PUASA TRADISI ADAT KEBIASAN ORANG JAWA

Puasa Tradisi Adat Kebiasaan Orang Jawa zaman sekarang ini sepertinya sudah jarang sekali ada yang menjalani, mengingat perkembangan zaman dan keyakinan yang terjadi di masyarakat saat ini. Berdasarkan apa yang Penulis saksikan tradisi masyarakat di sekitar Saya pastinya, Puas ala orang jawa ini masih banyak yang melakukan adalah di era sembilan puluhan ke bawah. Setelah era sembilanpuluh semakin jarang orang yang masih melaksanakan puas gaya tradisi orang jawa ini, jika ada hanya satu dua saja 

PUASA TRADISI ADAT KEBIASAN ORANG JAWA

Puasa ala kebiasaan Tradisi Jawa ini tidak sebagaimana Puasa Umat Islam pada umumnya dimana puasa Kaum Muslimin di lakukan dengan tidak makan, minum dan bersegama mulai dari fajar sidiq sampai terbenam matahari dan berbuka setelahnya, Baik Puasa wajib maupun puasa Sunah sama syareat atau tata caranya melaksanakannya, sedangkan puasa Tradisi orang Jawa tidak seperti itu, ada beberapa macam Puasa dalam Tradisi Orang Jawa, beda Nama Puasa Beda Pula Tata cara dalam Melaksanakannya.

Dari Bermacam-macam Puasa dalam Tradisi Orang jawa yang pernah Saya lihat dan Saya Ketahui diantaranya: POSO MUTIH, POSO NGRWOT, POSO NGEBLENG

Mungkin masih banyak lagi macam nama puasa ala Tradisi Orang Jawa yang lainnya namun yang penulis ketahui dan pernah ada orang di sekitar Saya yng melakukannya ya tiga macam Puasa itu, dan dari ketiga puasa itu tidak sama tata cara melaksanakannya. Entah atas dasar apa tata cara puasa itu, sepertinya itu adalah masih pengaruh kebudayaan sebelum masuknya islam ke tanah Jawa, karena sama sekali berbeda tata cara puasa ala Tradisi Jawa ini dengan Syareat puasa kaum Muslimin.

Saya kira Puasa ini adaptasi dari budaya Hindu Budha yang ada sebelum Islam Masuk. Setelah Islam Masuk di Tanah Jawa syiar yang di lakukan Sunan Kalijaga menggunakan media tradsi yang telah ada dan berkembang sebelumnya, Satu bagian contoh Puasa Mutih. Dalam syariat Islam ada juga Sunah Puasa Putih yaitu Berpuasa pada Hari-hari Putih atau pada tanggal 13, 14 dan 15 Puasa Pertengahan Bulan saat Malam-malam pada waktu itu Putih terang benderang oleh sinarnya Rembulan dan masih banyak lagi tradisi jawa yang dijadikan Sunan Kalijaga Sebagai Media Dakwahnya. sebagai contoh:
Lagu Lir Ilir Tndure Wi Sumilir 
Sanepan; Turuo Neng Sorlongan Bantale Merang
dan lain semacamnya. 

Kembali ke Tradisi Puas Adat Jawa Yang sangat berbeda Tata cara Melaksanakannya dengan Syarat Puasa Pada umumnya. 

POSO MUTIH
Poso/Puasa Mutih ini dilakukan bukan menahan/tidak makan dan minum dari Fajar Sampai senja melainkan untuk hal makan dan minum bisa dilakukan kapan saja, akan tetapi yang boleh dimakan hanya nasi putih dan air Putih atau Banyu Towo alas air tawar saja. Lama waktu puasa puas mutih ini tergantung dari niat maksud dan tujuannya. Menurut yang pernah melaksanakannya Poso/Puasa Mutih ini biarpun bisa makan kapan saja namun lebih berat menjalaninya dibandingkan puasa biasa.

POSO NGROWOT  
Poso/Puasa Ngrowot adalah Puasa yang di lakukan dengan memakan makanan yang dalam bahas jawa namanya Krowotan. Makanan Krowotan adalah makanan dari segala Jenis umbi-umbian. Sama seperti Poso/Puasa Mutih Poso/Puasa Ngrowot Boleh makan kapan saja akan tetapi yang di makan hanya dari jenis Rowotan alias Umbi-umbian saja, Seperti Ubi, Uwi, Telo, Pohong dan semacamnya, tidak boleh makan makanan selain dari jenis itu semisal Nasi, sayur, Lauk dan lain-lainnya.

POSO NGEBLENG   
Poso/Puasa ngebleng, Dari ketiga jenis Puasa ala adat Tradisi Orang Jawa ini Poso Ngebleng adalah yang paling berat di dalam menjalaninya, di mana Poso/puasa dilaksanakan dengan pantang makan minum sampai batas waktu yang di niatkannya, bisa 3hari, 7 hari, 40 hari atau mungkin lebih lama lagi, Tergantung Niat dan tujuan yang ingin di capainya. Orang yang Nglakoni/Menjalani Puasa Ngebleng ini biasanya berdiam diri di Kamar atau tempat tempat khusus lainnya. Puasa semacam ini umumnya untuk Melatih dan mendapatkan Kesktian ilmu Kanuragan dismping maksud maksud lainnya.





Terimakasih Telah Membaca: "Oktober 2015" Jika Berkenan Silahkan Bagikan Pada Kawan-kawan Di:

Facebook Twitter Google+

Semoga Bermanfaat By: Mus Jono

TIRAKATAN MLAKU MLAKU AGAR DAPAT WAHYU DAN CAHYU


Salah satu cara Ngalap Berkah Tradisi masyarakat Jawa zaman dahulu yang telah di tulis pada Posting sebelumnya adalah kegiatan Masyarakat Jawa yang Exist sampai Akhir dekade 90an yaitu Tirakatan Pantang Tidur Semalaman dengan Jalan-jalan/Mlaku-mlaku dan menyinggahi tempat-tempat tertentu semisal Petilasan Tokoh tokoh sakti Zaman dahulu dan juga makam-makam leluhur dengan harapan mendapatkan Berkah yang dicarinya, semisal mudahnya rejeki, Lancarnya Pekerjaan, Dekatnya Jodoh, Ilmu Kanuragan/Kesaktian dan Lain-lain semacamnya. 


