Hujan deras pada senin malam 22 desember 2014 yang mengguyur Kecamatan Matesih menyebabkan melorotnya serumpun bambu hampir ke bahu jalan dan tumbangnya beberapa pohon di sisi barat Gunung/Bukit Mbangun yang menjadi lokasi Astana Giribangun yang merupakan makam Almarhum Bp. Soeharto presiden RI yang kedua. Lokasi ini adalah tebing yang longsor beberapa tahun lalu yang menewaskan warga Karangbangun yang berada di sisi barat Di bawah tebing Gunung Bangun tempat Astana Giribangun ini.
Longsor kali ini memang tidak seberapa, hanya pada selasa pagi saat warga dan pihak terkait gotong royong menyingkirkan longsoran rumpun Bambu Duri/ori dan dahan dahan pepohonan yang tumbang, jalur akses ke Astana Giri Bangun ini sempat di tutup dan para peziarah sempat tertahan di Parkir C di taman parkir Gunung kendil. Taman parkir C ini dahulunya adalah bukit dan bukit dalam istilah orang jawa sudah di sebur Gunung. Gunung kendil ini di potong dan diratakan jadilah Parkir C astana GiriBangun taman Parkir Gunung kendil.
Siang harinya Saat Penulis lewat jalur ini semua sudah normal, hanya ada beberapa warga yang mengangkut membawa pulang bambu dan dahan dahan untuk di manfaatkan sebagai kayu bakar sepertinya. Dan batang batang yang besar besar sudah tergeletak di singkirkan di tepi jalanan.
Semoga tidak terjadi cuaca buruk dan hujan yang lebih lebat lagi dan tidak terulang kejadian pilu beberapa tahun lalu di desa Karang bangun ini. sebenarnya yang sangat Potensial terjadi longsor adalah di desa Girilayu dan foto yang ke tiga adalah longsor yang hampir memutus satu satunya akses ke dusun girilayu Gondang Tompe yang terjadi tahun lalu. Lebih mengkhawatirkan lagi ada Dusun Kauman yang Tepat di bawah Gunung/Bukit Mangadek yang menjadi lokasi Astana Mangadek Tempat Pemakaman Raja Solo Mankunegaran yang Ke 1, 2 dan 3. lereng di selatan Dusun Kauman ini sangat tinggi dan terjal namun semoga saja tidak terjadi apa-apa dan aman-aman saja.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar