binatang binatang lainnya. Entah sebenarnya Nama asli dari Gua ini apa, atau mungkin memang belum ada yang memberi nama pada gua satu ini.
Binatang landak Sangat Suka sekali Ubi, Kacang dan segala jenis palawija, oleh sebab itu Dahulu Petani di Sekitar Gua ini kewalahan, Setiap menanam Palawija tidak pernah panen. Cerita Simbah/Kakek dahulu Ubi Kacang dan Sejenisnya yang di tanam di sekitar tempat ini berapapun luasnya habis dalam satu malam dimangsa landak dari Gua di Waduk Ndondo Gantiwarno ini.
Konon pernah ada warga msyarakat sekitar tempat ini Pensaran dari mana Landak-landak yang memangsa tanaman Petani di sekitar tempat ini, hingga mendorongnya mencoba menyelusuri Gua ini berharap bertemu ujung tempat Landak-landak ini berasal.
Dengan bekal Oncor/Obor Lentera Minyak dan jerigen Berisi Longo Potro/Minyak Tanah serta makanan secukupnya Warga ini masuk menyusuri Gua ini. Dahulu katanya Gua ini lumayan luas dan untuk menyelusuri Gua ini tanpa ada kendala karena langit-langitnya lumayan tinggi, dengan berjalan biasa langit langit gua tak ada yang mentok kepala kecuali sedikit di pintu masuknya.
Dasar Gua ini konon Sangat rata dan halus (limit dalam bahasa jawanya) karena selalu di buat lalulang landak-landak yang entah datangnya dari mana. Saat Berpapasan dengan kawanan landak Katanya dalam Satu Rombongan Ratusan jumlahnya dan bahkan mencapai ribuan.
Sayangnya belum sampai menemukan ujung Gua hingga menemukan tempat asal para landak, bekal yang di bawa menipis dan di perhitungkan hanya cukup untuk kembali, jika di teruskan kemungkinan akan kesulitan pulang nantinya, maka kembali balik kanan, walaupun sebenarnya belum menemukan yang di carinya.
Sampai kembali di luar Gua di tempuh selama Tujuh Hari Tujuh malam, namun entah berapa hari waktu efektif yang di gunakan untuk berjalan karena ceritanya didalam gua tidak lagi mengenal siang atau malam dalam penelusurannya dalam perjalanan setelah capek istirahat ngantuk tidur setelah hilang letih bangun dan melanjutkan perjalanan lagi.
Perjalanan menelusuri Gua Tujuh hari tujuh malam sedang katanya arah gua lurus ke timur, Saya berangan-angan seandainya saja ini berjalan di permukaan kemungkinan sampai puncak Gunung Lawu, Sementara ini perjalanan Menelusuri Gua ini lurus ke Timur jangan-jangan Gua ini dari barat ke timur menembus Gunung Lawu dan ujung satunya di Timur Gunung lawu sana.
Dari Cerita Simbah/Kakek itu sebenarnya hati ini jadi penasaran dan kepingin membuktikannya namun Sayang kini Lokasi Gua ini di bendung jadi Waduk atau Bendungan Danau Buatan Sehingga gua ini Terendam oleh air dan karena sudah sekian lama lubang gua ini tertutup oleh Lumpur dan saat Waduk/Danau kering hanya bisa masuk sedikit ke mulut Gua saja dan selebihnya telah tertutup oleh Lumpur.
Gua telah Buntet/Buntu tertutup Lumpur, Hanya sedikit mulut gua yang masih terbuka Sayang sekali saya tidak bisa membuktikan ras penasaran Saya
LOKOMOTIF UAP PENARIK GERBONG LORI TEBU
LOKOMOTIF KERETA API UAP PENARIK LORI GERBONG TEBU DI PABRIK GULA TASIKMADU KABUPATEN KARANGANYAR Mungkin suatu saat tinggal cerita keberadaannya karena kini untuk oprasional menarik rangkaian gerbong lori/troli tebu keberadaan Lokomotif Uap Kereta Tua buatan Jerman kau tidak salah, telah di gantikan dengan Digal Jonder Traktor bermesin diesel.
Dahulu saat masih masanya wilayah Kecamnatan Karanganayar, Tasikmadu dan Jaten dimana Sawah-sawah di wilayah itu seakan wajib untuk menanam Tebu ya kira-kira sampai awal dekade sembilanpuluhan Lokomotif Uap ini sangat vital keberadaannya. Di lokasi tanam tebu tiga kecamatan yang berdekatan dengan pabrik itu dahulu saat masa Rembang/Tebang panen tebu. Tebu yang di panen langsung di angkut dengan Lori yang mana lori di buatkan rel hingga masuk lokasi penanaman tebu. Rembang adalah istilah di Tasikmadu Karanganyar Untuk Panen/Menebang Tebu Sedangkan Lokasi Panen Tebu di sebut Rembanagan.
Mungkin banyak Yang tidak familier/kenal dengan istilah Lori., Lori adalah Kereta tempat Tebu yang barangkali ini sebenarnya adalah Troli namun karena lidah orang jawa kaku mengucapkannya jadi mudahnya sebut saja Lori, begitu kira-kira. Alat Utama pengangkutan Tebu Zaman dahulu adalah Lori. Untuk Mengankut tebu Lori/Troli di buatkan Rel hingga masuk Rembangan/lokasi panen tebu dan setelah di Rembang/di tebang di Amper/dipanggul di naikan Lori/Troli, Setelah Troli Penuh yang kuat di dorong, didorong yang relnya agak menanjak di tarik dengan sapi hingga di pos-pos timbangan tertentu, di pull itu nanti Lori/Troli di jadikan satu dan Gerbong kereta tebu ini di tarik dengan Lokomotiv uap Sampai ke pabrik.
Untuk lokasi tanam tebu yang sangat jauh ari lokasi pabrik zaman dahulu sebelum ada Truk Tebu di angkut dengan Gerobag yang di tarik Sapi dan dibongkar di pindah ke Lori/Troli di Pos-pos Timbangan tertentu, Sebagai contoh lokasi Tanam Tebu di Matesih Setelah Tebu di Rembang/Tebang di angkut dengan Gerobag yang di tarik Sapi Sampai di Desa Tunggul, Kecamatan Karanganyar, di situ ada suatu Tempat yang hingga kini di kenal dengan nama Timbangan, Karena di situlah dahulu Tebu dari wilayah sekitar, dibongkar dari Gerobang Sapi di pindah Ke Lori/Troli, di timbang lalu Lori-lori itu di gandeng jadi satu dan di tarik dengan Lokomotiv Kereta api Uap Sampai ke Pabrik Gula Tasik madu.
Setelah Zamannya Berkembang dan seiring Majunya Transportasi Gerobak sapi digantikan dengan Truk, Fungsi Pos-pos timbangan di tiadakan dan tebu langsung di angkut dan di bongkar dipindah ke Lori Troli dan di Timbang Langsung di Pabrik Gula Tasikmadu.
