PADUSAN



Padusan Tradisi di sebagian Masyarakat Jawa menjelang Masuk Bulan Puasa atau bulan Ramadhan dimana tradisi ini di latar belakangi Sunah/hukum/aturan/peraturan dalam agama Islam dimana setiap masuk Bulan Ramadan di sunahkan untuk mandi besar mensucikan diri dari hadas kecil maupun hadas besar sebelum melaksanakan puasa Ramadhan besoknya.

PADUSAN

Padusan Sendiri asal kata dari kata dasar Adus yang berarti Mandi, mendapat awalan Pa dan akhiran an yang Secara harfiah berarti Tempat Mandi alias pemandian.

Contoh lain adalah Padasan dalam istilah orang Jawa adalah tempat berwudlu yang zaman dahulu biasanya terbuat dari Gentong alias Tempayan yang di beri lubang agar air mengalir yang dalam istilah bahasa jawa mancur namanya, air mengalir/mancur dari Gentong alias Tempayan ini yang di buat berwudlu membersihkan diri dari hadas kecil. Padasan asal kata Hadas nendapat awalan Pa dan akhiran an Jadi padasan yang berarti tempat berhadas atau wudhlu untuk membersihkan badan dari hadas.

Tradisi Padusan Mandi sebelum melaksanakan puasa Ramadhan ini biasanya di lakukan di tempat tempat tertentu walaupun sebenarnya mandi besar ini bisa di lakukan di kamar mandi di rumah sendiri-sendri, namun pada umumnya padusan di lakukan di tempat tertentu yang umumnya adalah tempat tempat wisata. Salah satu tempat Padusan adalah Grojogan Sewu Tawangmangu dimana setiap menjelang Bulan Ramadhan Grojogan sewu selalu di padati pengunjung yang sebagian besar melaksanakan tradisi padusan ini.

Ada cerita sedikit unik dari Padusan Grojogan Sewu Tawangmangu
Menurut dongeng cerita legenda yang berkembang di masyarakat Tawangmangu konon Grojogan sewu adalah Padusan alias tempat mandinya Raden Gatotkaca Satria Pringgondani. Bagaimana ceritanya Gatotkaca ada di Tawangmangu silahkan baca di posting saya terdahulu di Post RADEN GATUTKACA

Begitulah sebagian orang jawa suka menghubung-hubungkan sesuatu yang dalam istilah Jawa Gotak Gatek Gathuk, Karena Grojogan sewu di duga dahulu adalah pemandian Gatotkaca sebagian orang yang melaksanakan Padusan di Grojogan sewu ini sekalian saja (ngiras pantas istilah jawanya) Ngalap Berkah alias menenggelamkan diri pada keberkahan, siapa tahu ketularan Raden Gatotkaca yang Punya Otot Kawat Balung Wesi alias Ber Otot Kawat Tulang Besi.

Begitulah ceritanya dahulu yang mana padusan di Grojogan Sewu dihubung hubungkan dengan cerita legenda namun sekarang  ini  mungkin sudah tiada lagi dan umumnya mereka mereka yang melakukan padusan di Grojogan Sewu sekedar untuk hapy-hapy bersenang-senang di puas-puaskan sebelum Puasa Besoknya..





Terimakasih Telah Membaca: "PADUSAN" Jika Berkenan Silahkan Bagikan Pada Kawan-kawan Di:

Facebook Twitter Google+

Semoga Bermanfaat By: Mus Jono

Tidak ada komentar:

Posting Komentar