JABALKANIL sebuah bukit alias gunung kecil yang ada di Desa Dawung, Kecamatan Tawangmangu yang berbatasan langsung dengan Kecamatan Matesih Kabupaten Karanganyar, Jawa Tengah.
Ada beberapa versi cerita, kena apa bukit ini di beri nama Jabalkanil.
Yang pertama: Bukit ini hampir serupa bukit di sebelahnya yaitu Gunung Gamping yang di dalamnya adalah batu kapur. Namun bukit ini telah lama terlapisi tanah sehingga bukit ini terlihat lebih hijau subur oleh pepohonan begitu kontras kalau di banding dengan Gunung Gamping yang ada di sebelah timurnya yang terlihat gersang.
Walau bukit ini nampak hijau namun bila di kupas tanah yang menutupi bukit ini maka akan terlihat batu kapur yang berwarna Putih.
Warna putih bukit ini serupa dengan warna Kanil yang dalam Istilah Jawa Kanil adalah gumpalan santan.
Kena apa di namakan Jabal kanil ya karena gunung kecil ini berwarna putih seperti Kanil.
Jabalkanil asal dari dua kata perpaduan bahasa Arab dan bahasa Jawa.
Jabal berati Gunung Sedangkan Kanil adalah gumpalan santan kelapa yang berwarna putih.
JabalKanil adalah bukit atau gunung kecil yang serupa dengan Kanil alias gumpalan santan.
Itu tadi salah satu cerita asal Nama Bukit Di Tawangmangu ini di beri nama JabalKanil, Selanjutnya:
Yang Kedua Di Puncak Bukit Jabal Kanil ini adalah Makam Ulama Terkemuka di di tanah Jawa. Beliau adalah syekh Maulana Malik Maghribi.
Namun ada juga cerita yang di makamkan disitu sebenarnya bukan jasad asli Syekh Maulana Malik Maghribi, entahlah mana yang benar yang pasti di puncak bukit ini ada makam yang di percaya makam Beliau.
Konon dalam perjalanan Maulan Malik Maghribi berhenti di suatu tempat untuk beristirahat, tak lama kemudian terdengar suara burung Perkutut sang sangat merdu.
Beliau pun mendekati Burung perkutut yang merdu berkicau itu, saat sudah dekat dan akan di tangkap burung perkutut itu terbang namun terbang tak jauh dan berkicau lagi dengan kicauan Kung yang Khas Perkutut seolah mengundang agar di tangkap.
Jinak jinak merpati burung ini, eh bukan Ding jinak jinak perkutut gitu deh.
Beliau mendekati Perkutut itu namun saat hampir tertangkap burung itu terbang dan begitu seterusnya hingga burung perkutut ini membawa Syekh ini sampai di Puncak sebuah Bukit.
Di Puncak Bukit itu Beliau Berkata dalam Bahasa Jawa "Jebul Kanthil Tekan Kene" yang artinya: Ternyata Terbawa Sampai di sini.
Dari Kalimat Jebul Kanthil inilah yang kemudian jadi nama Gunung Ini di namakan Jabalkanil.
Posted by 23.21 and have
2
komentar
, Published at
Kisah legenda ya.
BalasHapusAda junk jinak perkutut ternyata ya
Aku sering berkunjung ke jabal kanil tuk ziaroh ke makam eyang yg ada di situ, di puncak bukit itu ada makam syeh maulana magribi, syah jafar sodik, syeh bela belu, eyang lawu, pangeran gugur dan masih banyak lgi yg laennya
BalasHapus