Seiring dengan Perkembangan Zaman pula cara bongkar tebu juga semakin maju. Dahulu saat Tebu masih di angkut degan gerobag Sapi Bongkar muatan Tebu masih dengan cara manual di amperi alais di pangul per ikat dari Gerobag di pindah ke Lori /troli Kereta tebu. Kini zaman telah maju Bongkar Muatan tebu cukup dengan mengaitkan rantai, ditarik dengan Derek/Kreen pindah sudah muatan tebu ari Truk ke Lori
Walaupun Tebu sudah di angkut sampai Pabrik Fungsi Lokomotif Uap Untuk Menarik Tebu Masih vital Keberadaannya Untuk menarik dari Lokasi Bongkar hingga masuk Pabrik sampai Pengilingan. Namun akhir-akhir ini keberadaan Lokomotif Kereta Api Uap sudah tergantikan oleh Digal Jonder Traktor Bermesin Disel yang Multi guna Keberadannya di Pabrik Gula tasikmadu. Dan Tahun 2015 LOKOMOTIV KERETA API UAP penarik Lori alias Troli Gerbong kereta tebu sudah benar benar tidak beroprasi lagi dan total di gantikan dengan Traktor Bermesin disel, mungkin kurang efesien kalau masih mengoprasikannya walaupun sebenarnya Salah satu komponen bahan bakar Lokomotiv Uap ini tersedia gratis di pabrik ini, yaitu Sepah ampas tebu yang biasanya untuk bahan bakar lokomotif telah dijadikan balok Kotak-kotak. Pernik-pernik perawatan dan Oprasioanalnya lebih njlimet alias ribet tak se praktis Traktor disel yang tinggal Pancal/injak gas jalan bebas…
Entah Untuk Panen Tahun depan Lokomotif Uap Kereta Penarik Gerbong Tebu ini masih beroprasi atau tidak, jika tidak mungkin saja ini akan jadi kenangan semata dan untuk itu kebetulan saya masih ada Videonya yang saya ambil Tahun sebelumnya jadi biarlah saya tempel di sini, barangkali ada yang berkenan melihat video Kereta Tebu di bawah ini
Karena posting sebelumnya saya tempeli video, Saya di komplain teman saya karena video tidak ada di lihat dari hapenya. Usut punya usut ternyata penyebab tidak terliahat video karena Broser yang di pakai. Ternyata tamanku ini Sama dengan Saya pakai HP buduk Jadul dengan UC broser nya. Baiklah daripada di komlain lagi saya tempel saja tautan ke yutub dimana vieo ini berada.https://youtu.be/7nSN2rznVY4
LEGENDA JOGO DAYUH
LEGENDA NJOGO DAYUH ini adalah legenda yang ada di Desa tempat Penulis berada. Ada Banyak sekali cerita legenda yang ada . Legenda di satu tempat dengan tempat lain banyak yang sama atau mungkin sedikit mirip maupun ada pula legenda yang nama ceritanya sama namun berbeda cerita. Kali ini Penulis kepingin menulis cerita legenda yang ada di Desa tempat tinggal Penulis yang sepertinya berbeda dan tidak terjadi di tempat lainnya. Cerita legenda ini saya tulis berharap akan lestari cerita ini karena saat ini cerita seperti ini sudah jarang di ketahui oleh anak anak zaman sekarang, terbukti jika di tanyakan pada anak anak di dekat tempat kejadian legenda ini sudah jarang yang mengetahui tentang cerita legendanya, walaupun nama Njogo Dayuh ini masih di pakai untuk nama tempat itu hingga saat ini.
Ikan di Njogo dayuh Bisa di Panggil dengan doa mantra yang hanya di kuasai kuncen penjaga Jogo Dayuh itu, namun kalau ikan-ikan yang ini untuk memanggilnya Doa mantra bisa di beli di toko pakan ternak terdekat
NJOGO DAYUH ini adalah cerita legenda sebuah Kedung atau Lubuk yang merupakan bagian dari aliran sungai yang biasanya tempatnya lebih luas dan dalam yang berada di sebuah sungai yang bernama Kali Lebet di dusun Jloko Kulon, desa Plosorejo, Kecamatan Matesih, Karanganyar. Njogo Dayuh asal kata NJOGO DAN dan DAYUH. Jogo/ Njogo berarti Jaga-jaga atau persediaan sedang DAYUH berarti tamu. Njogo Dayuh berarti Jagan/jaga-jaga/Persediaan Untuk Tamu.
Konon di Kudung/Lubuk Njogo Dayuh ini terdapat banyak sekali ikan besar-besar dari beragam jenis ikan air tawar, namun ikan di tempat tidak bisa di jaring maupun di pancing. Ikan di Njogo Dayuh ini hanya bisa diambil oleh seorang yang dipercaya menjaga dan merawat tempat ini atau yang di percaya sebagai kuncen tempat ini. Dengan doa mantra tertentu yang hanya di ketahui penjaga atau Kuncen tempat ini ikan akan berkumpul dan menyerah saja untuk di tangkap. Ikan yang di tangkap di tempat ini di khususkan jika ada tamu desa yang bertandang ke Desa ini sebagai lauk pauk jamuan makan Tamu Desa itu.
Begitulah legenda sebuah Kedung/Lubuk di desa Saya yang bernama Njogo Dayuh yang di mana di dalamnya hidup Ikan-ikan besar yang bisa di panggil dan di ambil saat Tamu Desa Datang, namun karena keserakahan/ketamakan penjaga/kuncen tempat ini suatu ketika dia memangil dan mengambil ikan dengan doa mantra yang di kuasainya padahal tidak datang tamu Desa yang bertandang, melainkan ikan yang di panggil dan di tangkap dengan doa matra yang di kuasainya, di jual ikan yang di ambil tadi untuk kebutuhan pribadi yang menjadikan tida lagi ikan di Njogo Dayuh apat dipanggil dan di ambil dengan doa mantra.
Itulah legenda Sebuah Kedungan alias Lubuk di sebuah sungai yang berada di desa tempat Saya berada yang kini banyak yang tiada tahu cerita legenda itu terutama anak anak seusiaku walaupun Tahu tempat itu Njogodayoh namanya namun tak pernah mengeti ceritanya bagaimana.
TRADISI PAGER DESO JAJAH PROJO
TRADISI BERSIH DESA / PAGER DESO KANTHI NJAJAH PROJO UDHO ini adalah cerita lama yang mana tradisi seperti ini saat ini sudah tiada lagi. Yang namanya tradisi tidak selamanya harus di uri-uri / dijaga agar lestari. Tradisi yang baik dan yang masih sesuai dengan perkembangan keyakinan dan peradaban di suatu masyarakat sudah pasti akan lestari, namun tradisi yang dianggap tidak lagi sesuai dengan perkembangan peradaban dan keyakinan pada suatu masyarakat dengan sendirinya di tinggalkan dan pastinya tidak akan bertahan, salah satu Tradisi di masyarakat jawa terutama yang pasti pernah ada dan saya ketahui ada di lingkungan Saya dahulu kala yang kini telah punah itu adalah Tradisi Pager Deso Atau Bersih Desa Kanti Njajah Projo Tanpo Busono Alias Udho.
Walaupun Tradisi Pager Deso Kanti Njajah Projo Tanpo Busono ini Sudah tidak Sesuai lagi dengan Perkembangan Zaman dan Keyakinan dan sepertinya kini telah punah, (terutama di lingkungan sekitar saya lho ya) mungkin tidak ada salah Saya Tulis di sini untuk mengenang tradisi masa lalu itu yang mungkin generasi yang akan datang tidak tahu bahwa di tempat tinggalnya dahulu pernah ada tradisi semacam ini.
Apa Itu Tradisi Pager Deso Njajah Projo Tanpo Busono:
Zaman simbah-simbah/zaman nenek Kakek dahulu yang masih lekat dengan adat Tradisi Kejawen di malam-malam tertentu di bulan Suro yang biasanya adalah hari di mana malam itu di yakini Masyarakat setempat sebagai hari lahirnya Desa/Kampung ataupun Dusun maka Saat itu sering kali malam harinya di Sakralkan Penduduk Desa itu, Pada malam itu di Selengarakanlah Acara Bersih desa / Pager Deso. Entah apa nama asli Tradisi ini sebenarnya, dan Saya beri judul Njajah Projo Udho karena kegiatan itulah bagian dari ritual Bersih/Pager Deso Itu.
Banyak sekali kegiatan saat malam di mana diyakini hari itu hari lahir sebuah Kampung / Dusun / Desa, ada selamatan/Kondangan alias Kenduen, para penduduk Kampung/dusun/desa itu berkumpul Tirakatan dan Puncaknya pada Tengah malam Para Tetua Desa melakukan Ritual Njajah Projo Udho yaitu Orang orang yang di Tuakan di desa itu melakukan Ritual mengelilingi desa dengan Tanpa busana yang melekat di badanya. Selama ritual ini mereka Pantang Bicara dan Tak akan Menyapa bila mana dalam perjalannanya berjumpa siapa saja.
Ritual Pager Deso alias Bersih Desa ini dilakukan dengan tujuan dan diyakini pada masa itu bisa Membentengi dari hal-hal yang tidak di inginkan terjadi di desa itu, Tolak balak dan hal-hal semacam itu.
Ritual ini masih di jalani Orang-orang Zaman dahulu saat Keadaan jalan di desa Masih sepi Gelap gulita belum ada listrik Masuk Desa sehingga suasana tengah malam itu sangat sepi jauh dari kesibukan manusia saat itu. Beda dengan Zaman sekarang di mana Jalan-jalan Terang benderang setelah adanya Listrik dan setiap saat kendaraan selalu berlalaulalang.