Bule-bule ini juga Jalan-jalan/mlaku-mlaku namun buakn demi untuk dapat Wahyu maupun Cahyu namun untuk melalap keindahan alam Tawangmangu

Hampir Setiap malam di sepanjang jalan di sekitar tempat Saya tinggal kala itu tidak pernah Sepi di malam-malam bulan Suro, terutama jalan jalan menuju Petilasan ataupun Makam-makam Orang-orang Sakti zaman dahulu. Salah Satu Tempat Yang Sangat Ramai Kala itu adalah Astana Mangadeg di Desa Girilayu, Matesih, Karanganyar yang merupakan Komplek Pemakaman Raja-raja Solo Mangkunegara Pertama Sampai Ke Tiga. Setiap malam tempat itu selalu ramai didatangi terlebih pada Malam Jum’at jalan naik menuju Astana Mangadek Selalu Penuh Sesak (koyo-koyo o raiso di sasak).

Beragam maksud dan kepentingan banyak orang Tirakatan jalan-jalan/Mlaku-mlaku Pada malam Suro kala itu, ada yang memanag serius dengan tujuan dan keinginannya sehingga menjalani Tirakatan dengan melakukan ritual-ritual Khusus di situ, namun lebih banyak yang jalan jalan pada malam Suro dilakukan karena Ikut-ikutan, rame-ramean dan seru-seruan saja tujuannya.

Kala itu Baik Tua Muda, Laki-laki Perempuan, Besar Kecil terutama Malam Juam’at Tumpek Blek keluar rumah. Mlaku-mlaku/jalan-jalan dilakukan dengan tujuan dan harapan Barangkali Saja mendapat Wahyu atau barangkali nemu Cahyu. 

Nah.. . Apa itu Cahyu? Kalau wahyu sih semua orang tahu lha klau Cahyu?

Ritual tirakatan malam suro dengan Malku-mlaku/Jalan-jalan kebanyakan bukan untuk mencari wahyu, karena Susah untuk mendapat wahyu yang katanya harus dengan ritual-ritual tertentu. Kalau tujuan Mendapat Cahyu kan tidak perlu Ritual-ritual tertentu namun cukup dengan mengandalkan kepiawaian merayu.

Karena Waktu itu Pada Malam suro perempuan-perempuan juga banyak yang keluar rumah Mlaku-mlaku Sudah Pastinya Laki-laki Mlaku-mlaku Bukan sekedar berharap mendapat wahyu namun lebih berharap bisa mendapat dari Mereka Salah satu. Dengan Keluar Jalan-jalan/Mlaku-mlaku di malam Suro Waktu itu Barang kali Saja mendapat Wahyu atau Sukur Sukur Mendapat Cahyu Bocah Ayu Mbak You.






Terimakasih Telah Membaca: "Oktober 2015" Jika Berkenan Silahkan Bagikan Pada Kawan-kawan Di:

Facebook Twitter Google+

Semoga Bermanfaat By: Mus Jono

TRADISI TIRAKATAN NGALAP BERKAH

TIRAKATAN Tradisi zaman dahulu yang banyak dilakukan masyarakat Jawa pada saat-saat tertentu Terlebih lagi pada bulan Suro yang merupakan bulan pertama penggalan Jawa. Bulan Suro Hampir Sama dengan bulan Muharan yang merupakan bulan pertama Tahun Hijriah penggalan Islam, karena perhitungan Penanggalan Jawa maupun Perhitungan Penanggalan Islam sama-sama berdasarkan Perhitungan perputaran bulan atau sering disebut Tahun Komariah walaupun sebenarnya beda antara Suro dan muharam itu.

 Gambar tidak ada kaitan dengan isi posting asal comot dan pasang saja ini ya

Kata TIRAKATAN berasal dari kata dasar Tirakat yang sebenarnya berasal dari bahasa arab yaitu TORIQOT dan setelah beradaptasi dengan lidah/lafal jawa jadi kata Tirakat dan dapat akhiran an jadi Tirakatan yang kurang lebihnya dalam bahasa jawa diartikan Laku/Lakon/Nglakoni yang dalam bahasa Indonesia artinya Jalan/Perjalanan/Menjalani.

Jadi Tirakatan merupakan suatu laku yang di lakukan atau suatu jalan/cara yang di jalani untuk tujuan-tujuan yang ingin di capai Seseorang. Sebagai contoh dalam kepercayaan Masyarakat Jawa Malam-malam di bulan Suro terlebih lagi pada Malam Jumat adalah malam penuh Keberkahan, Oleh sebab itu Beragam Laku/jalan/cara dilakukan Masyarakat Jawa yang biasa di sebut sebagai TIRAKATAN NGALAP BERKAH.. Apa itu Tirakatan Sudah jelas Pada paparan di atas, namun apa maksud Ngalap Berkah?

NGALAP BERKAH ada dua kata dalam kalimat itu yaitu Ngalap dan Berkah.

NGALAP berasal dari kata dasar Kalap yang artinya Tenggelam, Ngalap bisa berarti menenggelamkan diri 

BERKAH sama dengan Barokah atau Pemberian Yang Besar.

Ngalap Berkah sama dengan Menenggelamkan Diri dalam Keberkahan atau Kebarokahan. Di Bulan Suro Bulan Pertama perhitungan Tahun Jawa Dipercaya Penuh dengan Keberkahan sehingga dengan Tirakatan bisa Mudah Rejeki, Dekat Jodoh, Dapat Kesaktian dan sebagainya,  Sehingga dahulu banyak sekali Beragam cara Tirakatan dilakukan Masyarakat agar Kalap atau Tenggelam alias mendapatkan Berkah Bulan Suro. 

