GUA LANDAK WDUK NDONDO GANTIWARNO ini adalah cerita dari kisah nyata, namun ini adalah kisah yang telah lama. Ini cerita dari Simbah/Kakek dahulu. Cerita tentang Gua Landak yang berada di Dusun Ndondo, Banyak Nongo atau mana itu tepatnya kurang tahu pasti Saya, yang pasti lokasi Gua ini di waduk/Danau buatan yang berada di Desa Gantiwarno, Kecamatan Matesih Kabupaten Karanganyar. Lokasi tepatnya di barat SMP Negeri2 Matesih.
Inilah Gua yang berada di lokasi waduk/Bendungan Danau Buatan di Desa Gantiwarno Kecamatan Matesih Kabupaten Karanganyar yang sebagian telah tertutup lumpur, gambar di ambil saat air Waduk/Danau Kering
Gua ini Saya beri nama Gua landak karena konon di gua ini menjadi persembunyian Landak, Saya rasa Semua sudah tahu Landak, Binatang pengerat yang bulu binatang ini sangat besar sekali, Paling besar dibandingkan bulu Binatang binatang lainnya. Entah sebenarnya Nama asli dari Gua ini apa, atau mungkin memang belum ada yang memberi nama pada gua satu ini.
Binatang landak Sangat Suka sekali Ubi, Kacang dan segala jenis palawija, oleh sebab itu Dahulu Petani di Sekitar Gua ini kewalahan, Setiap menanam Palawija tidak pernah panen. Cerita Simbah/Kakek dahulu Ubi Kacang dan Sejenisnya yang di tanam di sekitar tempat ini berapapun luasnya habis dalam satu malam dimangsa landak dari Gua di Waduk Ndondo Gantiwarno ini.
Konon pernah ada warga msyarakat sekitar tempat ini Pensaran dari mana Landak-landak yang memangsa tanaman Petani di sekitar tempat ini, hingga mendorongnya mencoba menyelusuri Gua ini berharap bertemu ujung tempat Landak-landak ini berasal.
Dengan bekal Oncor/Obor Lentera Minyak dan jerigen Berisi Longo Potro/Minyak Tanah serta makanan secukupnya Warga ini masuk menyusuri Gua ini. Dahulu katanya Gua ini lumayan luas dan untuk menyelusuri Gua ini tanpa ada kendala karena langit-langitnya lumayan tinggi, dengan berjalan biasa langit langit gua tak ada yang mentok kepala kecuali sedikit di pintu masuknya.
Dasar Gua ini konon Sangat rata dan halus (limit dalam bahasa jawanya) karena selalu di buat lalulang landak-landak yang entah datangnya dari mana. Saat Berpapasan dengan kawanan landak Katanya dalam Satu Rombongan Ratusan jumlahnya dan bahkan mencapai ribuan.
Sayangnya belum sampai menemukan ujung Gua hingga menemukan tempat asal para landak, bekal yang di bawa menipis dan di perhitungkan hanya cukup untuk kembali, jika di teruskan kemungkinan akan kesulitan pulang nantinya, maka kembali balik kanan, walaupun sebenarnya belum menemukan yang di carinya.
Sampai kembali di luar Gua di tempuh selama Tujuh Hari Tujuh malam, namun entah berapa hari waktu efektif yang di gunakan untuk berjalan karena ceritanya didalam gua tidak lagi mengenal siang atau malam dalam penelusurannya dalam perjalanan setelah capek istirahat ngantuk tidur setelah hilang letih bangun dan melanjutkan perjalanan lagi.
Perjalanan menelusuri Gua Tujuh hari tujuh malam sedang katanya arah gua lurus ke timur, Saya berangan-angan seandainya saja ini berjalan di permukaan kemungkinan sampai puncak Gunung Lawu, Sementara ini perjalanan Menelusuri Gua ini lurus ke Timur jangan-jangan Gua ini dari barat ke timur menembus Gunung Lawu dan ujung satunya di Timur Gunung lawu sana.
Dari Cerita Simbah/Kakek itu sebenarnya hati ini jadi penasaran dan kepingin membuktikannya namun Sayang kini Lokasi Gua ini di bendung jadi Waduk atau Bendungan Danau Buatan Sehingga gua ini Terendam oleh air dan karena sudah sekian lama lubang gua ini tertutup oleh Lumpur dan saat Waduk/Danau kering hanya bisa masuk sedikit ke mulut Gua saja dan selebihnya telah tertutup oleh Lumpur.
Gua telah Buntet/Buntu tertutup Lumpur, Hanya sedikit mulut gua yang masih terbuka Sayang sekali saya tidak bisa membuktikan ras penasaran Saya
Posted by 08.00 and have
0
komentar
, Published at
Tidak ada komentar:
Posting Komentar