Mulai di tingalkannya Ritual ini adalah saat Listrik Mulai Masuk Desa dan semakin banyaknya kendaraan yang berlalulang di jalanan, walaupun tengah malam kini jalanan tak pernah sepi. Kejadian yang membuat tradisi ini tidak lagi di lakukan adalah saat Para Sesepuh atau Tetua alias Orang-orang yang di tuakan di desa itu melakukan ritual Jajah Projo atau Keliling Desa ada Kendaraan yang melintas dan cahaya lampunya menerpa Mereka yang tanpa sehelai benangpun menutupi Tubuhnya, Entah apa yang ada pada perasaan mereka namun dalam Ritual itu mereka dilarang Berbicara Apalagi Menyapa, jadi mereka hanya diam saja.
Dengan kejadian seperti itu Kegiatan Semacam ini mulailah di tinggalkan Seiring juga dengan Perkembangan Keyakinan di mana Kegiatan Semacam itu Dirasa tidak sesuai lagi dengan Perkembangan Keyakinan Yang terjadi di masyarakat kampung itu. Kini Acara Pager Deso atau Bersih Desa ini hanya bagian-bagian yang dirasa masih sesuai dengan Zaman dan Keyakinan saja yang dilakukan, diantaranya masyarakat berkumpul, Syukuran, Tirakatan di isi dengan Pengajian dan kegiatan kegiatan semacamnya.
Itu satu bagian cerita Di Bulan suro yang Terjadi di desa Saya dan saya Rasa itu juga terjadi di desa-desa lainya di se antero tanah jawa Pada masa dahulu. Namun hal itu telah lama berlalu dan mungkin anak anak Zaman sekarang tidak mengetahui bahwa di tempatnya pernah ada dan hidup Tradisi semacam itu dan Tulisan ini Saya tulis tidak ada maksud apa-apa selain karena saya pingin cerita namun sepertinya kacau jalan ceritanya ya?
INTI SARI PERJANJIAN GIYANTI REFLEKSI SEJARAH260 TAHUN BESERTA HARAPAN 260 TAHUN KEDEPAN
Perjanjian Giayanti sebenarnya Saya tidak paham dan Mengerti sama sekali apa bagaimana dan siapa saja yang terlibat di dalamnya Padahal hampir setiap hari saya melalui tempat situs bersejarah itu berada, namun karena Pada Hari Jumat Malam Sabtu 6 November 2015 selepas Isya' Di Dusun Kerten, Desa Jantiharjo Kecamatan dan Kabupaten Karanganyar di mana di situlah tempat Perjanjian Giyantin di tandatangani, Di Gelar Prosesi Restitusi Perjanjian Giyanti Yang Di Gagas dan di wujudkan Oleh Irwan Ahmed, Tita Saliana, Yudi Ahmad Tadjuin Beseta jajaranya yang Didukung warga Setempat dan Pemerintah daerah setempat dalam hal ini Bupati Kabupaten Karanganyar Bp. Yuliatmono, Dengan acara yang kebetulan Saya saksikan itu Saya Jadi sedikit Tahu Tentang ini Perjanjian Giyanti
Perjanjian Giyanti Dibuat untuk meredam Konfflik Mendamaikan Peperangan Antara Mangkubumi dengan Belanda Pada Waktu itu. Perjanjian Gianti di tandatangani di pertengahan Perang Jawa Sebagai Konsolidasi diantara Keluarga Kerajaan Mataram Degan VOC Sebagai Wasit Sekaligus sebagai pemain alias Wasit sing Pingin Gajine Gede, begitu yang saya Tangkap dari penjelasan Pak Yudi saat sesi diskusi. Peperangan Jawa sudah sangat Berlarut larut dan Membuat Perusahan Multi Nasional VOC di ambang kebangkrutan yang pada akhirnya Bangkrut juga karena kehabisan dana membiyayai perang Jawa dan di bubarkan, hingga lahirlah Pejanjian Giyanti Yang mengangkat Pangeran Mankubumi menjadi Raja Di Jogjakarta Sebagai Sri Sultan Hamengku Buwono Pertama. Hingga Kini dari Keturunan Mangkubumi Sudah sampai Pada hmengku Buwono ke Sepuluh. Perjanjian Giyanti Tonga Awal Lahirnya Kesultanan Ngayogjokarto Hadiningrat
Sebenarnya Banyak sekali Yang di sampaikan Saat itu muali dari Sejarah Hingga Situasi yang berkembang Belakangan ini Banyak ke kacauan dan berdalih Giyanti terutama di Jogjakarta, namun entahlah daripada pening pala saya, Sementara Itu dahulu yang bisa saya tangkap dari yang di sampaikan Beliau Bertiga karena dangkalnya pemahaman akan yang di sampaikannya dan selanjutnya silahkan saksikan saja intisari Isi Teks Perjanjian Giyanti yang merefleksikan sejarah 260 tahun silam Beserta Harapan untuk 160 tahun kedepan Yang Dibacakan dalam Tiga Bahasa: Bahasa Jawa, Basa indonesia dan Basa Ingris Oleh Yudi Ahmad Tadjuin, Irwan Ahmed dan Tita Saliana di akhir Sesi dikusi dalam acara Prosesi Restitusi Perjanjian Giyanti.
Tetapi Mohon maaf Vidio tak pantas Uplod sebenarnya karena Hanya saya ambil dari Hp Buduk Yang saya Punya Hp Jadul Hp Sekmbiyen osnya Tapi sudahlah penting berbagi saja semangatnya.
PUASA TRADISI ADAT KEBIASAN ORANG JAWA
Puasa Tradisi Adat Kebiasaan Orang Jawa zaman sekarang ini sepertinya sudah jarang sekali ada yang menjalani, mengingat perkembangan zaman dan keyakinan yang terjadi di masyarakat saat ini. Berdasarkan apa yang Penulis saksikan tradisi masyarakat di sekitar Saya pastinya, Puas ala orang jawa ini masih banyak yang melakukan adalah di era sembilan puluhan ke bawah. Setelah era sembilanpuluh semakin jarang orang yang masih melaksanakan puas gaya tradisi orang jawa ini, jika ada hanya satu dua saja
Puasa ala kebiasaan Tradisi Jawa ini tidak sebagaimana Puasa Umat Islam pada umumnya dimana puasa Kaum Muslimin di lakukan dengan tidak makan, minum dan bersegama mulai dari fajar sidiq sampai terbenam matahari dan berbuka setelahnya, Baik Puasa wajib maupun puasa Sunah sama syareat atau tata caranya melaksanakannya, sedangkan puasa Tradisi orang Jawa tidak seperti itu, ada beberapa macam Puasa dalam Tradisi Orang Jawa, beda Nama Puasa Beda Pula Tata cara dalam Melaksanakannya.
Dari Bermacam-macam Puasa dalam Tradisi Orang jawa yang pernah Saya lihat dan Saya Ketahui diantaranya: POSO MUTIH, POSO NGRWOT, POSO NGEBLENG
Mungkin masih banyak lagi macam nama puasa ala Tradisi Orang Jawa yang lainnya namun yang penulis ketahui dan pernah ada orang di sekitar Saya yng melakukannya ya tiga macam Puasa itu, dan dari ketiga puasa itu tidak sama tata cara melaksanakannya. Entah atas dasar apa tata cara puasa itu, sepertinya itu adalah masih pengaruh kebudayaan sebelum masuknya islam ke tanah Jawa, karena sama sekali berbeda tata cara puasa ala Tradisi Jawa ini dengan Syareat puasa kaum Muslimin.
Saya kira Puasa ini adaptasi dari budaya Hindu Budha yang ada sebelum Islam Masuk. Setelah Islam Masuk di Tanah Jawa syiar yang di lakukan Sunan Kalijaga menggunakan media tradsi yang telah ada dan berkembang sebelumnya, Satu bagian contoh Puasa Mutih. Dalam syariat Islam ada juga Sunah Puasa Putih yaitu Berpuasa pada Hari-hari Putih atau pada tanggal 13, 14 dan 15 Puasa Pertengahan Bulan saat Malam-malam pada waktu itu Putih terang benderang oleh sinarnya Rembulan dan masih banyak lagi tradisi jawa yang dijadikan Sunan Kalijaga Sebagai Media Dakwahnya. sebagai contoh:
Lagu Lir Ilir Tndure Wi Sumilir
Sanepan; Turuo Neng Sorlongan Bantale Merang
dan lain semacamnya.
Kembali ke Tradisi Puas Adat Jawa Yang sangat berbeda Tata cara Melaksanakannya dengan Syarat Puasa Pada umumnya.
POSO MUTIH
Poso/Puasa Mutih ini dilakukan bukan menahan/tidak makan dan minum dari Fajar Sampai senja melainkan untuk hal makan dan minum bisa dilakukan kapan saja, akan tetapi yang boleh dimakan hanya nasi putih dan air Putih atau Banyu Towo alas air tawar saja. Lama waktu puasa puas mutih ini tergantung dari niat maksud dan tujuannya. Menurut yang pernah melaksanakannya Poso/Puasa Mutih ini biarpun bisa makan kapan saja namun lebih berat menjalaninya dibandingkan puasa biasa.
POSO NGROWOT
Poso/Puasa Ngrowot adalah Puasa yang di lakukan dengan memakan makanan yang dalam bahas jawa namanya Krowotan. Makanan Krowotan adalah makanan dari segala Jenis umbi-umbian. Sama seperti Poso/Puasa Mutih Poso/Puasa Ngrowot Boleh makan kapan saja akan tetapi yang di makan hanya dari jenis Rowotan alias Umbi-umbian saja, Seperti Ubi, Uwi, Telo, Pohong dan semacamnya, tidak boleh makan makanan selain dari jenis itu semisal Nasi, sayur, Lauk dan lain-lainnya.
POSO NGEBLENG
Poso/Puasa ngebleng, Dari ketiga jenis Puasa ala adat Tradisi Orang Jawa ini Poso Ngebleng adalah yang paling berat di dalam menjalaninya, di mana Poso/puasa dilaksanakan dengan pantang makan minum sampai batas waktu yang di niatkannya, bisa 3hari, 7 hari, 40 hari atau mungkin lebih lama lagi, Tergantung Niat dan tujuan yang ingin di capainya. Orang yang Nglakoni/Menjalani Puasa Ngebleng ini biasanya berdiam diri di Kamar atau tempat tempat khusus lainnya. Puasa semacam ini umumnya untuk Melatih dan mendapatkan Kesktian ilmu Kanuragan dismping maksud maksud lainnya.
TIRAKATAN MLAKU MLAKU AGAR DAPAT WAHYU DAN CAHYU
Salah satu cara Ngalap Berkah Tradisi masyarakat Jawa zaman dahulu yang telah di tulis pada Posting sebelumnya adalah kegiatan Masyarakat Jawa yang Exist sampai Akhir dekade 90an yaitu Tirakatan Pantang Tidur Semalaman dengan Jalan-jalan/Mlaku-mlaku dan menyinggahi tempat-tempat tertentu semisal Petilasan Tokoh tokoh sakti Zaman dahulu dan juga makam-makam leluhur dengan harapan mendapatkan Berkah yang dicarinya, semisal mudahnya rejeki, Lancarnya Pekerjaan, Dekatnya Jodoh, Ilmu Kanuragan/Kesaktian dan Lain-lain semacamnya.
Bule-bule ini juga Jalan-jalan/mlaku-mlaku namun buakn demi untuk dapat Wahyu maupun Cahyu namun untuk melalap keindahan alam Tawangmangu
Hampir Setiap malam di sepanjang jalan di sekitar tempat Saya tinggal kala itu tidak pernah Sepi di malam-malam bulan Suro, terutama jalan jalan menuju Petilasan ataupun Makam-makam Orang-orang Sakti zaman dahulu. Salah Satu Tempat Yang Sangat Ramai Kala itu adalah Astana Mangadeg di Desa Girilayu, Matesih, Karanganyar yang merupakan Komplek Pemakaman Raja-raja Solo Mangkunegara Pertama Sampai Ke Tiga. Setiap malam tempat itu selalu ramai didatangi terlebih pada Malam Jum’at jalan naik menuju Astana Mangadek Selalu Penuh Sesak (koyo-koyo o raiso di sasak).
Beragam maksud dan kepentingan banyak orang Tirakatan jalan-jalan/Mlaku-mlaku Pada malam Suro kala itu, ada yang memanag serius dengan tujuan dan keinginannya sehingga menjalani Tirakatan dengan melakukan ritual-ritual Khusus di situ, namun lebih banyak yang jalan jalan pada malam Suro dilakukan karena Ikut-ikutan, rame-ramean dan seru-seruan saja tujuannya.
Kala itu Baik Tua Muda, Laki-laki Perempuan, Besar Kecil terutama Malam Juam’at Tumpek Blek keluar rumah. Mlaku-mlaku/jalan-jalan dilakukan dengan tujuan dan harapan Barangkali Saja mendapat Wahyu atau barangkali nemu Cahyu.
Nah.. . Apa itu Cahyu? Kalau wahyu sih semua orang tahu lha klau Cahyu?
Ritual tirakatan malam suro dengan Malku-mlaku/Jalan-jalan kebanyakan bukan untuk mencari wahyu, karena Susah untuk mendapat wahyu yang katanya harus dengan ritual-ritual tertentu. Kalau tujuan Mendapat Cahyu kan tidak perlu Ritual-ritual tertentu namun cukup dengan mengandalkan kepiawaian merayu.
Karena Waktu itu Pada Malam suro perempuan-perempuan juga banyak yang keluar rumah Mlaku-mlaku Sudah Pastinya Laki-laki Mlaku-mlaku Bukan sekedar berharap mendapat wahyu namun lebih berharap bisa mendapat dari Mereka Salah satu. Dengan Keluar Jalan-jalan/Mlaku-mlaku di malam Suro Waktu itu Barang kali Saja mendapat Wahyu atau Sukur Sukur Mendapat Cahyu Bocah Ayu Mbak You.
TRADISI TIRAKATAN NGALAP BERKAH
TIRAKATAN Tradisi zaman dahulu yang banyak dilakukan masyarakat Jawa pada saat-saat tertentu Terlebih lagi pada bulan Suro yang merupakan bulan pertama penggalan Jawa. Bulan Suro Hampir Sama dengan bulan Muharan yang merupakan bulan pertama Tahun Hijriah penggalan Islam, karena perhitungan Penanggalan Jawa maupun Perhitungan Penanggalan Islam sama-sama berdasarkan Perhitungan perputaran bulan atau sering disebut Tahun Komariah walaupun sebenarnya beda antara Suro dan muharam itu.
Gambar tidak ada kaitan dengan isi posting asal comot dan pasang saja ini ya
Kata TIRAKATAN berasal dari kata dasar Tirakat yang sebenarnya berasal dari bahasa arab yaitu TORIQOT dan setelah beradaptasi dengan lidah/lafal jawa jadi kata Tirakat dan dapat akhiran an jadi Tirakatan yang kurang lebihnya dalam bahasa jawa diartikan Laku/Lakon/Nglakoni yang dalam bahasa Indonesia artinya Jalan/Perjalanan/Menjalani.
Jadi Tirakatan merupakan suatu laku yang di lakukan atau suatu jalan/cara yang di jalani untuk tujuan-tujuan yang ingin di capai Seseorang. Sebagai contoh dalam kepercayaan Masyarakat Jawa Malam-malam di bulan Suro terlebih lagi pada Malam Jumat adalah malam penuh Keberkahan, Oleh sebab itu Beragam Laku/jalan/cara dilakukan Masyarakat Jawa yang biasa di sebut sebagai TIRAKATAN NGALAP BERKAH.. Apa itu Tirakatan Sudah jelas Pada paparan di atas, namun apa maksud Ngalap Berkah?
NGALAP BERKAH ada dua kata dalam kalimat itu yaitu Ngalap dan Berkah.
NGALAP berasal dari kata dasar Kalap yang artinya Tenggelam, Ngalap bisa berarti menenggelamkan diri
BERKAH sama dengan Barokah atau Pemberian Yang Besar.
Ngalap Berkah sama dengan Menenggelamkan Diri dalam Keberkahan atau Kebarokahan. Di Bulan Suro Bulan Pertama perhitungan Tahun Jawa Dipercaya Penuh dengan Keberkahan sehingga dengan Tirakatan bisa Mudah Rejeki, Dekat Jodoh, Dapat Kesaktian dan sebagainya, Sehingga dahulu banyak sekali Beragam cara Tirakatan dilakukan Masyarakat agar Kalap atau Tenggelam alias mendapatkan Berkah Bulan Suro.
Tirakatan Atau Jalan/Cara yang Dilakukan diantaranya adalah dengan Puasa bahkan dengan bertapa, Pantang Tidur Semalaman dan lain semacamnya.
Tirakatan Atau Jalan/Cara yang Dilakukan diantaranya adalah dengan Puasa bahkan dengan bertapa, Pantang Tidur Semalaman dan lain semacamnya.