Tirakatan Atau Jalan/Cara yang Dilakukan diantaranya adalah dengan Puasa bahkan dengan bertapa, Pantang Tidur Semalaman dan lain semacamnya.

Puasa yang Dilakukan Masyarakat Jawa zaman dahulu tidak sama dengan Puasa yang dilakukan umat Islam pada umunya di mana puasa umat Islam dilakukan dengan menahan makan minum dan Segama dari fajar sidiq sampai terbenamnya matahari, sedangkan Puasa yang dilakukan Orang Jawa zaman dahulu tidak seperti itu, Puasa orang jawa ada bermacam-macam diantaranya Poso Mutih, Poso Ngrowot, Ngebleng Berendam di Kali Pada Malam Hari dan sebagainya, Beda nama Puasa beda pula yang dilakukan dan tata caranya. Untuk selengkapnya mungkin di tulis pada posting selanjutnya.

Selain Puasa cara Tirakatan juga Dengan Pantang Tidur Semalaman yang zaman dahulu Masyarakat Jawa di malam malam bulan Suro biasanya Berjalan-jalan dengan menyinggahi tempat tempat tertentu sebagai contoh petilasan orang orang Terkenal yang biasanya sakti mandraguna dan Makam-makam leluhur. Setiap Malam sepanjang jalanan pada masa itu tidak pernah sepi Selama bulan Suro, Lebih-lebih lagi Pada Malam jum’at Jalan-jalan Tertentu bisa sangat Padat Penuh dengan orang berjalan-jalan dengan tujuan tertentu.





Terimakasih Telah Membaca: "Oktober 2015" Jika Berkenan Silahkan Bagikan Pada Kawan-kawan Di:

Facebook Twitter Google+

Semoga Bermanfaat By: Mus Jono

TEMPAT FAVORIT KUNGKUM MANDI SURAN

Dahulu setiap masuk bulan Suro yang mana merupakan bulan pertama penanggalan jawa alias tahun baru jawa, banyak sekali kebiasaan alias tradisi yang dilakukan masyarakat terutama masyarakat di sekitar saya yang pasti yang pernah Saya ketahui, entah kalau di tempat lain namun Saya kira kebiasaan ini ada di seluruh masyarakat jawa dahulunya. Salah satu Tradisi Pada bulan Suro adalah Mandi Berrendam di Kali/Sungai pada malam hari yang dalam bahasa jawa namanya KUNGKUM TENGAH WENGI.

TEMPAT FAVORIT KUNGKUM MANDI SURAN

Itu Kebiasaan orang-orang dahulu dan kini telah banyak di tinggalkan seiring perubahan zaman dan perkembangan keyakinan, walaupun sampai kini masih ada satu dua orang yang masih melaksanakannya. Beda orang beda Keyakinan dan pemikiran jadi tidak ada masalah karena satu sama yang lainnya yang berkembang di masyarakat sampai saat ini masih tetap saling menghormati apa keyakinan dan yang dilakukan sendiri-sendiri.

Dalam Tradisi Kebiasaan Kungkum Tangah wengi alias berrendam di tengah malam hari ini dilakukan di Kali/Sungai. Dahulu Sepanjang Sungai pada saat-saat Khusus?terutama malam-malam bulan Suro Selalu ada saja yang mendiami untuk Kungkum Tengah Wengi ini, Diantara Sepanjang aliran Sungai Ada Tempat-tempat Spesial yang jadi Favorit Orang –orang Waktu itu untuk Berendam mandi malam. Ada dua jenis Tempat yang Sangat Rami untuk Kegiatan Semcam ini kala itu, yaitu TEMPURAN dan KALI MILI NGETAN. Tempat-tempat seperti apa saja itu?

TEMPURAN
Tempat favorit berendam tengah malam untuk mandi Suran atau mandi di bulan Suro salah satunya di Tempuran yaitu tempat di mana Bersatunya dua aliran Kali/Sungai. Di Tempat tempat Seperti ini dahulu sangat banyak yang mendatangi guna melakukan kebiasaan Adus Suran  mandi berendam di malam Syura. Di sekitar daerah Penulis Bermukim. Ada beberapa tempat yang berkarakter seperti ini karena di tempat Saya Lumayan banyak Kali/Sungai namun ada lagi satu tempat lebih banyak lagi orang yang datang ke sana untuk melakukan ritual ini yaitu Kli Mangetan Iline.

KALI MILI NGETAN
Selain Tempuran ada lagi Tempat lebih di Favorit untuk mandi Berendam tengah malam adus Suran yaitu di Kali Sing Mangretan Iline. Kali atinya Sungai, Mili berarti Mengalir dan Netan artinya Ketimur. Kali Mangetan Iline Berarti Sungai yang mengalir Ketimur. Hampir Semua Sungai di tempat saya menglirnya ke barat karena Tempat saya Tinggal di Sisi Barat Kaki Gunung Lawu, Namanya Air mengalir dari Tem pat Tinggi ke tempat rendah Sedang tempat Tinggal Saya Yang berada di sisi barat Lereng Lawu Sudah pasti hampir Semua Kali/Sungai Kebarat alirannya.

Walau Hampir semua Kali aliran airnya dari timur kebarat namun masih ada sungai yang Lain dari yang lainnya, di mana alirannya Sedikit condong ke timur, walaupun Setelah mengalir Ke timur akhirnya Berbelok Ke barat Sebagaimana aliran air Sungai-sungai lainnya, dan di tempat inilah dahulu Banyak sekali yang memanfaatkan untuk tradisi Ritual Mandi Suran Ini.

