Cerita Mudi Sebenarnya sudah berlalu dan bukan lagi waktunya, orang Hari Raya sudah lama berlalu namun karena pada saatnya belum ada kesempatan untuk menceritakannya tak salah juga juga kalau baru sekarang saya cerita mudik unik yang mungkin hanya ada di tempat saya, itupun sangat jarang adanya dan mungkin hilang ini kisah beberapa tahun ke depan.
Banyak cerita Mudik yang unik yang dilakukan para perantau untuk pulang berlebaran di kampung halaman Namun Cerita Mudik unik ini benar benar berbeda, karena yang mudik kali ini bukan perjalanan manusia pulang ke rumah melainkan pulang Pacul/Cangkul Dari tempat rantaunya. lah.. mana ada pacul/cangkul pake merantau pula?
Begini ceritanya
Zaman Dahulu para petani biasa ke sawah dengan membawa cangkul dari rumah untuk bekerja di sawah dan setelah selesai cangkul di bawa pulang lagi, namun sekarang kebanyakan orang ke sawah sudah tidak lagi membawa cangkul dari rumah karena cangkul tidak pernah di bawa pulang dan hanya di simpan di gubuk yang di buat di sawah.
Cangkul yang di sawah itu tidak pernah pulang kerumah kecuali mana kala Doran(Gagang cangkul) nya Patah untuk di ganti dengan yang baru dan Pada saat Bakdo Hari Raya Lebaran untuk dimandikan dalam tradisi ADUS BAKDO MANDI HARI RAYA LEBARAN
Begitulah cerita unik mudik, bukan hanya manusia yang menjalani ritual mudik, Pacul/Cangkul dan Barang-barang sejenis juga menjalani ritual Mudik Lebaran..Memang Sudah Sangat jarang orang yang anguri-uri (melestarikan) tradisi semacam ini namun tetap saja masih ada satu dua Orang di pelosok desa yang masih melaksanakan tradisi Jawa lama yang sudah banyak di tinggalkan seiring perkembangan Zaman dan keyakinan dan mungkin cerita semacam ini akan hilang nantinya.
Dalam Tradisi Jawa Lama Pada Saat Bakdo/Hariraya Lebaran Perkakas Rumah Tangga Di mandikan/Dicuci Lalu Di Taruh Di Pelataran/Halaman Rumah |
Tidak ada komentar:
Posting Komentar