Puasa yang Dilakukan Masyarakat Jawa zaman dahulu tidak sama dengan Puasa yang dilakukan umat Islam pada umunya di mana puasa umat Islam dilakukan dengan menahan makan minum dan Segama dari fajar sidiq sampai terbenamnya matahari, sedangkan Puasa yang dilakukan Orang Jawa zaman dahulu tidak seperti itu, Puasa orang jawa ada bermacam-macam diantaranya Poso Mutih, Poso Ngrowot, Ngebleng Berendam di Kali Pada Malam Hari dan sebagainya, Beda nama Puasa beda pula yang dilakukan dan tata caranya. Untuk selengkapnya mungkin di tulis pada posting selanjutnya.
Selain Puasa cara Tirakatan juga Dengan Pantang Tidur Semalaman yang zaman dahulu Masyarakat Jawa di malam malam bulan Suro biasanya Berjalan-jalan dengan menyinggahi tempat tempat tertentu sebagai contoh petilasan orang orang Terkenal yang biasanya sakti mandraguna dan Makam-makam leluhur. Setiap Malam sepanjang jalanan pada masa itu tidak pernah sepi Selama bulan Suro, Lebih-lebih lagi Pada Malam jum’at Jalan-jalan Tertentu bisa sangat Padat Penuh dengan orang berjalan-jalan dengan tujuan tertentu.
TEMPAT FAVORIT KUNGKUM MANDI SURAN
Dahulu setiap masuk bulan Suro yang mana merupakan bulan pertama penanggalan jawa alias tahun baru jawa, banyak sekali kebiasaan alias tradisi yang dilakukan masyarakat terutama masyarakat di sekitar saya yang pasti yang pernah Saya ketahui, entah kalau di tempat lain namun Saya kira kebiasaan ini ada di seluruh masyarakat jawa dahulunya. Salah satu Tradisi Pada bulan Suro adalah Mandi Berrendam di Kali/Sungai pada malam hari yang dalam bahasa jawa namanya KUNGKUM TENGAH WENGI.
Itu Kebiasaan orang-orang dahulu dan kini telah banyak di tinggalkan seiring perubahan zaman dan perkembangan keyakinan, walaupun sampai kini masih ada satu dua orang yang masih melaksanakannya. Beda orang beda Keyakinan dan pemikiran jadi tidak ada masalah karena satu sama yang lainnya yang berkembang di masyarakat sampai saat ini masih tetap saling menghormati apa keyakinan dan yang dilakukan sendiri-sendiri.
Itu Kebiasaan orang-orang dahulu dan kini telah banyak di tinggalkan seiring perubahan zaman dan perkembangan keyakinan, walaupun sampai kini masih ada satu dua orang yang masih melaksanakannya. Beda orang beda Keyakinan dan pemikiran jadi tidak ada masalah karena satu sama yang lainnya yang berkembang di masyarakat sampai saat ini masih tetap saling menghormati apa keyakinan dan yang dilakukan sendiri-sendiri.
Dalam Tradisi Kebiasaan Kungkum Tangah wengi alias berrendam di tengah malam hari ini dilakukan di Kali/Sungai. Dahulu Sepanjang Sungai pada saat-saat Khusus?terutama malam-malam bulan Suro Selalu ada saja yang mendiami untuk Kungkum Tengah Wengi ini, Diantara Sepanjang aliran Sungai Ada Tempat-tempat Spesial yang jadi Favorit Orang –orang Waktu itu untuk Berendam mandi malam. Ada dua jenis Tempat yang Sangat Rami untuk Kegiatan Semcam ini kala itu, yaitu TEMPURAN dan KALI MILI NGETAN. Tempat-tempat seperti apa saja itu?
TEMPURAN
Tempat favorit berendam tengah malam untuk mandi Suran atau mandi di bulan Suro salah satunya di Tempuran yaitu tempat di mana Bersatunya dua aliran Kali/Sungai. Di Tempat tempat Seperti ini dahulu sangat banyak yang mendatangi guna melakukan kebiasaan Adus Suran mandi berendam di malam Syura. Di sekitar daerah Penulis Bermukim. Ada beberapa tempat yang berkarakter seperti ini karena di tempat Saya Lumayan banyak Kali/Sungai namun ada lagi satu tempat lebih banyak lagi orang yang datang ke sana untuk melakukan ritual ini yaitu Kli Mangetan Iline.
KALI MILI NGETAN
Selain Tempuran ada lagi Tempat lebih di Favorit untuk mandi Berendam tengah malam adus Suran yaitu di Kali Sing Mangretan Iline. Kali atinya Sungai, Mili berarti Mengalir dan Netan artinya Ketimur. Kali Mangetan Iline Berarti Sungai yang mengalir Ketimur. Hampir Semua Sungai di tempat saya menglirnya ke barat karena Tempat saya Tinggal di Sisi Barat Kaki Gunung Lawu, Namanya Air mengalir dari Tem pat Tinggi ke tempat rendah Sedang tempat Tinggal Saya Yang berada di sisi barat Lereng Lawu Sudah pasti hampir Semua Kali/Sungai Kebarat alirannya.
Walau Hampir semua Kali aliran airnya dari timur kebarat namun masih ada sungai yang Lain dari yang lainnya, di mana alirannya Sedikit condong ke timur, walaupun Setelah mengalir Ke timur akhirnya Berbelok Ke barat Sebagaimana aliran air Sungai-sungai lainnya, dan di tempat inilah dahulu Banyak sekali yang memanfaatkan untuk tradisi Ritual Mandi Suran Ini.
Itu tadi Beberapa Tempat Yang dahulu Pada Malam-malam di bulan Suro Terlebih lagi Malam Jum'at/Jumah yang Dianggap Paling Bertuah Paling Berkah Selalu ramai Dikunjungi Masyarakat Untuk melakukan Kungkum Mandi Berendam pada Tengah Malam Hari.
SELAMAT TAHUN BARU
Tak Terasa Akhir Tahun telah tiba dan Sebentar lagi tahun berganti Ya sebentar lagi tepatnya Pada petang hari selasa 14 Oktober 2015 adalah akir Bulan Dzulhijjah 1336H dan Masuk Tanggal 1 Muharam 1437H yang berarti Tahun berganti masuk tahun baru pada waktu itu.
Kena apa bisa Tahun baru 1437H Terjadi Hari Selsa Bukankah tanggal satu muharam besok Hari Rabu? Hal ini karena ada beda antara penanggalan Hijriah Dengan Penanggalan Masehi. Penanggalan Hijriah atau Tahun Komariyah Perhitungannya berdasarkan perputaran Bulan sedangkan Tahun Masehi Tahun atau tahun Syamsiah Perhitungannya berdasarkan perputaran Matahari. Pergantian Hari/tanggal, Bulan, Tahun Masehi terjadi pada tengah malam Sedangkan Hari/Tanggal, Bulan dan Tahun Hijriah Terjadi Pada Petang Hari setelelah matahari terbenam Selengkapnya silahkan Baca PERGANTIAN TANGGAL BULAN HIJRIAH
Tak Terasa Hari Berganti, Bulan Berganti Tahun pun berlalu Yang berarti semakin Berkurang Usia alias jatah hidup Kita di dunia ini. Sudah seharusnya kita Introspeksi, Meneliti diri ini Sudah Cukup dan Seberapa bekal yang bisa kita raih untuk kehidupan kita selanjutnya nanti.
Dengan datangnya tahun baru meninggalkan tahun yang telah di lalui ini, Berganti Tahun yang artinya berganti bulan pula semoga Tuhan menanggali Kita dengan bertambahnya Kebaikan, Kekalnya Iman dan seterusnya, Selengkapnya silahkan Baca DOA AWAL BULAN.