Itu tadi Beberapa Tempat Yang dahulu Pada Malam-malam di bulan Suro Terlebih lagi Malam Jum'at/Jumah yang Dianggap Paling Bertuah Paling Berkah Selalu ramai Dikunjungi Masyarakat Untuk melakukan Kungkum Mandi Berendam pada Tengah Malam Hari.





Terimakasih Telah Membaca: "Oktober 2015" Jika Berkenan Silahkan Bagikan Pada Kawan-kawan Di:

Facebook Twitter Google+

Semoga Bermanfaat By: Mus Jono

SELAMAT TAHUN BARU

Tak Terasa Akhir Tahun telah tiba dan Sebentar lagi tahun berganti Ya sebentar lagi tepatnya Pada petang  hari selasa 14 Oktober 2015 adalah akir Bulan Dzulhijjah 1336H dan Masuk Tanggal 1 Muharam 1437H yang berarti Tahun berganti masuk tahun baru pada waktu itu.

Selamat Tahun Baru 1437H

Kena apa bisa Tahun baru 1437H Terjadi Hari Selsa Bukankah tanggal satu muharam besok Hari Rabu?  Hal ini karena ada beda antara penanggalan Hijriah Dengan Penanggalan Masehi. Penanggalan Hijriah atau Tahun Komariyah Perhitungannya berdasarkan perputaran Bulan sedangkan Tahun Masehi Tahun atau tahun Syamsiah Perhitungannya berdasarkan perputaran Matahari. Pergantian Hari/tanggal, Bulan, Tahun Masehi terjadi pada tengah malam Sedangkan Hari/Tanggal, Bulan dan Tahun Hijriah Terjadi Pada Petang Hari setelelah matahari terbenam Selengkapnya silahkan Baca PERGANTIAN TANGGAL BULAN HIJRIAH



Tak Terasa Hari Berganti, Bulan Berganti Tahun pun berlalu Yang berarti semakin Berkurang Usia alias jatah hidup Kita di dunia ini. Sudah seharusnya kita Introspeksi, Meneliti diri ini Sudah Cukup dan Seberapa bekal yang bisa kita raih untuk kehidupan kita selanjutnya nanti.

Dengan datangnya tahun baru meninggalkan tahun yang telah di lalui ini, Berganti Tahun yang artinya berganti bulan pula semoga Tuhan menanggali Kita dengan bertambahnya Kebaikan, Kekalnya Iman dan seterusnya, Selengkapnya silahkan Baca DOA AWAL BULAN.


Telah Begitu banyak yang Dilalui Selama ini, Ada Catatan Kegagalan, Keberhasilan, Kejahatan Maupun Kebaikan. Semoga Kebaikan yang telah dilakukan Tahun ini Bertahan dan Semakin Sempurna kuwalitas kebaikannya dan Segala Kejahatan yang masih ada Teriringi?diganti dengan kebajiqan dan senantiasa di beri kemampuan untuk Selalu mengiringi kejahatan dengan Kebajiqa. 
amien


Sekian dahulu dan Teriring ucapan untuk Semua teman-temanKu  
SELAMAT TAHUN BARU   
  ______--_____
I





Terimakasih Telah Membaca: "Oktober 2015" Jika Berkenan Silahkan Bagikan Pada Kawan-kawan Di:

Facebook Twitter Google+

Semoga Bermanfaat By: Mus Jono

NURUT BANYU RITUAL PETANI MATESIH DI MUSIM KEMARAU

NUROT BANYU RITUAL YANG DILAKUKAN PETANI DI KECAMATAN MATESIH ZAMAN DAHULU DI DALAM MENDAPATKAN AIR DI MUSIM KEMARAU PANJANG.  Salah satu Potensi Andalan Kecamatan Matesih ada di Sektor Pertanian, Beragam Jenis Pertanian Berkembang, hasil Bumi dari Kebun ada Tanaman Buah, yang terkenal dari kecamatan Matesih ada Buah DUKU MATESIH ada pula DURIAN MATESIH Sedangkan dari tanah Sawah cocok untuk tanam Padi maupun Sayur-sayuran. Sawah di Matesih bisa di olah sepanjang Tahun dan bila selama satu tahun penuh Sawah di Kecamatan Matesih hanya di buat menanam padi bisa Panen Tiga Kali atau tiga kali musim Panen. Dahulu Musim Tanam Padi se Kecamatan Matesih serempak dan musim panen terbagi menjadi beberapa musim, yaitu Musim Labuhan, Musim Marengan, dan Musim Ketigan

 Air di Kali Samin sampai di bawah desa Matesih di musim kemarau seakan Kering Kerontang

MASA PANEN MUSIM LABUHAN ini adalah Panen Padi di awal musim penghujan yang biasa di sebut Mongso Labuhan musim dimana waktunya Jagung di ladang Mulai Tumbuh dan biasanya pada waktu itu laron keluar dari sarang serta manuk/Burung Terik Berterbangan. Masyarakat dahulu sering mengatakan kedatangan burung ini dengan nama MANUK TERIK LABUHJAGUNG. Musim panen Padi Mongso Labuhan atau saat awal-awal musim penghujan biasanya lumayan bagus hasilnya di bandingkan masa Panen setelah musim ini yaitu Masa panen selanjutnya adalah Mongso Marengan

MUSIM PANEN PADI MONGSO MARENGAN adalah musim panen padi di akhir/penghujung musim hujan yang pada masa/waktu itu bisa di sebut Mongso Mareng yaitu saat dimana BINATANG GARENG atau GARENGPONG menetas dan Berbunyi nyaring. Masa Panen Padi di waktu Begini biasanya hasil panen Sedikit merosot/menurun, tak sebagus Musim Panen Sebelum Maupun Setelah musim ini. Selanjutnya musim panen Mongso Ketigan

