GATOTKACA

RADEN GATOTKACA SATRIA PRINGGONDANI OTOT KAWAT BALONG WESI KRINGETE WEDANG KOPI-- Kali ini akan dikisahkan salah satu kisah legenda cerita rakyat di Tawangmangu di utara desa blumbang pancot di gunung Lawu yang terdapat tempat yang bernama PRINGGONDANI yang konon merupakan KESATRIAN atau mes/barak keprajuritan dari GATOTKACA.

Ada banyak versi cerita dari kisah GATOTKACA yang ada, mulai versi asli di yang merupakan bagian kisah yang ada di kitab Mahabarata dan versi-versi lain seperti di kisah pewayangan jawa dan sebagainya. Bahasan kali ini adalah kisah legenda GATOTKACA yang ada di PRINGONDANI di Gunung Lawu Tepatnya di utara desa Blumbang Kecamatan Tawangmangu.

Cerita ini saya dapati dati pengajar favorit saya yang bernama Bp. Hadi Sumarsum Saat saya menempuh pendidikan S1 di UNP II Matesih, Karanganyar. Beliau sangat digemari murid-muridnya dengan gaya mengajar yang bersahaja dan kadang dibubuhi dengan cerita cerita yang walau kadang terkesan lebay namun tetap mengena untuk membentuk karakter dari anak-anak didiknya. Baiklah langsung pada inti cerita:

GATOTKACA
Gatotkaca adalah makluk Hibrida Hasil Kawin Silang Manungso Karo Buto atau dari Ras Manusia dengan Raksasa. Ayah GATOTKACA adalah Werkudoro alias Brotoseno atau Bima yang merupakan saudara tertua dari lima bersaudara keluarga Pandawa, Sedang Ibu GATOTKACA adalah dari golongan Buto atau Bangsa raksasa Yang Bernama Arimbi. Walaupun berasal dari Golongane Buto atau Bangsa raksasa Yang Pada umumnya jahat dan suka memangsa Manusia Namun Arimbi Adalah Satu Diantara Raksasa Yang Baik Hatinya dan Mulia yang di perbuatan-nya.

Saat lahirnya Raden GATOTKACA tali pusar yang menghubungkan Jabang Bayi Dengan Ari-ari yang merupakan cadangan Makanan saat di rahim Ibu, Tidak dapat di putus walaupun telah digunakan berbagai macam senjata sakti mandraguan namun belum juga dapat memisahkan ari-ari dengan si Jabang Bayi.

Melihat Kejadian itu Adik Dari Werkudoro Alias Brotoseno Nama lain Dari Bima ayah Si Jabang bayi Yang bernama Arjuna alias Raden Permadi yang ketampanannya tidak jauh berbeda, sebelas duabelas dengan Admin Blog ini, Merasa ibalah Dia akan kejadian Yang menimpa Keponakan-nya.

Karena keprihatinan Raden Permadi akan kejadian yang menimpa keponakannya maka pergilah Dia bertapa untuk mendapatkan wangsit/arahan dari sang Dewa. Setelah sekian lama Bertapa akhirnya Para Dewa-pun Bermusyawarah hingga Dewa Narada Dewa Indra ( BukanDewa Bujana apalagi Dewa19) Sapakat memberikan Senjata Kunta Kepada Arjuna Alias Raden Permadi yang secakep admin Blog ini. Senjata Kunta di berikan untuk Digunakan memotong tali pusar keponakan-nya. Maka diutus-lah seorang kurir, Dengan bantuan kurir dikirim-lah Senjata Kunta Pada Arjuna alias Raden Permadi. Namun pada saat itu Adipati Karna Juga sedang Bertapa sehingga kiriman Senjata Kunta Salah alamat Tidak sampai Pada Arjuna melainkan Malah Diterima Adipati Karna.

Setelah sang Kurir melapor dengan membawa bukti terkirimnya Senjata Kunta maka kagetlah Batara Narada Dan Batara Indra (Bukan Indra Lesmana apalagi Indra Birowo), dan Diutus Kembali Kurir tadi menyampaikan pesan kepada Raden Permadi tentang tugas tambahan-nya meminta Senjata Kunta kepada adipati Karna apa-pun caranya.

Pergilah Arjuna alias Raden Permadi Yang Sedikit lebih tampan dari admin Blog ini ke tempat Adipati Karna. Dimintalah senjata Kunta Kepadanya, Namun Adipati Karna merasa juga berhak memiliki senjata Kunta karena Dia juga bertapa untuk mendapatkan senjata sakti mandraguna sehingga Adipati Karna menolak memberikannya dan terjadilah perkelahian antara Arjuna Dan Karna untuk memperebutkan senjata Kunta. Setelah perkelahian sekian lama, Arjuna gagal merebut Senjata Kunta dari adipati Karna dan hanya mendapatkan warangka atau sarungnya saja.

Degan hanya membawa warangka atau sarung senjata Kunta Arjuna melapor pada Batara Indara akan kegagalannya merebut senjata Kunta dan hanya berhasil merebut warangka atau sarungnya saja. Atas petunjuk Betara Narada warangka Senjata Kunta bisa digunakan untuk memotong Tali pusar Jabang Bayi Raden GATOTKACA namun sebagai konsekuensi-nya Jika senjata Kunta dilepaskan maka akan langsung menghujam tubuh keponakan-nya  itu. Setelah mendapatkan pengarahan itu pergilah Arjuna alias Raden Permadi Yang sedikit lebih tampan dari admin blog ini Ke-tempat lahirnya Tetuka yang merupakan Jabang Bayi Raden GATOTKACA dengan membawa warangka atau sarung Senjata Kunta. Setelah Bermusyawarah dengan Ayah, Ibu, dan semua Yang berkepentingan dengan bisa di-putus-nya Pusar Tetuka Jabang Bayi Raden GATOTKACA dengan warangka Senjata Kunta Beserta Konsekuensi-nya, maka sepakat Mereka untuk memotong Tali pusar Tetuka dengan warangka Senjata Kunta.

Werkudara alias Bima memotong tali pusar anaknya dengan warangka senjata Kunta dan ter-putus-lah tali pusarnya Tetuka Jabang Bayi Raden Gatotkaca namun warangka itu hilang menyatu dengan tubuh Tetuka Jabang bayi Raden GATOTKACA.

Setelah tali pusar tepotong Jabang Bayi Raden GATOTKACA dipinjam Betara narada untuk menghentikan kerusuhan masa yang saat itu terjadi di KHAYANGAN JUNDRINGSALOKA tempat para dewa berada. Dibawalah Jabang Bayi Raden GATOTKACA Ke kayangan, Sebelumnya Jabang Bayi dimasukan ke Kawah Candra Dimuka lalu Di Krocok/dibrondong dengan berbagai macam senjata lalu keluarlah seorang pemuda ganteng namun juga seram karena Dia adalah hibrida atau persilangan antara manungso Karo Buto atau Manusia dengan Raksasa.

Sekeluar dari kawah candra dimuka lansung membasmi kerusuhan yang ada di Khayangan Jundringsaloka sehingga Khayangan kembali aman seperti sediakala. setelah berhasil membasmi kerusuhan dengan kekuatannya yang luar biasa maka di perbaiki penampilan GATOTKACA dengan di pangur/dipotong gigi taring yang biasa ada pada basa Buto atau Raksasa dan di didik dan dihilangkan semua prilaku Buto atau Raksasa yang suka menggigit dan memangsa manusia.

Selesei di perbaiki penampilan dan dididik Dengan Ditatar Pedoman Penghayatan Dan Pengamalan Pancasila Si Tetuko yang telah Tumbuh menjadi Kesatria Tampan Sakti mandraguna di kembalikan ke Kesatrian Pringondani untuk memperkuat Korpsnya.

Yang diceritakan Bp Hadi Sumarsum GTUTKACA juga mempunyai Kotang PoncaSeno. Mendengar kata Kotang Sontak Sekelas Ger... (Pikiran kotor keloar dari murid-murid kayaknya termasuk saya) Dijelaskan Jangan  berpikir macam-macam memang itulah namanya tak usah heboh dengannya dan di jelaskan bahwa Kotang poncoseno memiliki lima kesaktian:
Iso meletik tanpo Cutang
Iso mabur tanpo Sewiwi
Udan ora Kodanan
Panas Ora Kepanasen
Ora Tedas Tapak Paluneng Pande Sisaneng Grindho.

Yang kira-kira artinya
Bisa melating bak Belalang walau tanpa Kaki Belakang Yang Panjang
Bisa Terbang walau Tanpa Sayap
Hujan Tidak basah
Panas Tidak Kepanasan
Tidak Akan Terluka Akan Bacokan Senjata tajam apa-pun.

Di Tawangmangu legenda GTUTKACA SATRIA PRINGONDANI Banyak Sekali Melahirkan kisah-kisah yang sampai sekarang masih diyakini dan dikenang. Salah satun-nya Watu/Batu Gilang yang berada di pasar Desa Blumbang Tawangmangu yang konon merupakan tempat mengalahkan Raksasa jahat yang mengangu Desa Mblumbang dan Pancot yang menjadi legenda Tepat Pertarungan Raden GATOTKACA dengan Raksasa Jahat Pancatnyono yang juga menjadi legenda kejadian Bawang Tawangmangu dan GUNUNG GAMPIG/Bukit Batu Kapur yang berada di desa Dawung Tawangmangu.

GROJOKAN SEWU adah Padusan atau Tempat Mandi Raden GATOTKACA Kini telah menjadi Tradisi Padusan Setiap menjelang bulan RAmadhon yang mana Grojogaan Sewu di banjiri Orang-orang untuk mandi di-situ, Hal itu sebenarnya Berawal dari cerita rakyat turun temurun yang konon Di grojogan Sewu itulah Padusan atau tempat pemandian Raden GATOTKACA.

Demikian cerita rakyat dari Tawangmangu di Gunung Lawu yang terdapat tempat yang bernama Pringondani yang merupakan Kesatrian atau mes/barak keprajuritan Gatotkaca semoga saja anda menikmati-nya dan jika masih ada waktu silahkan baca juga posting-posting lain dibawah posting Raden Gatot Kaca Satriya Pringgondani Otot Kawat Balong Wesi.






Terimakasih Telah Membaca: "GATOTKACA" Jika Berkenan Silahkan Bagikan Pada Kawan-kawan Di:

Facebook Twitter Google+

Semoga Bermanfaat By: Mus Jono

1 komentar: