TENTANG MATESIH

TENTANG MATESIH


TENTANG  MATESIH- Setelah di posting pertama telah saya perkenalkan diri Saya, diposting kali ini akan saya ceritakan tentang tempat saya berada, Saya tinggal di kecamatan Matesih Kabupaten Karanganyar Yang letaknya kurang lebih 30 kilometer kearah timur dari kota Solo.


Jalur menuju Matesih dari kota Solo ke timur, setelah sampai kota Karanganyar terdapat tiga jalur yang menuju Matesih, bisa melalui jalur utara yang merupakan jalur utama Solo Tawangmanggu, setelah sampai Karangpandan di lampu merah perempatan Kantor kecamatan Karangpandan Belok kanan/keselatan lima kilometer sampailah di matesih. Jalur yang ke dua dari barat di Karanganyar sesampainya Bok siwloh lurushingga pertigaan Ngrawoh lurus ketimur sampailah di kantorpos Matesih. Sedang jalur ke tiga  menuju Matesih satunya lagi dari pertigaan Ngrawoh ambil kanan jalan ini adalah jalur karanganyar Tawangmanggu nelalui jalur selatan nantinya akan melewati Matesih juga.



Di Matesih ada beberapa komplek pemakaman terkenal Yang di sebut Astana, Yang pertama Astana GiriBangun yang terkenal seantero Nusantara, kenapa? Karena disitulah makam dari Presiden Indonesia yang kedua yang terlama berkuasanya. Astana GiriBangun Merupakan Komplek pemakaman keluarga Ibu Tien Soehrto dan juga para pengurus dari yayasan GiriBangun.

Yang kedua Astana Mangadeg letaknya di timur atau di atas Astana GiriBangun, karena memang posisi nya yang lebih tinggi. Astana Mangadeg adalah Komplek pemakaman Penguasa Pecahan dari kerajan Mataram di Surakarta yaitu makam  MangkuNegara mulai dari MangkuNegara yang  Pertama hinga MangkuNegara yang ketiga. Yang paling tersohor namanya adalah Mangkunegara yang pertama yang bernama RadenMas Sahid yang terkenal dengan Sebutan Gusti SamberNyawa. Di Astana Mangadeg disemyamkan MangkuNegara yang pertama hinga Mangkunegara yang ketiga beserta keluarga dan Adipati-adipati bawahanya.

Sedang Astana yang ketiga adalah astana Girilayu. Astana ini adalah komplek pemakaman Mngkunegara yang keempat dan seterusnya. Giri layu sendiri adalah nama Desa tempat ketiga Astana tersebut diatas berada. Kenapa desa ini dinamakan giri layu? Jarena bukit-bukit di Desa itu adalah makam. GIRILAYU asal kata dari Giri yang berarti Gunung sedangkan layu berasal dari layon dalam istilah Jawa adalah jenazah atau orang mati, jadi arti dari kata GiriLayu  adalah Gunung Tempat Bersemayam Orang-orang Mati.

Di Kecamatan Matesih mengalir sungai Yang bernama Kali Samin yang membelah wilayah Matesih menjadi dua. Muara dari KaliSamin tentunya adalah Bengawan Solo Bergabung dengan semua sungai-sungai diwilayah Surakarta. Sedang Hulu Kali Samin ada di Tawangmangu yang salah satunya adalah tempat wisata yang terkenal dari tawangmangu tempat itu adalah GrojoganSewu. Anak sungai Dari Kalisamin yang berada di Kecamatan Matesih adalah Sungai yang bernama KaliLebet. KaliLebet bermuara di Kalisamin yang berada di Pintu Air bendungan Kedungnunut, Desa Plosorejo. Di google map tertera pada air terjun Niagara Matesih, Kalilebet membelah dua desa di kecamatan Matesih Desa itu adalah desa Plosorejo dan desa Pablengan.

Kecamatan matesih juga penghasil buah-buahan yang berkualitas. Diantaranya buah Durian dan buah Duku. Setiap musim buah disepanjang jalanan di matesih berjajar penjaja buah Duku dan Durian yang terkenal berkualitas dan enak rasanya. Di pinggir jalan barat SMP Negeri1 Matesih setiap musim durian ramai sekali dengan penjaja durian. Namun sebenarnya durian yang dijajakan disana lebih banyak durian dari luar Matesih. Buah yang Sepesial dari Matesih adalah buah duku. Duku Matesih konon terkenal dengan Harum Dan manis rasanya.  Yang membuat Duku Matesih spesial karena memang Buah duku di Matesih diperlakukan khusus beda duku dari daerah lain perawatannya, mulai dari sebelum berbunga hingga berbuah dan memanennya. Tak heran Harga Duku Matesih lebih mahal dibanding Duku dari daerah lainnya, semisal Duku Salatiga maupun Duku Palembang Sumatra.

Makanan khas Matesih setahu saya tidak ada yang spesifik dari daerah ini, jajanan di Matesih sama-sama saja dengan daerah lainnya di Surakarta. Namun jangan khawatir bila berkunjung ke Matesih mengenai makanannya. Warung-warung di Matesih Masakannya tidak kalah dengan daerah yang lainnya. Siang Hari Ketupat tahu selatan jembatan Kalisamin begitu nikmat disajikan, dan juga Soto, Nasi Rames dan menu-menu lain yang enak nan lezat tersaji di warung-warung sepanjang jalanraya Matesih. Dimalam hari Nikmatnya Kari Ayam tersaji  mulai Sore hari, Tengah malam sampai menjelang pagi. Pilihan lain masih ada Ikan, Ayam, Bebek Goreng maupun Bakar begitu Laziz dan Mantap tersajikan di beberapa tempat yang menyediakannya, Salah satu diantaranya Raja Pedas tempatnya, bisa di coba bila lewat Matesih ya.

Sumber Air hangat Ada juga di Matesih. Kalo tidak Salah ada tiga tempat sumber air hangat di matesih yang mengandung belerang, Gatal-galal dan penyakit kulit lainnya Rontok Bila mandi disana. Salah satu tempat sumber air hangat itu SAPTATIRTA tempatnya yang terdapat tujuh mata air di dalamnya. Air hangat adalah satu diantara ketujuh mata air di Sapta Tirta. Ada juga satu sumber air yang juga menjadi nama Desa tempat Sapta tirta berada. Satu diantara tujuh sumber air itu adalah sumber air Bleng dan nama desa tempat sumber itu berada adalah Desa PABLENGAN yang kata Pablengan bisa diartikan Tempat Sumber Air Blengberada.

Demikianlah Tentang Matesih Fersi Saya. Kiranya anda suka bolelah berteman dengan saya dengan follow blognya atau Folow Twitter saya@musjono. Trimakasih kunjungannya.
Matesih Ceria






Terimakasih Telah Membaca: "TENTANG MATESIH" Jika Berkenan Silahkan Bagikan Pada Kawan-kawan Di:

Twitter Google+ Fb Share
Posted by Mus Jono, Published at 12.15 and have 0 komentar

Tidak ada komentar:

Posting Komentar