MONGSO KETIGO adalah nama untuk Musim Kemarau. Musim Panen Padi MONGSO KETIGO atau pada musim kemarau biasanya adalah hasil Terbaik dari Panen Padi musim musim lainnya, asalkan kebutuhan Air Tercukupi, Kalau Sampai Kebutuhan air Tanaman padi pada musim ini tidak tercukupi mungkin saja hasil panen merosot atau bahkan gagal sama sekali, tanaman Padi Kalah sama rumput liar mungkin jadinya. Pada Musim kemarau yang Lumayan Panjang Petani Di Matesih butuh Parjuangan Extra/Usaha lebih untuk mencukupi Kebutuhan Air untuk SawahNya. Untuk Itulah ada ritual Tahunan Petani Matesih pada masa-masa Kemarau Panjang

Untuk Memenuhi Kebutuhan air Irigasi Sawah di musim Kemarau Yang Panjang Petani Matesih  harus Begadang dari sore hingga Pagi dan Berganti Siang guna NURUT BAYU. Apa itu Nurut Banyu? Ini adalah Ritual Petani di Kecamatan Matesih Untuk Mendapatkan air saat musim Kemarau. Bagaimana dan apa saja yang di lakukan dalam ritual itu?

Zaman dahulu Sebelum Musim orang Pada Punya Sepeda Motor Ritual Nurut Banyu Petani Matesih Dimulai Pada Petang hari. Setelah Sore menjelang Petang Di Musim Kemarau Panjang Belasan bahkan kadang sampai berpuluh-puluh Orang Petani Matesih Mencarter/Sewa Mobil untuk pergi Ke Tawangmanggu dengan tujuan Nurut Banyu mencari air irigasi sawah.

Di Tawangmangu Rombongan Turun istirahat sebentar Ngopi di warung sambil Membagi rombongan jadi beberapa kelompok/team dan jadwal tugasnya. Satu Tim terdiri Dari dua sampai tiga orang, setelah sejenak istirahat dan Ngopi, kira kira sehabis waktu Isya’ Team Pertma berangkat Untuk menjebol Bendungan-bendungan air di Hulu Kali Samin.

Bendungan Pertama yang di jebol Letaknya berada di atas Grojogan Mbeji atau Air terjun Grojogan Sewu. Dia tas Grojogan sewu ada dua atau tiga bendungan yang harus di jebol. Setelah Menjebol bendungan lalu berjalan turun menyelusuri aliran Kali/Sungai Samin, dan menjebol Tiap tiap bendungan di Sepanjang aliran Kali/Sungai itu.

Satu jam Kemudian rombongan/Team Ke Dua menyusul Mengecek dari bendungan Pertama Yang dijebol Lalu berjalan turun menyelusuri aliran Sungai Memastikan Bendungan-bendungan yang di jebol Team yang pertama tadi tidak di kembalikan alias di bendung lagi, jika bendungan dikembalikan alias di bendung maka di dadal/di jebol lagi, Satu Jam Kemudian Rombongan/team Ke Tiga menyusul dan begitu pula Seterusnya.

Team Pertama PENURUT BANYU/Petani Pencari Air irigasi Sampai di Matesih antara Waktu fajar Sampai waktu Subuh. Sesampai Di Matesih Bareng/bersamaan Sampainya air yang di bawa dari Hulu Sana, lanjut mengurusi Air Masuk SawahNya sampai Rata, setelah rata ganti Sawah Petani Lainnya, begitu seterusnya hingga rata Pengairan semua Sawah-sawahNya.

Zaman dahulu tiap-tiap Dawuan (nama untuk Bendungan Air) Terdapat Kedungan atau Embung yang menggenag/menampung air yang Lumayan banyak, Dari Kedung/Embung/kantung-kantung air di Tiap-tiap Dawuan/Bendungan Air Yang Di jebol ini saat sampai di Matesih aliran air si Kali Samin jadi Besar/Deras sekali. Semula Kali Samin aliran airnya kecil mendadak menjadi Besar/Deras Sekali. Dengan ritual Nurut Banyu ini aliran air Kali Samin di musim kemarau bisa menjadi Besar/Deras seolah bukan Musim Kemarau dan dalam Semalam bisa rata untuk mengairi Sawah Satu Dua Desa.

Nurut Banyu sekarang ini sudah tidak seramai dahulu lagi dimana hingga Berpuluh-puluh orang Petani bersama-sama, karena terkadang Petani dari Beberapa desa gabung jadi satu didalam melakukannya. Petani Matesih yang terkenal Paling Getol dalam Kegiatan Nurut Banyu ini adalah Para Petani yang berasal dari Desa Dawung dan Desa Plosorejo.

Zaman sekarang Tiada lagi acara nyarter Mobil segala, karena masing masing telah bersepeda motor dan Ritual Nurut Banyu Tidak lagi dengan Berjalan Menyelusuri sepanjang aliran kali/Sungai, Namun dengan bersepeda Motor lewat jalan raya lalu mendatangi tiap tiap Dawuhan/Bendungan, lebih menyingkat waktu dan tenaga Pastinya, paling butuh bensin saja., ditambah lagi Petani di Matesih sekarang ini musim Tanam Padi kini tidak serempak seperti zaman dahulu, ada yang Panen ada yang lagi Tanam, ada yang tanam sayuran dan ada pula yang tanam Buah dan lain-lain lagi.


