Tupai Binatang pengerat yang lincah dan tangkas melompat dari dahan satu ke dahan lain dengan begitu cepat seolah tanpa berpikir, namun begitu ternyata jarang sekali tupai meleset loncatannya.
Tupai ternyata berbeda dari Bajing.
Dari bentuk fisik yang paling membedakan tupai dengan bajing ada di kepala bagian moncong mulutnya. Tupai lebih moncong maju seperti moncongnya tikus curut, sedang bajing cenderung lebih rata. Tupai pada umumnya lebih sering memangsa ulat dan serangga sedang Bajing lebih sering memakan buah buahan bahkan buah kelapa yang terlindung rapat oleh sabut dan batok/tempurung yang keras sekalipun menjadi mangsanya, walau terkadang bajing kelapa juga suka memakan ulat dan serangga namun itu bukan makanan utama sedang tupai ulat dan serangga adalah makanan utamanya. Itu sebagian beda dari jenis Bajing maupun Tupai, jika pingin tahu lebih banyak dan lengkap tentang binatang ini silahkan lihat saja di wikipedia.
Disni tidak akan di bedakan tentang Tupai dan Bajing hanya kita ambil pelajaran dari tupai yang lincah gesit dan tankas ini saja. Walau Tupai atau Bajing terkadang menjadi hama kelapa namun memang itulah rejeki yang tersedia untuknya dan menjadi mangsanya. Kita ambil pelajaran baiknya dari tingkah polah tupai saja.
Kegesitan, kesigapan seta ketangkasan gerak Tupai seyogyanya kita contoh dalam kehidupan kita, didalam bertindak dengan sigap gesit cepat tepat selamat. Walu dalam bertindak harus cepat namun dengan penuh perhitungan masak-masak sebagaimana lompatan Tupai yang jarang sekali meleset. Walau kadang tupai dalam meloncat sesekali meleset dan jatuh belum ada cerita tupai terjatuh saat melompat sampai mati melainkan saat terjatuh langsung lari menuju puncak lagi dan siap meloncat kian kemari. Hal itu agar kita contoh saat terjatuh dan gagal dalam tindakan tidak lantas patah arang melainkan segera bangkit dan kembali kejar cita- cita yang belum kesampian tadi.
Tupai salah satu binatang yang sangat cerdik, Dengan naluri yang Tuhan berikan pada Tupai, Tupai mampu mememukan rejeki yang disediakan Tuhan Untulnya yang berupa kelapa. Walau rejeki untuknya sanggat tersembunyi, namun Tupai mampu menemukannya dengan mengupas sabutnya setelah itu harus lagi membuat lubang pada batok/tempurung kelapa yang sangat keras dan masih lagi ada air didalamnya yang kudu di keluarkannya baru Tupai bisa menikmati rejeki untuknya yang berupa daging kelapa. Walu sangat tersembunyi namun dengan nalurinya Tupai mampu menemukan rejeki yang dsediakan untuknya.
Dengan melihat Tupai yang begitu cerdik dengan naluri yang Tuhan berikan padanya Tupai mampu menemukan rejeki yang tersembunyi Semestinyalah kita ambil pelajaran yang mana Manusia Telah di anugrahi Tuhan akal, Namun tidak semua manusia bisa menggunakan akalnya untuk menemukan rejeki yang disediakan intuknya. Karena rejeki manusia selain rejeki yang nyata yang berupa kesejahteraan dunia masih ada lagi Rejeki yang Tersembunyi yang berupa kebahagiaaan di kampung akhirat yang mesti diraihnya. Tidak semua manusia bisa mendapatkan rejeki yang tersembunyi itu melainkan mereka yang sempurna akalnya saja, sehingga dengan akal itu mereka dapat menemukan Satu bagian rejeki yang berupa Kesejahteraan dunia dan sembilan puluh Sembilan Bagian rejeki yang berupa Kebahagiaan Kampung akhirat.
Manusia yang tidak mennggunakan akalnya hanya rejeki dunia yang diketahui dan di cari dengan nalurinya sehinga mereka bukan manusia yang berakal melainkan manusia yang selalu akal-akalan semata.
Begitulah karena Tiada percuma Tuhan didalam menciptakan segala ciptaanNya yang bermanfaat untuk manusia? Satu bagian diantaranya agar kita mengambil pelajaran dari ketangkasan dan kecerdikan Tupai.
Posted by 03.00 and have
0
komentar
, Published at
Tidak ada komentar:
Posting Komentar