DUA BULE BERSEPEDA DARI POLANDI MENUJU GUNUNG LAWU INI Ini cerita saya pagi tadi yang sejak semalam badan ini serasa demam karena flu, pilek yang
baru mulai saya alami kemarin, hingga pagi tadi sebenarnya juga badan masih capek dan males terasa. namun
pagi hari Tadi Jumat 11 September 20015 ada dua orang bule yang bersepeda lewat
jalan di depan rumah saya dengan barang bawaan yang banyak sekali di
sepedanya. Karena penasaran Saya Tanya
hendak ke mana tujuannya namun rupanya Bule-bule ini sama sekali tidak mengerti
bahasa Indonesia sehingga sama sekali
tidak mengerti apa yang saya Tanya.
Waduh padahal saya juga tidak bisa bahasa mereka Karena saya
yang Tamat SD sama sekali tak mengerti bahas selain bahas yang sehari-hari saya gunakan
yaitu Bahasa Jawa. Namun karena di dorong oleh rasa penasaran, dengan bahasa yang
sangat kacau balau tetap coba saya Tanya, Sambil jalan Dia dengan gowes sepeda dan saya dengan
Motor saya Begini Kurang lebih dialog Saya dengan Bule saat itu:
Saya : Halo Mister
mau kemana ini
Bule : Sori …. Sepik
(entah apa yang di katakana saya tidak ngerti yang jelas kata terakir Sepik, dari situ Saya kira maksudnya dia tak tahu yang saya katakan)
Saya : O.... woke oke Wer
ayu going
Bule : Gunung Lawu
Saya : Wer a yu kam
prom
Bule : Polandia
Saya :Polandia?
Bule : Yes ai can prom Polandia
Saya : Onli Bai Baik
Bule : Yes ndis
(sambil menepuk setang sepedanya)
Saya : ho mani dai
Bule : Tri.. Tri yier (sambil menunjukan tiga jarinya)
Seakan Tersentak diri saya mendengar jawabanNyan dan sedikit
ringan badan saya yang tadinya serasa berat karena masuk angi dan flu yang saya
alami dari semalam.
Sampai Saya dan Mereka berhenti di Perempatan
Pegadaian/Kantor Pos Matesih dan mereke berdua mengatakan mau brek pes yang saya kira Sarapan di warung Soto Mbah
Tarmi. Saya jawab Silahkan Monggo-monggo dengan mengacungkan jempol saya ke arah Warung Soto Mbah Tarmi Itu, dan saya-pun melanjutkan jalan untuk Keperluan
Saya.
Setelah Saya sampai tujuan dan meletakkan barang bawaan, Saya
kembali Ke Warung Soto Mbah Tarmi Dan menanyakan pada bule tadi apakah Biasa dan Suka Makan Soto
Masakan Indonesia,
di jawabnya peri-peri laik. Dan ujung ujungnya saya utarakan maksud saya minta photo untuk
Kenang-kenangan, namun entah karena apa Mereka Menolaknya, entah apa alasannya
mungkin karena saking kacaunya bahasa dalam saya meminta gambar mereka itu kali, yang saya tahu dari bule itu mengatakan "mai fes Bla bla bla" Saya kurang tahu maksudnya. Ya sudah
saya hormati saja keputusannya tidak mau saya poto dan saya pun kembali melanjutkan
urusan saya.
Selang beberapa Saat kebetulan Saya Punya urusan yang arah
jalan saya sama dengan jalan bule tadi dan bertemu kembali saya dengan itu Bule. Dan saya Tanya
apakah sekarang saya boleh memfotonya. Jawabnya: "No no no mai fes" (sambil
memegang kaosnya yang basah oleh keringat dan mengeleng gelengkan kepala) Namun setelah saya minta lagi
akhirnya Dua orang Bule tadi mengijinkan saya mengambil Foto namun hanya di
ijinkan satu saja. Ya sudah saya jepret satu poto dan terimakasih saya ucapkan
dan mereka mengucapkan "seyu" sayapun berlalu.
Setelah Berlalu Baru kepikiran saya Kenapa tadi tidak
menanyakan Namanya, Tapi Ya sudahlah yang penting Sudah di ijinkan mengambil
Satu photo untuk kenang kenangan Saya Bertemu Dengan Petualang Pengembara
Mengelilingi Dunia Mungkin tujuannya. Tapi Entah Apa tujuan Mereka yang
sebenarnya Saya tidak bisa Tanya-tanya lebih detail karena keterbatasan
kemampuan komonikasi saya dan takutnya malah menganggu kenyamanan
perjalannan mereka nanti.
Yang Pasti Cerita ini Saya Tulis Karena Kagum Bin Salut Saya
Kepada mereka Berdua Yang Telah Tiga Tahun Mengayuh Sepeda Yang katanya asal
Polandia dan Pada Tanggal 11 September 2015 melintasi Desa saya dan sempat
mencicipi Soto di Warung Soto Mbah Tari Yang mana Mbah Tarmi itu Masih Embah Jauh Saya Juga.
Yang menurut Saya menarik dari kejadian ini adalah Gunung Lawu Itu
sangat menarik sekali bahkan Orang Polandia Yang entah dima dari peta saja saya
belum tahu dimana Pas Posisisnya Bisa di tarik menuju ke sana Bahkan Rela hanya
Dengan Goes Sepeda Pula, Sedangkan Saya yang Rumah berada dibawahnya malah
belum sempat Ke Sana. Keterlaluan sekali saya ternyata.
Yang menurut Saya Menarik Lagi adalah Sekarang ini Petualang
Keliling Dunia sudah tidak Perlu Khawatir tersesat Buktinya mereka berdua Bisa
lewat Desa saya dimana Jalur yang melalui desa saya khususnya depan rumah saya
adalah Yang paling dekat dan paling efektif untuk bersepeda dari Barat Menuju Ke Tawangmangu/Gunung Lawu
dibandingkan Lewat dua jalur lain yaitu melalui Karangpandan atau Matesih jalur
Selatan. Mereka tahu jalur itu yang saya lihat mereka tahu dari Perangkat
seluler yang mereka bawa. Dengan Peta Gugel kelihatannya mereka menafigasi
perjalanannya.
Yang pasti Salut Saya Buat Mereka Berdua yang tak sempat saya tahu siapa Namanya. Saya
tahu siapa namanya.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar