Semua Manusia Tergadai Dengan Usahnya
Suatu Ketika
Suara jangkrik dan dinginnya hawa terasa
Dimana kebanyakan Manusia terlelap Memanjakan Raga
Aku berjalan hingga ditempat yang begitu bising manakala Surya Terjaga
Sebuah Truk melesat cepat
Bak setan terbang mengikutinya
Begitu besar resiko
Bahkan jiwa taruhannya
Demi usaha
Usaha menafkahi Anak-anak dan istri
Istri-istri barangkali
Kaki ini terus melangkah
Di depan sebuah gedung
Terdengar Suara Lirih rendah menghentak-hentak
Di balik es kaca patri motif bunga
Bayang tubuh bergerak
Entah mengapa Untuk apa mereka melakukannya
Yang pasti mereka sedang berusaha
Demi hati jiwa dan atau semacamnya
Di sebuah gang sempit
Terlihat sesosok tubuh
Terbalut celana kaos oblong saja
Terbalut celana kaos oblong saja
Tergeletak di lantai bak tanpa jiwa
Namun terdengar getar suara dari mulut hidungnya
Pertanda masih terhubung antara jantung dan hatinya
Jangan kira Ia
Sedang enak-enak memanjakan raga
Sedang enak-enak memanjakan raga
Sungguh Ia Keras berusaha
Mematri Serahkan Belulang
Yan dibanting habis pada siangnya
Hingga remuk bak tercecer sungsum-sungsum nya
Sampailah kaki ini depan Surau
Terlihat sesosok dengan jubah Berdiri, Rukuk, Sujud lalu duduk begitu lama
Kaki kiri dilipat dan kakikanan di depannya bergantian berselang waktunya
Pergelangan tangan di dengkul terlihat begitu rileks Hinga tahan berlama-lama
Muka senyum nan teduh bak malam pertengahan bulan tanpa awan
Sedang apakah Dia
Yang pasti Sedang Berusaha
Berusaha mengapai apa yang belum pernah Ia lihat dengar maupun rasakan
Namun ada di hatinya
Sementara Langkah Kaki ini entah Kemana Sampai Diman
Mencari apa
Mencari yang masih di cari
Tidak ada komentar:
Posting Komentar