Di dalam Nurut Banyu sekarang ini tidak lagi Bisa mengalirkan air sebesar dahulu di mana aliran air Sungai Samin Mongso Ketigo alias musim kemarau bisa Seolah banjir saja. Aliran air Kali Samin sekarang ini walau Sudah dilakukan Nurut Banyu arusnya biasa biasa saja karena kini Tiap tiap Bendungan Sudah terbuat dari Tembok Beton Dan kini Sudah tiada lagi Kedungan/Embung genangan air yang bisa di jebbol Seperti dahulu dan sepertinya Terbukti Candrane/Jangka/Perkataan/Ramalan Kakek Nenek dahulu "bakal ono mangsane KALI ILANG KEDUNGE... lan sak teruse" yang berarti Sungai Kehilangan Lubuk alias Tiada Lubuk di Sungai Lagi





Terimakasih Telah Membaca: "Oktober 2015" Jika Berkenan Silahkan Bagikan Pada Kawan-kawan Di:

Facebook Twitter Google+

Semoga Bermanfaat By: Mus Jono

PERANGKAP DAUN BERACUN BERBISA PEMBUAT JERA


Posting Kali ini masih terkait Cerita Saya sebelumnya TUBUHAN BERACUN/BISA yang mengisahkan Bahayanya Salah satu Tanaman yang Beracun alias berBisa yang Sangat kuat efek Racun bagi Tubuh Manusia Tumbuhan yang Orang-orang di kampung saya menyebutnya Kemlado, Kemladu, Kemadu atau apalah nama Sejenis itu.

Ini terkait salah satu Komentar Sabat Saya +Wahab Saputra  Yang mengandaikan Daun Kemladu di buat Perangkap untuk mengusir tikus mungkin bisa atau tidak begitu kira-kira. Daun Kemladu sangat Berbahaya Bagi Manusia namun Bisa tidak ini di manfaatkan untuk Perangkap Tikus agar terkena Bisa Tanaman ini sehingga kapok sitikus dan pergi hingga tak mau datang lagi, Kalau Saya perkiraan saya sih kayaknya agak susah untuk memanfaatkan Racun daun kemadu sebagai perangkap Binatang Sebagai contoh Tikus, karena tikus berbulu dan kemungkinan Bisa/Racun Daun Kemlado ini tertahan Bulu tidak langsung terkena kulit tikus sehingga bulu halus daun ini tidak langsung menyengat kulit ini Tikus sehingga tidak langsung berakibat buruk sebagaimana jika mengena manusia.
 
Dari pada berandai-andai Mending saya Tulis saja Cerita Kisah Yang Pernah Terjadi di mana  pernah ada beberapa kisah Daun Kemladu Yang Beracun alias berbisa ini Sengaja di buat perangkap suatu perkara agar Supaya Jera maksudnya.

Salah satu Cerita ini Kisah anak-anak yang Nyolong Duwet si buah item bulet. Anak-anak dahulu suka sekali panjat Panjat Pohon Buah-buahan untuk di makan ada Buah Duwet, Besaran, Claket, Kledung dan masih banyak lagi. Salah Satu buah yang jadi kesukaan anak-anak waktu itu ada buah Duet.Buah hitam bulet bila dimakan bikin lidah berwarna unggu kehitaman. Sebenarnya Banyak Sekali Pohon Duet Yang bebas di ambil buahnya dan Tidak di urus pemiliknya. Namun Ada satu pohon Yang oleh Pemiliknya tidak boleh Diambil Buahnya Karena akan di panen dan di jual. Waktu itu buah duet Masih laku di jual di pasar.

Namanya Kenakalan anak anak Semakin Dilarang malah Semakin nekat dan Penasaran dan Pohon duet Yang Sudah di Kasih Duri Dari bambu Ori Banbu Yang berduri sekali pun nekad di panjat. Karena walau sudah dikasih duri anak-anak masih nekad Juga. Akhirnya Pemilik pohon duet ini Memagari pohon ini dengan Daun Kemladu yang sangat Beracun alias Berbisa itu.  saat Anak anak nyolong buah ini lagi Setelah Bisa menghindar dari Jebakan Duri ada diantara Anak nakal ini tidak mengerti Kalau daun Yang di pasang di sekitar pohon Tadi adalah Daun kemadu yang Sangat Berbahaya itu. Salah satu Anak Yang Nyolong Buah Duwet itu terkana perangkap Daun kemadu hingga dua malam tak bis tidur menahan sakit sengatan Bisa dari daun yang di buat perangkap tadi. Namun walau begitu setelahnya bukannya Kapok malah semakin nekad mengambili lagi buah itu lagi. dasar anak-anak Bandel (Padahal Akyu Dewe Pelakune).
Ini Dia poho Duet yang dulu di kasih Perangkap daun Kemladu sekarang Tanaman Kemladu Yang dahulu di jadikan perangkap jadi tumbuh lebat sekali. Sekarang sih buah beginian sudah di Sudah tdak lagi di gemari dan ga ada yang nyari alias mengambili


Cerita Perangkap Racun Bisa dari daun Kemladu Lainya lagi adalah Petani Memasang Daun Kemladu di Bendungan air. Bendungan Sungai Untuk irigasi/pengairan sawah waktu Itu hanya di buat dari Batu dan Aram Jerami, Tidak Sebagaimana Masa kini Bendungan di Sungai Untuk irigasi sudah pakai Tembok beton. Saat musim Kemarau Petani Di Daerah Saya Terkadang Harus Berebut air Untuk Irigasi sawah Maupun Kebun Mereka. Terkadang kejadian yang satu Membendung air Namun Setelah Pergi Petani Lainnya Menjebol bendungan itu, Hal seperti itu bisa berkali-kali Karena Kesal Tiap kali Membendung Sungai dan setelah di tinggal Pergi Di Jebol Lagi mrmbuat Petani yang membendung ini Kesal dan Memasang Daun Kemladu di bendunganNya untuk penjebak si penjebol Bendungan biar kapok nantinya.

