Penjual kerajinan Gerabah Dalam bentuk Celengan, Kendi dan berbagai pernak pernik dari tanah liat pastilah mewarnai Setiap tempat yang terdapat Pasar malam Utamanya di wilayah Solo dan sekitarnya, tak terkecuali saat pasar malam dalam acara Cembeng atau Cembengan di Pabrik Gula Tasik Madu di kabupaten Karanganyar . Cembeng adalah Ritual untuk memulai Panen tebu yang diselengarakan Pabrik Gula terutama Pabrik-Pabrik Gula Tebu yang ada di Se Eks Karesidenan Surakarta, Entahlah untuk daerah lain penulis belum mengetahuinya.
Acara utama cembeng Untuk mengawali panen tebu adalah dalam istilah jawa disebut METHIL yaitu memotong batang tebu Untuk di jadikan Ngantenan atau Pengantin dengan ritual Khusus dan berbagai macam sesaji. Selain ritual itu ada juga hiburan untuk Masyarakat sekitar saat Cembengan adalah diselengarakannya pasar malam dengan beragam wahana permainan dan hiburan di gelar serta banyak pedagang dengan berbagai macam barang dagangan mengelar dagangan dan menjajakan di sana. Salah satunaya ya penjual kerajinan Gerabah ini selalu mewarnai acara cembegan di PG Tasikmadu Kabupaten Karanganyar.
Beragam Pedagang ada dalam acara Cembengan namun kenapa hanya Saya tulis tentang Penjual Gerabah ini adalah karena sebenarnya Penulis sendiri sangat jarang datang ke tempat keramain macam Pasar malam beginian. seingat saya baru sekali saya datang ke acara Cembengan waktu kecil dahulu. Kebetulan Beberapa saat lalu penulis tidak sengaja Lewat di depan Pabrik Gula(PG) Tasik Madu, di pingir jalan seputar pabrik sudah mulai ada pedagang khas Cembenagan Salah satunya ya penjual Kerajinan Gerabah Berbentuk Celengan/Tabungan Tempat Nyelengi/Menabung, Kendi Tempat Minum Tradisional dan berbagai penak pernik dari tanah liat untuk mainan anak-anak.
Cembeng di PG Tasikmadu tahun ini akan di laksanakan tangal 23 - 24 Bulan April ini. Masih agak lama sebenarnya namun sudah nampak beberapa pedagang Khas cembengan yang Salah satunya ya penjual gerabah di mana Pedagang ini ada di sekitaran Pabrik Gula Tasik Madu hanya saat-saat acara cembengan dan di gelar Pasar Malam Yang Menarik Pengunjung masyarakat dari seantero Karanganyar. Setelah acara Cembengan berakir Pedagang Gerabah inipun juga berpindah ke tempat lain yang biasanya mjengiikuti kemana tempat di selengarakannya pasar malam berikutnya.
Setelah Melihat Pedagang Gerabah kok hati ini tertarik untuk membeli Kendi Tempat air minum Tradisional. Lihat-lihat itu Kendi dan tanya harganya di tawarkan penjual Rp12000.00 Tak afdol rasanya membeli di tempat beginian jika langsung bayar tanpa menawar, kendi ini saya tawar sepuluh ribu namun kata penjual harga telah di buat pas kalau pedagang lainnya pastilah menjualnya duapuluh ribu. Saya coba lihat lihat barang lainnya dan ada calon pembeli lain datang menghampiri dan menawar sepuluh ribu juga namun juga tidak di berikan dan akhirnya saya dan calon pembeli satunya tadi bayar itu Kendi seharga duabelas ribu rupiah dan bawa pulang itu kendi.
Sebenarnya Anak saya sempat melirik Celengan dengan berbagai bentuk Binatang. Namun Buat apalah itu celengan kalu toh nyelengi beberapa hari lagi paling trush di Cutik-i. Timbang ra Kacek ngono kuwi ya sudah tak jadi di beli itu celengan, penting dah dapat kendie.
Acara utama cembeng Untuk mengawali panen tebu adalah dalam istilah jawa disebut METHIL yaitu memotong batang tebu Untuk di jadikan Ngantenan atau Pengantin dengan ritual Khusus dan berbagai macam sesaji. Selain ritual itu ada juga hiburan untuk Masyarakat sekitar saat Cembengan adalah diselengarakannya pasar malam dengan beragam wahana permainan dan hiburan di gelar serta banyak pedagang dengan berbagai macam barang dagangan mengelar dagangan dan menjajakan di sana. Salah satunaya ya penjual kerajinan Gerabah ini selalu mewarnai acara cembegan di PG Tasikmadu Kabupaten Karanganyar.
Beragam Pedagang ada dalam acara Cembengan namun kenapa hanya Saya tulis tentang Penjual Gerabah ini adalah karena sebenarnya Penulis sendiri sangat jarang datang ke tempat keramain macam Pasar malam beginian. seingat saya baru sekali saya datang ke acara Cembengan waktu kecil dahulu. Kebetulan Beberapa saat lalu penulis tidak sengaja Lewat di depan Pabrik Gula(PG) Tasik Madu, di pingir jalan seputar pabrik sudah mulai ada pedagang khas Cembenagan Salah satunya ya penjual Kerajinan Gerabah Berbentuk Celengan/Tabungan Tempat Nyelengi/Menabung, Kendi Tempat Minum Tradisional dan berbagai penak pernik dari tanah liat untuk mainan anak-anak.
Cembeng di PG Tasikmadu tahun ini akan di laksanakan tangal 23 - 24 Bulan April ini. Masih agak lama sebenarnya namun sudah nampak beberapa pedagang Khas cembengan yang Salah satunya ya penjual gerabah di mana Pedagang ini ada di sekitaran Pabrik Gula Tasik Madu hanya saat-saat acara cembengan dan di gelar Pasar Malam Yang Menarik Pengunjung masyarakat dari seantero Karanganyar. Setelah acara Cembengan berakir Pedagang Gerabah inipun juga berpindah ke tempat lain yang biasanya mjengiikuti kemana tempat di selengarakannya pasar malam berikutnya.
Setelah Melihat Pedagang Gerabah kok hati ini tertarik untuk membeli Kendi Tempat air minum Tradisional. Lihat-lihat itu Kendi dan tanya harganya di tawarkan penjual Rp12000.00 Tak afdol rasanya membeli di tempat beginian jika langsung bayar tanpa menawar, kendi ini saya tawar sepuluh ribu namun kata penjual harga telah di buat pas kalau pedagang lainnya pastilah menjualnya duapuluh ribu. Saya coba lihat lihat barang lainnya dan ada calon pembeli lain datang menghampiri dan menawar sepuluh ribu juga namun juga tidak di berikan dan akhirnya saya dan calon pembeli satunya tadi bayar itu Kendi seharga duabelas ribu rupiah dan bawa pulang itu kendi.
Sebenarnya Anak saya sempat melirik Celengan dengan berbagai bentuk Binatang. Namun Buat apalah itu celengan kalu toh nyelengi beberapa hari lagi paling trush di Cutik-i. Timbang ra Kacek ngono kuwi ya sudah tak jadi di beli itu celengan, penting dah dapat kendie.
Ini kenapa saya suka dengan tulisan seperti ini? Karena begitu humanis rasanya. Endingnya saya suka, haha.
BalasHapus