Puasa Tradisi Adat Kebiasaan Orang Jawa zaman sekarang ini sepertinya sudah jarang sekali ada yang menjalani, mengingat perkembangan zaman dan keyakinan yang terjadi di masyarakat saat ini. Berdasarkan apa yang Penulis saksikan tradisi masyarakat di sekitar Saya pastinya, Puas ala orang jawa ini masih banyak yang melakukan adalah di era sembilan puluhan ke bawah. Setelah era sembilanpuluh semakin jarang orang yang masih melaksanakan puas gaya tradisi orang jawa ini, jika ada hanya satu dua saja
Puasa ala kebiasaan Tradisi Jawa ini tidak sebagaimana Puasa Umat Islam pada umumnya dimana puasa Kaum Muslimin di lakukan dengan tidak makan, minum dan bersegama mulai dari fajar sidiq sampai terbenam matahari dan berbuka setelahnya, Baik Puasa wajib maupun puasa Sunah sama syareat atau tata caranya melaksanakannya, sedangkan puasa Tradisi orang Jawa tidak seperti itu, ada beberapa macam Puasa dalam Tradisi Orang Jawa, beda Nama Puasa Beda Pula Tata cara dalam Melaksanakannya.
Dari Bermacam-macam Puasa dalam Tradisi Orang jawa yang pernah Saya lihat dan Saya Ketahui diantaranya: POSO MUTIH, POSO NGRWOT, POSO NGEBLENG
Mungkin masih banyak lagi macam nama puasa ala Tradisi Orang Jawa yang lainnya namun yang penulis ketahui dan pernah ada orang di sekitar Saya yng melakukannya ya tiga macam Puasa itu, dan dari ketiga puasa itu tidak sama tata cara melaksanakannya. Entah atas dasar apa tata cara puasa itu, sepertinya itu adalah masih pengaruh kebudayaan sebelum masuknya islam ke tanah Jawa, karena sama sekali berbeda tata cara puasa ala Tradisi Jawa ini dengan Syareat puasa kaum Muslimin.
Saya kira Puasa ini adaptasi dari budaya Hindu Budha yang ada sebelum Islam Masuk. Setelah Islam Masuk di Tanah Jawa syiar yang di lakukan Sunan Kalijaga menggunakan media tradsi yang telah ada dan berkembang sebelumnya, Satu bagian contoh Puasa Mutih. Dalam syariat Islam ada juga Sunah Puasa Putih yaitu Berpuasa pada Hari-hari Putih atau pada tanggal 13, 14 dan 15 Puasa Pertengahan Bulan saat Malam-malam pada waktu itu Putih terang benderang oleh sinarnya Rembulan dan masih banyak lagi tradisi jawa yang dijadikan Sunan Kalijaga Sebagai Media Dakwahnya. sebagai contoh:
Lagu Lir Ilir Tndure Wi Sumilir
Sanepan; Turuo Neng Sorlongan Bantale Merang
dan lain semacamnya.
Kembali ke Tradisi Puas Adat Jawa Yang sangat berbeda Tata cara Melaksanakannya dengan Syarat Puasa Pada umumnya.
POSO MUTIH
Poso/Puasa Mutih ini dilakukan bukan menahan/tidak makan dan minum dari Fajar Sampai senja melainkan untuk hal makan dan minum bisa dilakukan kapan saja, akan tetapi yang boleh dimakan hanya nasi putih dan air Putih atau Banyu Towo alas air tawar saja. Lama waktu puasa puas mutih ini tergantung dari niat maksud dan tujuannya. Menurut yang pernah melaksanakannya Poso/Puasa Mutih ini biarpun bisa makan kapan saja namun lebih berat menjalaninya dibandingkan puasa biasa.
POSO NGROWOT
Poso/Puasa Ngrowot adalah Puasa yang di lakukan dengan memakan makanan yang dalam bahas jawa namanya Krowotan. Makanan Krowotan adalah makanan dari segala Jenis umbi-umbian. Sama seperti Poso/Puasa Mutih Poso/Puasa Ngrowot Boleh makan kapan saja akan tetapi yang di makan hanya dari jenis Rowotan alias Umbi-umbian saja, Seperti Ubi, Uwi, Telo, Pohong dan semacamnya, tidak boleh makan makanan selain dari jenis itu semisal Nasi, sayur, Lauk dan lain-lainnya.
POSO NGEBLENG
Poso/Puasa ngebleng, Dari ketiga jenis Puasa ala adat Tradisi Orang Jawa ini Poso Ngebleng adalah yang paling berat di dalam menjalaninya, di mana Poso/puasa dilaksanakan dengan pantang makan minum sampai batas waktu yang di niatkannya, bisa 3hari, 7 hari, 40 hari atau mungkin lebih lama lagi, Tergantung Niat dan tujuan yang ingin di capainya. Orang yang Nglakoni/Menjalani Puasa Ngebleng ini biasanya berdiam diri di Kamar atau tempat tempat khusus lainnya. Puasa semacam ini umumnya untuk Melatih dan mendapatkan Kesktian ilmu Kanuragan dismping maksud maksud lainnya.
Posted by 13.41 and have
0
komentar
, Published at
Tidak ada komentar:
Posting Komentar