Daun Kemadu Ini efek racun bisanya jadi berlipat ganda nana kala terkena Daunya masih kena air Pula. Memasang daun Beracun di bendungan ini lumayan Susah karena harus pakai galah, kalau tidak bisa bisa terkena sendiri, bisa-bisa Senjata makan Tuan Kapok sendiri nanti hihihi. Setelah dipasang Petani satunya yang Menjebol Bendungan tadi Tidak tahu Rupanya Kalau Daun Yang Buat Membendung Sungai Itu adalah Jebakan. Dengan santai Menjebol Bendungan Batu-batu dan jerami serta daun Kemladu pembendung Sungai itu Seperti Biasa saja, Namun Setelah selesai Menjebol bendungan Kaki dan Tangan Tak Tahan karena Panas, Pedih, Nyeri, Gatal dan entah apalagi rasa sakit akibat Racun Bisa daun Kemadu Masih tambah lagi Kenanya dalam  air pula, tak terbayang deh rasa sakitnya.

Setelah Petani penjebol tadi terkena Perangkap Racun dan Kesakitan Kali Di bendung Lagi dan Untuk beberapa saat Aman Bendungan dari Penjebolan, Karena Musuh berebut air irigasi Sawah ini Sibuk dengan sakitnya karena racun Bisa tanaman yang sangat berbahaya ini. (Kasihan Juga sebenarnya)

Bendungan Ini Dahulu Hanya terbuat dari Batu Dan Aram Jerami. Kini mana mungkin lagi Menjebol bendungan sekokoh ini







Terimakasih Telah Membaca: "Oktober 2015" Jika Berkenan Silahkan Bagikan Pada Kawan-kawan Di:

Facebook Twitter Google+

Semoga Bermanfaat By: Mus Jono

KEMADU TUMBUHAN BERACUN/BERBISA YANG SUNGGUH SANGAT BERBAHAYA



TUMBUHAN BERACUN ALIAS BERBISA YANG SANGAT BERBAHAYA Salah satunya Adalah Tanaman Yang Masyarakat di Sekitar Kampung Saya Menyebutnya KEMLADU, KEMLADO, KEMADO, KEMADU Atau nama nama lain Sejenis itu, Tanaman tanaman ini Sungguh sangat berbahaya Sekali. Tulisan ini dibuat karena Kejadian beberapa saat lalu di mana salah satu anak Saudara saya yang Kesakitan berhari-hari karena Terkena Racun/Bisa Tanaman Perdu yang sering di sebut Kemladu/Kemlado atau kemadu ini. Begini Ceritanya:

Namanya Anak-anak ada-ada saja yang diperbuat dalam bermain, namun tidak tahu-nya mengundang bahaya. Anak Saudara saya ini mengejar-ngejar Ayam peliharaannya sampai masuk menembus Semak belukar di tepi Sungai kecil di tepi desa tempat tinggal saya yang nama Sungai itu adalah Kali Gayam. Setelah ayam tertangkap dan di bawa pulang, sesampai di Rumah Anak ini tahu-tahu Menangis Karena Sakit di tangan dan kakinya tanpa tahu jelas apa penyebabnya.

Anak ini menangis Semakin lama semakin menjadi-jadi karena Semakin lama katanya semakin Sakit Gatal panas dan entah apalagi yang di rasanya. Karena tidak ada tanda-tanda luka di anggota tubuhnya maka Anak itu-pun di suruh segera mandi, barangkali saja setelah mandi nanti Sembuh sakit yang di rasa. Namun setelah mandi bukannya berkurang sakitnya melainkan malah yang dirasakan Semakin Sakit sekali.

Orang Tua mana yang tidak khawatir dengan kejadian seperti itu, dalam batin bergejolak bertanya-tanya apa yang terjadi sebenarnya pada si-Anak ini, tidak terlihat ada luka namun ini anak terlihat begitu Sakit yang di rasakannya, kalau di gigit ular atau sengatan binatang berbisa lain rasanya tidak mungkin, karena tidak ada samasekali bekas luka di sekujur Tubuhnya. Daripada khawatir dan menduga-duga yang tidak pasti, diperiksakan lah Anak itu ke Dokter, Setelah di ceritakan pada dokter kejadian dan keluhan sakit yang di rasakan, Diperiksa dan di beri obat resep untuk sakitnya.

Sesampai di rumah Diminum obat dari Dokter tadi, namun hingga menjelang malam Rasa sakit dan tangis Anak ini tidak Berkurang tetapi malah Semakin sering menangis dan Semakin sakit yang dirasakannya, menjadikan orang Tua Semakin Khawatir dan bertanya-tanya kena apa Sebenarnya dan harus bagaimana solusinya. Karena tak tahu pasti harus bagaimana Orang Tua Anak ini mengundang beberapa Saudara Termasuk diantara itu Saya harus bagaimana dengan keadaan seperti ini, dibawa kerumah sakit atau bagaimana solusinya.

Setelah Saya dengar cerita kejadiannya lalu Saya lihat memang tidak ada bekas luka pada anak ini hanya Jari-jari tangannnya terlihat sedikit bengkak  namun dari Expresi tubuhnya terlihat jelas bahawa Dia menahan Rasa yang Sakit Sekali, Saat itu Saya juga ikut Bingung kena apa Sebenarnya anak ini, lalu Saya teringat Anak ini tadi habis mengejar-ngejar Ayam di Semak semak Dekat Sendang/Belik/Sumber Air di tepi Kali Gayam Sungai Kecil yang mengalir di Pinggir Kampung Tempat Tinggal Saya. Dari Situ Saya Teringat Masa kecil Saya Dahulu Ditempat itu Saya juga pernah Terkena hal semacam itu.

Semasa kecil Saya dahulu kira-kira kelas lima SD Saat memancing ikan di Tempat itu Pernah terkena Daun Tumbuahan yang orang-orang di kampung Saya biasa menyebut Kemlado/Kemladu/Kemado/Kemadu/kemudu atau entah apalagi sebutanya beda orang beda mengucapkannya. Teringat begitu Sakit Rasanya Saat itu ketika Tangan Saya menyentuh daun Tanaman Kemadu itu. Yang Terkena Tangan akan tetapi Sakit yang dirasa pada Seluruh Badan.

Rasa Sakit akibat Racun/Bisa Tanaman Kemladu Ini memang sangat Luar biasa, Panas Nyeri dan rasa gatal terasa jauh di dalam daging sana, bahkan serasa menembus tulang di dalam sana. Kalau gatal Biasa di garuk enak rasanya dan di cuci bagian yang gatal mungkin berkurang gatalnya, namun Gatal dari Racun alias Bisa Tanaman ini Bukan gatal biasa, gatalnya bercampur panas dan nyeri, jika di garuk bukan enak yang di dapat tetapi malah semakin menambah rasa sakitnya, jangankan di garuk tersentuh saja sakit sekali rasanya dan bila terkena air bukan berkurang rasa sakitnya tapi malah semakin berlipat-lipat Rasa Sakitnya.

Teringat Rasa sakit karena Sengatan Daun tanaman Beracun ini jadi Maklum kalau Anak saudara Saya ini tidak kuat menahannya dan manakala semakin Sakit rasanya tak Karuan pula Tangisnya. Maklum Saja anak sekarang tidak sebagaimana masa kecil saya dahulu, Saat Saya terkena hal Semacam ini Sebenarnya Saya hampir-hampir tak tahan dan  Nagis Juga namun hanya di dalam hati. Maklum untuk anak zaman itu kena beginian menangis kesakitan bukannya di kasihani malah bisa bisa di marahi di maki-maki karena ini kesalahan sendiri main ke tempat berbahaya semacam ini.

Karena Tempat Kejadian dan gejala Sakit yang di rasakan anak Saudara saya ini Sama dengan yang Saya rasa waktu itu maka Kesimpulan Saya Anak ini Terkena Racun Bisa Daun Kemadu, Kemlado atau nama lain semacam itu, Tanaman Perdu Beracun alias berbisa Yang Sangat berbahaya sekali jika sampai terkena pada Manusia.

Berdasar Pengalaman Selama Ini belum ada obat penawar untuk meredakan Sakit akibat racun Tanaman Kemadu ini. Pernah ada yang terkena daun Kemlado ini Pada Kakinya saat daun hanyut terbawa air, karena tidak tahan sakit sampai di Rawat di rumah sakit namun tidak banyak membantu mengurangi rasa sakit yang di rasakannya hingga lima hari juga masih terasa sakit juga.

Dari pengalaman itu ya sudah tidak usah lah Anak Korban Daun Kemadu ini Di rawat di rumah saja, Tak perlu sampai rumah sakit tidak masalah sepertinya, Namun Selama dua hari dua malam ini Anak dan Ibu yang Merawat menemaninya taidak bisa tidur nyenyak, Bahkan hinggga Ngigo-Ngigo karena Tak tahan akan sakitnya. Hingga Lima Hari Tangis anak ini baru Mereda dan Mau mandi walau masih Teras sakit saat bagian yang terkena racun tumbuhan ini di pencet namun tak separah sebelunya.

Kemladu Tanaman Berbisa/beracun yang paling bewrbaya di Dunia
 
Tanaman Kemladu Ini Daunnya Sedikit mirip sama daun Tembakau, agak lebar memanjang dan mempunyai Rambut/bulu-bulu Halus. Ketika baru Tumbuh hingga ketinggian satu meter Kemadu Sangat mirip Tanaman tembakau namun Tu8mbuhan Kemadu ini bisa tumbuh jadi pohon besar dan bertahan hidup bertahun tahun lamanya jika tidak di ganggu manusia. Tanaman ini sepertinya sangat jarang di temui di tempat saya hanya ada di Sekitar aliran Kali Gayam Sungai kecil yang mengalir di Pinggir Kampung Saya. Kemadu biasa tumbuh di pinggir kali di antara rerimbunan Tanaman tanaman liar lainnya.

Kemadu Tanaman Baerbisa paling berbaya bisa tumbuh besar hidup bertahun-tahun lamanya

Racun/Bisa Tanaman ini masuk ke Tubuh manusia lewat Sengatan Bulu-bulu Halus pada daunnya mana kala daun Kemadu menyentuh bagian kulit sensitive Manusia. Kalau bersentuhan Pada Kulit Yang Tebal semisal telapak Tangan atau telapak kaki(dalam hal ini telapak tangan dan kaki saya yang tebal kapalan yang pernah saya coba) Racun tidak mampu menembusnya (Tidak tahu saya kalau telapak tangan yang tidak kapalan seperti saya yang pasti jangan sampai coba coba) Selain pada bagian Telapak yang kapalan Bagian tubuh yang Kontak dengan Daun ini Racun langsung menyengat dan berakibat rasa Sakit yang Luar biasa. Ada yang bilang Sakit Karena Bisa Racun Tanaman ini Sakitnya bak Seribu sakit jadi satu rasanya.

Memang banyak jenis Tanaman Beracun alias berbisa namun Sepanjang yang Saya Tahu Kemadu, Kemladu atau Kemlado,  inilah yang paling Parah efek racun/Bisa-nya bagi manusia dan sampai saat ini belum di ketahui obat penawar untuk meredakan Sakit akibat sengatan Racun/bisa tumbuhan ini. Lama Kesembuhan Dari Racun Bisa tumbuhan ini masing-masing Orang berbeda-beda. Ada yang Cepat ada pula yang sangat lambat. Ada yang dua hari sudah mendingan dan mampu beraktivitas lagi ada pula yang sampai Minguan baru Sembuh. Semua Tergantung Seberapa parah Tubuh bersetuhan alias kontak langsung dengan daun tanaman ini dan tentu saja Daya tahan Tubuh Penentu cepat Lambat Sembuh dari racun Tumbuhan Satu ini.





Terimakasih Telah Membaca: "Oktober 2015" Jika Berkenan Silahkan Bagikan Pada Kawan-kawan Di:

Facebook Twitter Google+

Semoga Bermanfaat By: Mus Jono