Telah Begitu banyak yang Dilalui Selama ini, Ada Catatan Kegagalan, Keberhasilan, Kejahatan Maupun Kebaikan. Semoga Kebaikan yang telah dilakukan Tahun ini Bertahan dan Semakin Sempurna kuwalitas kebaikannya dan Segala Kejahatan yang masih ada Teriringi?diganti dengan kebajiqan dan senantiasa di beri kemampuan untuk Selalu mengiringi kejahatan dengan Kebajiqa.
amien
Sekian dahulu dan Teriring ucapan untuk Semua teman-temanKu
NURUT BANYU RITUAL PETANI MATESIH DI MUSIM KEMARAU
NUROT BANYU RITUAL YANG DILAKUKAN PETANI DI KECAMATAN MATESIH ZAMAN DAHULU DI DALAM MENDAPATKAN AIR DI MUSIM KEMARAU PANJANG. Salah satu Potensi Andalan Kecamatan Matesih ada di Sektor Pertanian, Beragam Jenis Pertanian Berkembang, hasil Bumi dari Kebun ada Tanaman Buah, yang terkenal dari kecamatan Matesih ada Buah DUKU MATESIH ada pula DURIAN MATESIH Sedangkan dari tanah Sawah cocok untuk tanam Padi maupun Sayur-sayuran. Sawah di Matesih bisa di olah sepanjang Tahun dan bila selama satu tahun penuh Sawah di Kecamatan Matesih hanya di buat menanam padi bisa Panen Tiga Kali atau tiga kali musim Panen. Dahulu Musim Tanam Padi se Kecamatan Matesih serempak dan musim panen terbagi menjadi beberapa musim, yaitu Musim Labuhan, Musim Marengan, dan Musim Ketigan
MASA PANEN MUSIM LABUHAN ini adalah Panen Padi di awal musim penghujan yang biasa di sebut Mongso Labuhan musim dimana waktunya Jagung di ladang Mulai Tumbuh dan biasanya pada waktu itu laron keluar dari sarang serta manuk/Burung Terik Berterbangan. Masyarakat dahulu sering mengatakan kedatangan burung ini dengan nama MANUK TERIK LABUHJAGUNG. Musim panen Padi Mongso Labuhan atau saat awal-awal musim penghujan biasanya lumayan bagus hasilnya di bandingkan masa Panen setelah musim ini yaitu Masa panen selanjutnya adalah Mongso Marengan
MUSIM PANEN PADI MONGSO MARENGAN adalah musim panen padi di akhir/penghujung musim hujan yang pada masa/waktu itu bisa di sebut Mongso Mareng yaitu saat dimana BINATANG GARENG atau GARENGPONG menetas dan Berbunyi nyaring. Masa Panen Padi di waktu Begini biasanya hasil panen Sedikit merosot/menurun, tak sebagus Musim Panen Sebelum Maupun Setelah musim ini. Selanjutnya musim panen Mongso Ketigan
MONGSO KETIGO adalah nama untuk Musim Kemarau. Musim Panen Padi MONGSO KETIGO atau pada musim kemarau biasanya adalah hasil Terbaik dari Panen Padi musim musim lainnya, asalkan kebutuhan Air Tercukupi, Kalau Sampai Kebutuhan air Tanaman padi pada musim ini tidak tercukupi mungkin saja hasil panen merosot atau bahkan gagal sama sekali, tanaman Padi Kalah sama rumput liar mungkin jadinya. Pada Musim kemarau yang Lumayan Panjang Petani Di Matesih butuh Parjuangan Extra/Usaha lebih untuk mencukupi Kebutuhan Air untuk SawahNya. Untuk Itulah ada ritual Tahunan Petani Matesih pada masa-masa Kemarau Panjang
Untuk Memenuhi Kebutuhan air Irigasi Sawah di musim Kemarau Yang Panjang Petani Matesih harus Begadang dari sore hingga Pagi dan Berganti Siang guna NURUT BAYU. Apa itu Nurut Banyu? Ini adalah Ritual Petani di Kecamatan Matesih Untuk Mendapatkan air saat musim Kemarau. Bagaimana dan apa saja yang di lakukan dalam ritual itu?
Zaman dahulu Sebelum Musim orang Pada Punya Sepeda Motor Ritual Nurut Banyu Petani Matesih Dimulai Pada Petang hari. Setelah Sore menjelang Petang Di Musim Kemarau Panjang Belasan bahkan kadang sampai berpuluh-puluh Orang Petani Matesih Mencarter/Sewa Mobil untuk pergi Ke Tawangmanggu dengan tujuan Nurut Banyu mencari air irigasi sawah.
Di Tawangmangu Rombongan Turun istirahat sebentar Ngopi di warung sambil Membagi rombongan jadi beberapa kelompok/team dan jadwal tugasnya. Satu Tim terdiri Dari dua sampai tiga orang, setelah sejenak istirahat dan Ngopi, kira kira sehabis waktu Isya’ Team Pertma berangkat Untuk menjebol Bendungan-bendungan air di Hulu Kali Samin.
Bendungan Pertama yang di jebol Letaknya berada di atas Grojogan Mbeji atau Air terjun Grojogan Sewu. Dia tas Grojogan sewu ada dua atau tiga bendungan yang harus di jebol. Setelah Menjebol bendungan lalu berjalan turun menyelusuri aliran Kali/Sungai Samin, dan menjebol Tiap tiap bendungan di Sepanjang aliran Kali/Sungai itu.
Satu jam Kemudian rombongan/Team Ke Dua menyusul Mengecek dari bendungan Pertama Yang dijebol Lalu berjalan turun menyelusuri aliran Sungai Memastikan Bendungan-bendungan yang di jebol Team yang pertama tadi tidak di kembalikan alias di bendung lagi, jika bendungan dikembalikan alias di bendung maka di dadal/di jebol lagi, Satu Jam Kemudian Rombongan/team Ke Tiga menyusul dan begitu pula Seterusnya.
Team Pertama PENURUT BANYU/Petani Pencari Air irigasi Sampai di Matesih antara Waktu fajar Sampai waktu Subuh. Sesampai Di Matesih Bareng/bersamaan Sampainya air yang di bawa dari Hulu Sana, lanjut mengurusi Air Masuk SawahNya sampai Rata, setelah rata ganti Sawah Petani Lainnya, begitu seterusnya hingga rata Pengairan semua Sawah-sawahNya.
Zaman dahulu tiap-tiap Dawuan (nama untuk Bendungan Air) Terdapat Kedungan atau Embung yang menggenag/menampung air yang Lumayan banyak, Dari Kedung/Embung/kantung-kantung air di Tiap-tiap Dawuan/Bendungan Air Yang Di jebol ini saat sampai di Matesih aliran air si Kali Samin jadi Besar/Deras sekali. Semula Kali Samin aliran airnya kecil mendadak menjadi Besar/Deras Sekali. Dengan ritual Nurut Banyu ini aliran air Kali Samin di musim kemarau bisa menjadi Besar/Deras seolah bukan Musim Kemarau dan dalam Semalam bisa rata untuk mengairi Sawah Satu Dua Desa.
Nurut Banyu sekarang ini sudah tidak seramai dahulu lagi dimana hingga Berpuluh-puluh orang Petani bersama-sama, karena terkadang Petani dari Beberapa desa gabung jadi satu didalam melakukannya. Petani Matesih yang terkenal Paling Getol dalam Kegiatan Nurut Banyu ini adalah Para Petani yang berasal dari Desa Dawung dan Desa Plosorejo.
Zaman sekarang Tiada lagi acara nyarter Mobil segala, karena masing masing telah bersepeda motor dan Ritual Nurut Banyu Tidak lagi dengan Berjalan Menyelusuri sepanjang aliran kali/Sungai, Namun dengan bersepeda Motor lewat jalan raya lalu mendatangi tiap tiap Dawuhan/Bendungan, lebih menyingkat waktu dan tenaga Pastinya, paling butuh bensin saja., ditambah lagi Petani di Matesih sekarang ini musim Tanam Padi kini tidak serempak seperti zaman dahulu, ada yang Panen ada yang lagi Tanam, ada yang tanam sayuran dan ada pula yang tanam Buah dan lain-lain lagi.
Di dalam Nurut Banyu sekarang ini tidak lagi Bisa mengalirkan air sebesar dahulu di mana aliran air Sungai Samin Mongso Ketigo alias musim kemarau bisa Seolah banjir saja. Aliran air Kali Samin sekarang ini walau Sudah dilakukan Nurut Banyu arusnya biasa biasa saja karena kini Tiap tiap Bendungan Sudah terbuat dari Tembok Beton Dan kini Sudah tiada lagi Kedungan/Embung genangan air yang bisa di jebbol Seperti dahulu dan sepertinya Terbukti Candrane/Jangka/Perkataan/Ramalan Kakek Nenek dahulu "bakal ono mangsane KALI ILANG KEDUNGE... lan sak teruse" yang berarti Sungai Kehilangan Lubuk alias Tiada Lubuk di Sungai Lagi
PERANGKAP DAUN BERACUN BERBISA PEMBUAT JERA
Posting Kali ini masih terkait Cerita Saya sebelumnya TUBUHAN BERACUN/BISA yang mengisahkan Bahayanya Salah satu Tanaman yang Beracun alias berBisa yang Sangat kuat efek Racun bagi Tubuh Manusia Tumbuhan yang Orang-orang di kampung saya menyebutnya Kemlado, Kemladu, Kemadu atau apalah nama Sejenis itu.
Ini terkait salah satu Komentar Sabat Saya +Wahab Saputra Yang mengandaikan Daun Kemladu di buat Perangkap untuk mengusir tikus mungkin bisa atau tidak begitu kira-kira. Daun Kemladu sangat Berbahaya Bagi Manusia namun Bisa tidak ini di manfaatkan untuk Perangkap Tikus agar terkena Bisa Tanaman ini sehingga kapok sitikus dan pergi hingga tak mau datang lagi, Kalau Saya perkiraan saya sih kayaknya agak susah untuk memanfaatkan Racun daun kemadu sebagai perangkap Binatang Sebagai contoh Tikus, karena tikus berbulu dan kemungkinan Bisa/Racun Daun Kemlado ini tertahan Bulu tidak langsung terkena kulit tikus sehingga bulu halus daun ini tidak langsung menyengat kulit ini Tikus sehingga tidak langsung berakibat buruk sebagaimana jika mengena manusia.
Dari pada berandai-andai Mending saya Tulis saja Cerita Kisah Yang Pernah Terjadi di mana pernah ada beberapa kisah Daun Kemladu Yang Beracun alias berbisa ini Sengaja di buat perangkap suatu perkara agar Supaya Jera maksudnya.
Salah satu Cerita ini Kisah anak-anak yang Nyolong Duwet si buah item bulet. Anak-anak dahulu suka sekali panjat Panjat Pohon Buah-buahan untuk di makan ada Buah Duwet, Besaran, Claket, Kledung dan masih banyak lagi. Salah Satu buah yang jadi kesukaan anak-anak waktu itu ada buah Duet.Buah hitam bulet bila dimakan bikin lidah berwarna unggu kehitaman. Sebenarnya Banyak Sekali Pohon Duet Yang bebas di ambil buahnya dan Tidak di urus pemiliknya. Namun Ada satu pohon Yang oleh Pemiliknya tidak boleh Diambil Buahnya Karena akan di panen dan di jual. Waktu itu buah duet Masih laku di jual di pasar.
Namanya Kenakalan anak anak Semakin Dilarang malah Semakin nekat dan Penasaran dan Pohon duet Yang Sudah di Kasih Duri Dari bambu Ori Banbu Yang berduri sekali pun nekad di panjat. Karena walau sudah dikasih duri anak-anak masih nekad Juga. Akhirnya Pemilik pohon duet ini Memagari pohon ini dengan Daun Kemladu yang sangat Beracun alias Berbisa itu. saat Anak anak nyolong buah ini lagi Setelah Bisa menghindar dari Jebakan Duri ada diantara Anak nakal ini tidak mengerti Kalau daun Yang di pasang di sekitar pohon Tadi adalah Daun kemadu yang Sangat Berbahaya itu. Salah satu Anak Yang Nyolong Buah Duwet itu terkana perangkap Daun kemadu hingga dua malam tak bis tidur menahan sakit sengatan Bisa dari daun yang di buat perangkap tadi. Namun walau begitu setelahnya bukannya Kapok malah semakin nekad mengambili lagi buah itu lagi. dasar anak-anak Bandel (Padahal Akyu Dewe Pelakune).
Ini Dia poho Duet yang dulu di kasih Perangkap daun Kemladu sekarang Tanaman Kemladu Yang dahulu di jadikan perangkap jadi tumbuh lebat sekali. Sekarang sih buah beginian sudah di Sudah tdak lagi di gemari dan ga ada yang nyari alias mengambili
Cerita Perangkap Racun Bisa dari daun Kemladu Lainya lagi adalah Petani Memasang Daun Kemladu di Bendungan air. Bendungan Sungai Untuk irigasi/pengairan sawah waktu Itu hanya di buat dari Batu dan Aram Jerami, Tidak Sebagaimana Masa kini Bendungan di Sungai Untuk irigasi sudah pakai Tembok beton. Saat musim Kemarau Petani Di Daerah Saya Terkadang Harus Berebut air Untuk Irigasi sawah Maupun Kebun Mereka. Terkadang kejadian yang satu Membendung air Namun Setelah Pergi Petani Lainnya Menjebol bendungan itu, Hal seperti itu bisa berkali-kali Karena Kesal Tiap kali Membendung Sungai dan setelah di tinggal Pergi Di Jebol Lagi mrmbuat Petani yang membendung ini Kesal dan Memasang Daun Kemladu di bendunganNya untuk penjebak si penjebol Bendungan biar kapok nantinya.
Cerita Perangkap Racun Bisa dari daun Kemladu Lainya lagi adalah Petani Memasang Daun Kemladu di Bendungan air. Bendungan Sungai Untuk irigasi/pengairan sawah waktu Itu hanya di buat dari Batu dan Aram Jerami, Tidak Sebagaimana Masa kini Bendungan di Sungai Untuk irigasi sudah pakai Tembok beton. Saat musim Kemarau Petani Di Daerah Saya Terkadang Harus Berebut air Untuk Irigasi sawah Maupun Kebun Mereka. Terkadang kejadian yang satu Membendung air Namun Setelah Pergi Petani Lainnya Menjebol bendungan itu, Hal seperti itu bisa berkali-kali Karena Kesal Tiap kali Membendung Sungai dan setelah di tinggal Pergi Di Jebol Lagi mrmbuat Petani yang membendung ini Kesal dan Memasang Daun Kemladu di bendunganNya untuk penjebak si penjebol Bendungan biar kapok nantinya.
Daun Kemadu Ini efek racun bisanya jadi berlipat ganda nana kala terkena Daunya masih kena air Pula. Memasang daun Beracun di bendungan ini lumayan Susah karena harus pakai galah, kalau tidak bisa bisa terkena sendiri, bisa-bisa Senjata makan Tuan Kapok sendiri nanti hihihi. Setelah dipasang Petani satunya yang Menjebol Bendungan tadi Tidak tahu Rupanya Kalau Daun Yang Buat Membendung Sungai Itu adalah Jebakan. Dengan santai Menjebol Bendungan Batu-batu dan jerami serta daun Kemladu pembendung Sungai itu Seperti Biasa saja, Namun Setelah selesai Menjebol bendungan Kaki dan Tangan Tak Tahan karena Panas, Pedih, Nyeri, Gatal dan entah apalagi rasa sakit akibat Racun Bisa daun Kemadu Masih tambah lagi Kenanya dalam air pula, tak terbayang deh rasa sakitnya.
Setelah Petani penjebol tadi terkena Perangkap Racun dan Kesakitan Kali Di bendung Lagi dan Untuk beberapa saat Aman Bendungan dari Penjebolan, Karena Musuh berebut air irigasi Sawah ini Sibuk dengan sakitnya karena racun Bisa tanaman yang sangat berbahaya ini. (Kasihan Juga sebenarnya)
Bendungan Ini Dahulu Hanya terbuat dari Batu Dan Aram Jerami. Kini mana mungkin lagi Menjebol bendungan sekokoh ini
Bendungan Ini Dahulu Hanya terbuat dari Batu Dan Aram Jerami. Kini mana mungkin lagi Menjebol bendungan sekokoh ini
KEMADU TUMBUHAN BERACUN/BERBISA YANG SUNGGUH SANGAT BERBAHAYA
TUMBUHAN BERACUN ALIAS BERBISA YANG SANGAT BERBAHAYA Salah satunya Adalah Tanaman Yang Masyarakat di Sekitar Kampung Saya Menyebutnya KEMLADU, KEMLADO, KEMADO, KEMADU Atau nama nama lain Sejenis itu, Tanaman tanaman ini Sungguh sangat berbahaya Sekali. Tulisan ini dibuat karena Kejadian beberapa saat lalu di mana salah satu anak Saudara saya yang Kesakitan berhari-hari karena Terkena Racun/Bisa Tanaman Perdu yang sering di sebut Kemladu/Kemlado atau kemadu ini. Begini Ceritanya:
Namanya Anak-anak ada-ada saja yang diperbuat dalam bermain, namun tidak tahu-nya mengundang bahaya. Anak Saudara saya ini mengejar-ngejar Ayam peliharaannya sampai masuk menembus Semak belukar di tepi Sungai kecil di tepi desa tempat tinggal saya yang nama Sungai itu adalah Kali Gayam. Setelah ayam tertangkap dan di bawa pulang, sesampai di Rumah Anak ini tahu-tahu Menangis Karena Sakit di tangan dan kakinya tanpa tahu jelas apa penyebabnya.
Anak ini menangis Semakin lama semakin menjadi-jadi karena Semakin lama katanya semakin Sakit Gatal panas dan entah apalagi yang di rasanya. Karena tidak ada tanda-tanda luka di anggota tubuhnya maka Anak itu-pun di suruh segera mandi, barangkali saja setelah mandi nanti Sembuh sakit yang di rasa. Namun setelah mandi bukannya berkurang sakitnya melainkan malah yang dirasakan Semakin Sakit sekali.
Orang Tua mana yang tidak khawatir dengan kejadian seperti itu, dalam batin bergejolak bertanya-tanya apa yang terjadi sebenarnya pada si-Anak ini, tidak terlihat ada luka namun ini anak terlihat begitu Sakit yang di rasakannya, kalau di gigit ular atau sengatan binatang berbisa lain rasanya tidak mungkin, karena tidak ada samasekali bekas luka di sekujur Tubuhnya. Daripada khawatir dan menduga-duga yang tidak pasti, diperiksakan lah Anak itu ke Dokter, Setelah di ceritakan pada dokter kejadian dan keluhan sakit yang di rasakan, Diperiksa dan di beri obat resep untuk sakitnya.
Sesampai di rumah Diminum obat dari Dokter tadi, namun hingga menjelang malam Rasa sakit dan tangis Anak ini tidak Berkurang tetapi malah Semakin sering menangis dan Semakin sakit yang dirasakannya, menjadikan orang Tua Semakin Khawatir dan bertanya-tanya kena apa Sebenarnya dan harus bagaimana solusinya. Karena tak tahu pasti harus bagaimana Orang Tua Anak ini mengundang beberapa Saudara Termasuk diantara itu Saya harus bagaimana dengan keadaan seperti ini, dibawa kerumah sakit atau bagaimana solusinya.
Setelah Saya dengar cerita kejadiannya lalu Saya lihat memang tidak ada bekas luka pada anak ini hanya Jari-jari tangannnya terlihat sedikit bengkak namun dari Expresi tubuhnya terlihat jelas bahawa Dia menahan Rasa yang Sakit Sekali, Saat itu Saya juga ikut Bingung kena apa Sebenarnya anak ini, lalu Saya teringat Anak ini tadi habis mengejar-ngejar Ayam di Semak semak Dekat Sendang/Belik/Sumber Air di tepi Kali Gayam Sungai Kecil yang mengalir di Pinggir Kampung Tempat Tinggal Saya. Dari Situ Saya Teringat Masa kecil Saya Dahulu Ditempat itu Saya juga pernah Terkena hal semacam itu.
Semasa kecil Saya dahulu kira-kira kelas lima SD Saat memancing ikan di Tempat itu Pernah terkena Daun Tumbuahan yang orang-orang di kampung Saya biasa menyebut Kemlado/Kemladu/Kemado/Kemadu/kemudu atau entah apalagi sebutanya beda orang beda mengucapkannya. Teringat begitu Sakit Rasanya Saat itu ketika Tangan Saya menyentuh daun Tanaman Kemadu itu. Yang Terkena Tangan akan tetapi Sakit yang dirasa pada Seluruh Badan.
Rasa Sakit akibat Racun/Bisa Tanaman Kemladu Ini memang sangat Luar biasa, Panas Nyeri dan rasa gatal terasa jauh di dalam daging sana, bahkan serasa menembus tulang di dalam sana. Kalau gatal Biasa di garuk enak rasanya dan di cuci bagian yang gatal mungkin berkurang gatalnya, namun Gatal dari Racun alias Bisa Tanaman ini Bukan gatal biasa, gatalnya bercampur panas dan nyeri, jika di garuk bukan enak yang di dapat tetapi malah semakin menambah rasa sakitnya, jangankan di garuk tersentuh saja sakit sekali rasanya dan bila terkena air bukan berkurang rasa sakitnya tapi malah semakin berlipat-lipat Rasa Sakitnya.
Teringat Rasa sakit karena Sengatan Daun tanaman Beracun ini jadi Maklum kalau Anak saudara Saya ini tidak kuat menahannya dan manakala semakin Sakit rasanya tak Karuan pula Tangisnya. Maklum Saja anak sekarang tidak sebagaimana masa kecil saya dahulu, Saat Saya terkena hal Semacam ini Sebenarnya Saya hampir-hampir tak tahan dan Nagis Juga namun hanya di dalam hati. Maklum untuk anak zaman itu kena beginian menangis kesakitan bukannya di kasihani malah bisa bisa di marahi di maki-maki karena ini kesalahan sendiri main ke tempat berbahaya semacam ini.
Karena Tempat Kejadian dan gejala Sakit yang di rasakan anak Saudara saya ini Sama dengan yang Saya rasa waktu itu maka Kesimpulan Saya Anak ini Terkena Racun Bisa Daun Kemadu, Kemlado atau nama lain semacam itu, Tanaman Perdu Beracun alias berbisa Yang Sangat berbahaya sekali jika sampai terkena pada Manusia.
Berdasar Pengalaman Selama Ini belum ada obat penawar untuk meredakan Sakit akibat racun Tanaman Kemadu ini. Pernah ada yang terkena daun Kemlado ini Pada Kakinya saat daun hanyut terbawa air, karena tidak tahan sakit sampai di Rawat di rumah sakit namun tidak banyak membantu mengurangi rasa sakit yang di rasakannya hingga lima hari juga masih terasa sakit juga.
Dari pengalaman itu ya sudah tidak usah lah Anak Korban Daun Kemadu ini Di rawat di rumah saja, Tak perlu sampai rumah sakit tidak masalah sepertinya, Namun Selama dua hari dua malam ini Anak dan Ibu yang Merawat menemaninya taidak bisa tidur nyenyak, Bahkan hinggga Ngigo-Ngigo karena Tak tahan akan sakitnya. Hingga Lima Hari Tangis anak ini baru Mereda dan Mau mandi walau masih Teras sakit saat bagian yang terkena racun tumbuhan ini di pencet namun tak separah sebelunya.
Tanaman Kemladu Ini Daunnya Sedikit mirip sama daun Tembakau, agak lebar memanjang dan mempunyai Rambut/bulu-bulu Halus. Ketika baru Tumbuh hingga ketinggian satu meter Kemadu Sangat mirip Tanaman tembakau namun Tu8mbuhan Kemadu ini bisa tumbuh jadi pohon besar dan bertahan hidup bertahun tahun lamanya jika tidak di ganggu manusia. Tanaman ini sepertinya sangat jarang di temui di tempat saya hanya ada di Sekitar aliran Kali Gayam Sungai kecil yang mengalir di Pinggir Kampung Saya. Kemadu biasa tumbuh di pinggir kali di antara rerimbunan Tanaman tanaman liar lainnya.
Racun/Bisa Tanaman ini masuk ke Tubuh manusia lewat Sengatan Bulu-bulu Halus pada daunnya mana kala daun Kemadu menyentuh bagian kulit sensitive Manusia. Kalau bersentuhan Pada Kulit Yang Tebal semisal telapak Tangan atau telapak kaki(dalam hal ini telapak tangan dan kaki saya yang tebal kapalan yang pernah saya coba) Racun tidak mampu menembusnya (Tidak tahu saya kalau telapak tangan yang tidak kapalan seperti saya yang pasti jangan sampai coba coba) Selain pada bagian Telapak yang kapalan Bagian tubuh yang Kontak dengan Daun ini Racun langsung menyengat dan berakibat rasa Sakit yang Luar biasa. Ada yang bilang Sakit Karena Bisa Racun Tanaman ini Sakitnya bak Seribu sakit jadi satu rasanya.
Memang banyak jenis Tanaman Beracun alias berbisa namun Sepanjang yang Saya Tahu Kemadu, Kemladu atau Kemlado, inilah yang paling Parah efek racun/Bisa-nya bagi manusia dan sampai saat ini belum di ketahui obat penawar untuk meredakan Sakit akibat sengatan Racun/bisa tumbuhan ini. Lama Kesembuhan Dari Racun Bisa tumbuhan ini masing-masing Orang berbeda-beda. Ada yang Cepat ada pula yang sangat lambat. Ada yang dua hari sudah mendingan dan mampu beraktivitas lagi ada pula yang sampai Minguan baru Sembuh. Semua Tergantung Seberapa parah Tubuh bersetuhan alias kontak langsung dengan daun tanaman ini dan tentu saja Daya tahan Tubuh Penentu cepat Lambat Sembuh dari racun Tumbuhan Satu ini.