BAWANG TAWANGMANGU SEPERTINYA KINI HILANG RIWAYATMU DAN HANYA DIKENANG ORANG-ORANG TERTENTU-- Begitulah nasib Tawangmangu yang dahulu pernah menjadi sentra produksi Bawang. Sepertinya Saat ini Orang Telah lupa bahwa ada Bawang yang Menurut cerita Legenda Bawang asli berasal dari tawangmangu. Cerita asal usul bawang masih berkaitan keberadaan Raden Gatot Kaca Satria Pringgondani yang berada di Gunung Lawu di utara Desa Blumbang Pancot Tawangmangu.
Dahulu Tawangmangu Berkat Tanaman Bawang pernah Membawa Masyarkatnya Makmur sejahtera. Lahan lahan di Tawangmangu saat itu sangat produktif untuk budidaya tanaman bawang, tak ada secuil lahan yang tesia-siakan karena harga bawang saat itu sangat menjanjikan keuntungan yang sangat besar. Halaman setiap rumah warga Tawangmangu Saat itu tak tersisa sedikit jua, hanya disisakan jalan setapak sebagai masuknya sepeda ke-dalam rumah selebihnya full tanaman bawang semua.
Di daerah lain saat itu dari penduduk satu Desa yang punya sepeda motor paling baru satu dua sedang masyarakat Tawangmangu yang daerahnya menjadi sentra budidaya bawang Saat itu Satu rumah sudah mampu memiliki sepeda motor dua atau tiga, karena berlimpah-nya produksi di-sana dan harga Bawang Saat itu Sungguh Sangat Menjanjikan keuntungan yang luar biasa bagi para petani yang membudidayakan bawang Saat itu.
Namun saat ini hal itu sepertinya hanya menjadi sudah cerita masa lalu belaka, Sepertinya sekarang tak seorang-pun petani di Tawangmangu yang masih menanam bawang, mungkin bawang asli Tawangmangu yang terdapat cerita legenda Asal Muasal Bawang kini telah punah. Lahan Pertanian Tawangmangu yang dahulunya lahan produktif sebagai lahan tanaman bawang sekarang sudah tidak lagi, sekarang petani di sana tidak lagi menanam Bawang, paling hanya menanam daun bawang yang biasa disebut Loncang.
Banyak faktor yang menyebabkan petani di Tawangmangu tidak lagi menanam bawang terutama harga bawang saat ini sudah tidak menjanjikan sebagaimana dahulu lagi. Setelah harga bawang tak menjanjikan keuntungan bagi petani bahkan sering kali petani merugi karena tidak sebanding biaya perawatan dengan harga jual-nya, sehingga petani di sana sudah tidak lagi menanam bawang dan beralih ke tanaman sayur lainnya.
Kesuburan tanah sudah sangat berkurang sekali sepertinya. Waktu akhir-akhir hingga tiada petani di Tawangmangu yang menanam Bawang, hasil Bawang cenderung memburuk dari waktu ke-waktu kemungkinan karena semakin buruknya kualitas tanah di Tawangmangu karena banyaknya menggunakan pupuk kimia yang menggerus kesuburan alami tanah di sana
Saat ini Petani Tawangmangu tidak menanam bawang lagi dan kebanyakan hanya menanam loncang atau Bawang Daun yang perawatan-nya tidak seberapa menghabiskan biaya dan lebih menguntungkan dari pada menanam bawang Putih maupun Bawang merah.
Begitulah Kisah Bawang Tawangmangu Yang Pernah Berjaya Sebagai Salah Satu Sentra Budidaya Bawang Yang Riwayatnya sebagaimana tanaman tanaman yang dahulu pernah Buming dan Mensejahterakan masyarakat Tawangmangu Seperti Mawar Jambe juga Antorium yang saat di puncak Kejayaannya diwarnai kisah tragis atau tragedi yang memilukan hati.
Bawang dan Mawar Jambe Kejayaannya Redup Setelah Tragedi Dibunuhnya pencuri yang mencuri kedua tanaman itu, Sedang Bunga Antorium Redup setelah Tragedi Bencana Tanah Longsor di Desa Mogol yang Telah Ganti Nama jadi Desa LedokSari yang Banyak memakan korban jiwa yang terjadi beberapa tahun silam.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar